Dalam menjalankan sebuah bisnis, salah satu hal yang memang harus diperhatikan adalah bagaimana jalan dan rekamanan keuangan saat ini juga di masa yang akan datang. Disebutkan bahwa laporan keuangan kerap kali menjadi tolok ukur sebuah perusahaan dikatakan sehat ataupun tidak. Tidak mengherankan jika dalam membuat laporan keuangan selalu mencantumkan pengeluaran ataupun pemasukan dalam kurun waktu tertentu.

Ketika seseorang membuat laporan keuangan, nantinya akan berguna untuk memberikan semua laporan terkait dengan transaksi yang telah dilakukan. Bahkan dengan melalui laporan keuangan ini, seseorang akan bisa menjadikannya sebagai pedoman dalam menentukan suatu kebijakan sekaligus juga membantu dalam mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan juga kerap kali dimanfaatkan untuk menentukan kesuksesan perusahaan tersebut karena semua hal mengenai data kemajuan maupun kemunduran perusahaan berada di dalam laporan tersebut.

Secara umum, tindakan membuat laporan keuangan akan dilakukan setiap minggu, bulan ataupun tahun. Melalui pembuatan laporan keuangan yang sangat teratur dan terstruktur, adanya kegiatan pemasukan atau pun pengeluaran uang dalam suatu perusahaan akan selalu terpantau. Untuk diketahui bahwa kegiatan membuat laporan keuangan ini tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar, namun juga beberapa usaha maupun bisnis seperti UMKM wajib untuk melaporkan kondisi keuangan mereka melalui laporan keuangan yang disusun secara berkala.

 

Laporan Keuangan Untuk UMKM

 

Dalam perekonomian bangsa, keberadaan industri UMKM atau yang lebih dikenal dengan usaha mikro, kecil dan menengah ternyata memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung perekonomian. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya jumlah UMKM di negara ini yang turut menaikan perekonomian. Sekalipun tergolong usaha kecil menengah, para pelaku usaha ini harus bisa membuat laporan keuangan yang nantinya akan menjadi tolok ukur keberhasilan dalam menjalankan usaha tersebut.

Untuk membuat laporan keuangan pada bisnis UMKM, ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan mengingat proses pembuatan laporan keuangan tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena menyangkut eksistensi dari usaha tersebut. Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus ditempuh dalam membuat laporan keuangan yang dilakukan oleh pelaku bisnis UMKM.

  1. Kumpulkan bukti transaksi dalam kurun waktu tertentu

    Untuk memulai membuat laporan keuangan, pastikan Anda masih menyimpan berbagai bukti transaksi dari awal hingga akhir periode. Transaksi tersebut jika dalam bentuk pengeluaran atau pemasukan yang kemudian dipisahkan sesuai dengan jenisnya. Hal ini akan mempermudah Anda untuk membuat laporan.

  2. Buatlah ringkasan laporan keuangan

    Dalam membuat laporan keuangan selanjutnya adalah dengan meringkas laporan keuangan tersebut yang kemudian dituangkan pada berbagai jenis buku catatan terkait transaksi keuangan. Selama proses membuat ringkasan laporan keuangan, Anda nantinya akan mengetahui kondisi keuangan apakah untung ataupun rugi, dengan cara ini nantinya pelaku UMKM bisa memberikan tindak lanjut.

  3. Susunlah laporan keuangan

    Hal selanjutnya dalam membuat laporan keuangan adalah menyusun laporan keuangan itu sendiri. Dalam bisnis UMKM, nantinya laporan keuangan tersebut akan mencakup beberapa hal termasuk diantaranya adalah Laporan Laba Rugi, Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas, Catatan atas Laporan Keuangan dan Laporan Arus Kas.

Baca Juga :   Mengenal Bisnis Franchise : Tips & Trick, Syarat, Cara Membuka di Indonesia

 

Laporan Keuangan Untuk Perusahaan

Membuat laporan keuangan pada sebuah perusahaan menjadi suatu tanggung jawab bagi akuntan perusahaan tersebut. Financial report atau yang selanjutnya dikenal dengan laporan keuangan nantinya akan dijadikan sebagai acuan bagi beberapa pihak tertentu seperti halnya investor, pihak manajemen, pemegang saham hingga pemberi pinjaman untuk melakukan penilaian terhadap kondisi perusahaan tersebut.

Saat ini ada beberapa laporan keuangan perusahaan yang menjadi fokus untuk selalu dibuat pada periode tertentu. Beberapa laporan tersebut diantaranya adalah laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, laporan neraca hingga laporan keuangan itu sendiri. Masing-masing laporan keuangan tersebut akan digunakan untuk menyampaikan informasi keuangan tertentu. Mengenai contoh dalam membuat laporan keuangan untuk setiap masing-masing laporan pada dasarnya memiliki poin tertentu yang nantinya akan dicantumkan.

  1. Membuat neraca saldo untuk difungsikan sebagai daftar rekening buku besar
  2. Membuat suatu jurnal penyesuaian untuk mengalokasikan pengeluaran ataupun pendapatan pada perusahaan tersebut
  3. Membuat laporan keuangan berdasarkan bukti yang telah ada
  4. Menyusun neraca lajur sebagai alternatif membuat laporan keuangan
  5. Membuat penyesuaian sekaligus penutupan rekening
  6. Membuat neraca saldo penutupan untuk mempermudah penyusunan jurnal pada periode yang akan datang

Baca Juga :   Cara Membuat Website untuk Pemula dan Bisnis Online (UMKM) di Indonesia

 

Laporan Keuangan Untuk Usaha

Selanjutnya adalah laporan keuangan untuk usaha yang sedang Anda jalankan. Disebutkan bahwa tindakan membuat laporan keuangan suatu usaha nantinya akan membantu Anda untuk mengontrol biaya operasional usaha tersebut dalam periode waktu tertentu. Selain itu, keberadaan laporan keuangan nantinya juga akan bisa digunakan untuk alat komunikasi dengan beberapa pihak yang berkepentingan.

Keberadaan laporan keuangan perusahaan nantinya akan digunakan untuk membuat suatu analisa mengenai keuntungan ataupun kerugian yang telah terjadi pada usaha yang Anda jalankan. Apabila suatu perusahaan mengalami kerugian, maka pihak perusahaan sekaligus akuntan yang terlibat di dalamnya akan melakukan analisa lebih lanjut untuk mengantisipasi kerugian yang terjadi di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, laporan keuangan sudah sepatutnya dibuat oleh semua pelaku usaha baik kecil maupun besar.

Ketika sebuah usaha membuat laporan keuangan dengan tertib dan disiplin, maka usaha tersebut akan memiliki suatu validitas yang tinggi. Dengan kondisi tersebut akan memberikan suatu pandangan positif bagi pihak lain jika perusahaan tersebut dalam kondisi yang sehat. Mengenai jenis laporan keuangan yang dibuat oleh suatu usaha diantaranya adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan atas laporan keuangan hingga laporan arus kas. Untuk membuat laporan keuangan yang sederhana bisa dilakukan dengan cara berikut ini.

  1. Mengumpulkan berbagai jenis transaksi sekaligus mencatat pada jurnal keuangan. Bukti tersebut bisa berupa faktur, nota, kwitansi ataupun sejenisnya.
  2. Membuat jurnal penyesuaian untuk memastikan semua transaksi telah tercatat sepenuhnya sampai proses pembuatan laporan keuangan selesai
  3. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku

Baca Juga :   Cara Membuat Proposal Pengajuan Dana Kegiatan & Acara Lengkap

 

Kesimpulan dan penutup

Dalam membuat laporan keuangan ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan mulai dari kegiatan transaksi yang telah dilakukan sebelumnya hingga proses pencatatan keuangan yang dibuat terstruktur. Laporan keuangan ini nantinya akan menjadi acuan bagi semua pihak khususnya perusahaan itu sendiri untuk mengetahui sejauh mana keuangan sebuah perusahaan itu berjalan serta juga mencatat peruntungan laba mau pun rugi.

Ketika sebuah perusahaan mengabaikan proses membuat laporan keuangan, sudah pastinya akan membuat perusahaan tersebut terjerat dalam suatu masalah keuangan. Bisa jadi biaya operasional suatu perusahaan akan menjadi tersendat sehingga membuat perusahaan sulit untuk berkembang ataupun mencapai suatu prospek yang jauh lebih bagus. Belum lagi perusahaan dapat terlilit dalam hutang karena tidak adanya rekaman jelas mengenai pengeluaran dan pemasukan.

Oleh sebab itu tanpa terkecuali, semua perusahaan maupun usaha kecil sekalipun perlu untuk selalu membuat laporan keuangan dengan terperinci. Pentingnya perlahan laporan keuangan ini juga membantu berbagai pihak luar untuk melakukan suatu kerjasama dengan perusahaan yang bersangkutan. Jadi apabila pihak luar seperti halnya investor mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang sangat baik, mereka nantinya tidak akan ragu untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut yang kedepannya akan digunakan untuk membuat perusahaan mencapai titik kesuksesan dalam meraih tujuan.