Rebranding: Fungsi, Tujuan dan Cara Eksekusinya

Rebranding: Fungsi, Tujuan dan Cara Eksekusinya

Saat memulai bisnis baru, pemilik bisnis dan wirausahawan yang berpengalaman tahu bahwa identitas brand serta segala sesuatu yang visual tentang perusahaan itu sangat penting. Mereka juga tahu bahwa bisnis dapat membangun brand dan identitas brand yang kuat dengan pilihan dan tujuan yang sesuai. Tidak jarang juga pemilik bisnis dengan pengalaman kurang berinvestasi dalam branding.

Beberapa pemilik bisnis dan pengusaha secara keliru percaya bahwa identitas merek bisnis mereka tidak lebih dari nama dan logo bisnis. Nama bisnis dan logo adalah duta penting untuk brand apa pun, jadi keduanya harus dibuat serta dirancang unik dan kuat. Meskipun begitu, sebuah brand yang sukses lebih dari sekadar hanya nama dan logo.

Brand perusahaan Anda adalah total pengalaman pelanggan dan calon pelanggan dengan perusahaan Anda nantinya. Maka brand yang baik dapat mengkomunikasikan apa yang dilakukan perusahaan Anda dan bagaimana melakukannya. Disamping juga membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan prospek dan pelanggan Anda. Ketahui apa saja yang bisa Anda lakukan untuk rebranding merek Anda jika Anda merasa ingin mengubah arah baru dalam bisnis Anda.

 

Pengertian Apa Itu Rebranding

Rebranding adalah penciptaan tampilan dan nuansa baru untuk produk atau perusahaan yang sudah mapan. Tujuan umum dari rebranding adalah untuk mempengaruhi persepsi pelanggan tentang produk atau layanan atau perusahaan secara keseluruhan dengan merevitalisasi merek dan membuatnya tampak lebih modern dan relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Ada banyak alasan lain sebuah bisnis mungkin ingin menampilkan citra merek yang berbeda. Kemungkinan termasuk reposisi perusahaan dan visi untuk mencerminkan perubahan fokus, sebagai upaya untuk membedakan perusahaan dari para pesaingnya. Selain juga bertujuan untuk memperbaiki citra perusahaan untuk menarik pasar yang lebih muda, memperluas ruang lingkup bisnis, dan mencerminkan merger atau akuisisi yang signifikan.

Perusahaan terkadang ingin menghadirkan citra baru untuk reputasi manajemen yang lebih baik bahkan untuk menjauhkan diri dari masalah masa lalu. Tujuan lain dari rebranding adalah untuk mengeksploitasi popularitas beberapa tren saat ini. Upaya perubahan brand atau branding ini juga dapat mencakup perubahan nama, logo atau kemasan baru, dan materi pemasaran yang diperbarui yang menyertakan kata kunci industri terbaru.

 

Fungsi dan Tujuan Rebranding

 

Bisnis  atau perusahaan dapat mempertimbangkan rebranding jika mereka merasa kerumitan dan memang menimbulkan beberapa risiko dan biaya. Meskipun perubahan merek tidak perlu melibatkan perombakan merek secara menyeluruh seperti Anda tidak perlu mengubah nama perusahaan menjadi merek, Anda perlu melakukan perubahan yang berarti untuk membangun identitas merek baru saat mengubah merek. Jadi, nilai dengan cermat apakah perubahan merek tepat untuk Anda dan apakah ini saat yang tepat untuk mengubah rebranding bisnis Anda.

Strategi rebranding yang tepat dapat memberikan energi baru ke dalam bisnis Anda, tetapi juga perlu melengkapi strategi bisnis dan strategi pemasaran Anda secara keseluruhan. Ada sejumlah keadaan yang membuat rebranding menjadi pilihan untuk meningkatkan kinerja brand, berikut ini yang paling umum fungsi dan tujuan rebranding :

 

  • Untuk Mengubah Persepsi

    Umumnya menurut masyarakat konsumen sebuah brand tidak seharusnya mencerminkan pemiliknya. Terkadang, sebuah merek tidak pada akhirnya dipersepsikan dengan cara yang diinginkan pemiliknya. Dalam hal ini, rebranding diperlukan untuk menimbulkan pergeseran persepsi merek.

  • Jika sebuah logo dirancang untuk mengikuti tren bertahun-tahun yang lalu, kini logo tersebut tidak sejalan dengan trend terbaru dan terlihat kuno. Bisnis dapat merasakan dampak ini karena mempunyai logo yang tidak tepat dengan jenis bisnis mereka atau masih mempertahankan cara lama yang usang.

  • Menghindari Konotasi Budaya Negatif

    Seringkali, ketika sebuah brand telah mendunia, bisa saja nama, warna, atau aspek lainnya dikaitkan dengan hal-hal negatif atau ketidaksesuaian di negara atau budaya ketika perluasan terjadi. Jika demikian, perubahan harus dilakukan agar merek dapat diterima di pasar baru.

  • Perubahan Lini Produk

    Saat produk ditambahkan, dihapus, atau diubah, nama atau tampilan merek mungkin tidak lagi mewakili lini produk baru tersebut. Maka ini bisa saja membuat perusahaan mengubah dan mempertibangkan untuk rebranding demi menyesuaikan.

  • Kesulitan Bersaing

    Ketika pesaing bergerak maju dengan pangsa pasar dan image yang hampir sama, sebuah brand mungkin merasa perlu untuk lebih membedakan dirinya dari persaingan itu, selain juga untuk mendapatkan kembali pijakan yang hilang. Ini sama dengan rebranding dengan tujuan untuk menarik atau menarik kembali porsi yang lebih besar dari target audiens.
    Baca Juga  :   Cara Sukses Branding Melalui Social Media Instagram, Facebook dan TikTok

  • Menciptakan Kesadaran Sosial

    Brand sering kali merasakan tekanan dari konsumen, komunitas, lembaga pemerintah atau pasar untuk menjadi lebih sadar secara sosial dan lingkungan. Setelah perubahan yang sesuai dilakukan, mereka terkadang menyadari bahwa brand mereka tidak lagi mewakili perusahaan baru yang lebih hijau atau lebih sadar sosial yang rebranding tak terhindarkan dan harus dilakukan.

  • Merger dan Akuisisi

    Ketika dua perusahaan bergabung, mereka harus memutuskan apakah akan mengoperasikan brand secara terpisah atau bergabung menjadi satu Jika perusahaan ingin menggabungkan brand, mereka dapat memutuskan untuk beroperasi di bawah identitas brand yang ada atau membuat identitas brand baru gabungan untuk membangun kepercayaan, mengembangkan pengenalan brand baru, dan mencegah kebingungan. Terkadang, perubahan brand sebagian sudah cukup baik dan dianggap mencukupi.

  • Kesalahan dalam Branding Asli

    Mungkin sebuah brand dibangun tanpa penelitian audiens target yang tepat atau mungkin fokusnya pada audiens target yang salah maupun konsep yang tidak matang. Apa pun alasannya, terkadang brand tidak mewakili kebutuhan klien ideal mereka. Dalam hal ini, rebranding, dengan penelitian ekstensif dan perhatian pada masalah dan kebutuhan klien ideal, harus diberlakukan.

  • Kebutuhan Pelanggan Berubah

    Orang dan trend yang mereka bawa berubah, begitu pula masalah dan kebutuhan mereka. Jika hal ini terjadi yang biasanya karena pergeseran budaya, teknologi, atau gaya hidup dalam kelompok yang berfokus, maka rebranding mungkin diperlukan untuk menjangkau orang-orang tersebut secara bermakna.

  • Pergeseran Fokus

    Ketika pasar memaksa brand untuk mengubah penawaran atau audiens mereka, brand mereka harus mengikutinya agar tetap kompetitif di antara pasar yang semakin luas. Apa pun masalahnya, pergeseran harus diwakili dengan rebranding.

  • Memulihkan Reputasi

    Jika suatu merek perlu pulih dari reputasinya akan layanan pelanggan yang buruk, produk berkualitas buruk atau pengiriman lambat, maka brand dapat mempertimbangkan rebranding. Perubahan ini akan membawa permulaan baru dan image dari brand yang lebih segar sehingga konsumen lama mereka akan segera mengenalinya dan konsumen baru akan tertarik mengetahuinya.

 

Baca Juga   :    Mengenal Apa itu Branding dan Tips & Trick Branding untuk Bisnis Anda

 

Cara Melakukan dan Eksekusi Rebranding

Apa Itu Rebranding : Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Cara Eksekusinya
 

Jadi, jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mengubah brand Anda, maka ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk menghindari kesalahan yang fatal. Adapun cara melakukan rebranding adalah dengan memahami hal- hal sebagai berikut ini :

  • Mulailah dengan memahami misi, visi, dan nilai-nilai dari bisnis Anda
  • Buatlah strategi rebranding lengkap yang sesuai dengan branding Anda yang sudah ada
  • Pertimbangkan audiens Anda, pasar, dan pesaing Anda
  • Berkolaborasi dengan tim Anda
  • Anda dapat mengubah nama bisnis Anda jika memang diperlukan
  • Bangun kembali identitas brand Anda
  • Kelola perubahan brand dengan hati-hati
  • Luncurkan perubahan brand Anda ke khayalak umum

 

Baca Juga  :    Mengenal Digital Branding & Strategi Penerapannya

 

Kesimpulan dan Penutup

Ada banyak alasan maupun tujuan sebuah perusahaan melakukan rebranding. Salah satu faktor menonjol adalah terhubung dengan pelanggan mereka. Perubahan brand sendiri itu baik untuk bisnis, tetapi pada saat yang sama mungkin berisiko mengingat adanya kemungkinan konsumen tidak menyukai rebranding baru ini dan lebih memilih image yang lama.

Secara umumnya juga ada dua jenis rebranding yakni proactive rebranding dan reactive rebranding. Rebranding proaktif dapat dilakukan ketika perusahaan menyadari bahwa ada peluang untuk tumbuh, berinovasi, memasuki bisnis atau pelanggan baru, dan terhubung kembali dengan penggunanya. Sedangkan rebranding reaktif dilakukan dalam situasi di mana merek yang ada sudah tidak dilanjutkan atau diubah. Karenanya bijaklah dalam melakukan rebranding Anda agar semuanya akan sepadan dengan yang Anda harapkan.

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update