Agile merupakan pendekatan dalam manajemen proyek yang berpusat pada langkah-langkah bertahap dan berulang untuk pengerjaannya. Bagian tambahan dari sebuah proyek kita lakukan dalam jangka waktu atau siklus yang pendek. Pendekatan ini memprioritaskan pengiriman yang cepat, adaptasif, kolaboratif, pada berbeda dengan pendekatan lama yang mengikuti rancangan tertentu.

Dalam proses Agile, ada banyak masukan dari anggota tim dan masing-masing anggota saling menyesuaikan perubahan untuk alur kerja yang lebih banyak. Selain itu, atasan atau stakeholder juga harus berkomunikasi secara konstan agar ide dan pikiran bisa disalurkan.

Perbedaanya dengan pendekatan yang lebih tradisional adalah, proyek yang kita lakukan secara tradisional dijalankan secara linear, dari perancangan, desain, implementasi dan penutupan. Prinsip dari Agile adalah adaptabilitas, kontinuitas dan kerangka waktu yang singkat. Hal ini membuat Agile sangat cocok untuk proyek berjalan  dengan detailnya belum terlalu diketahui, dan kendala, lini masa, sumber yang tersedia belum bisa kita ukur.

Salah satu contohnya, membuat desain dan merilis produk baru mungkin menempatkan tim pada posisi yang sulit dan challenging. Dengan pendekatan Agile, proyek tersebut bisa segera kita perbaiki kesalahannya apabila ada, sehingga hasil yang kita dapatkan sesuai dengan ekspektasi.

Apakah Anda tertarik dengan pendekatan Agile? Artikel ini akan memberikan Anda informasi yang perlu Anda ketahui mengenai Agile seperti manfaat, kekurangan, manifesto Agile dan prinsipnya. Simak hingga akhir, ya!

Baca Juga : Strategi Pengembangan Produk dan Aplikasi dengan Metode Agile untuk Pemula

Manifesto Agile

Pendukung dari metodologi Agile menerapkan 4 nilai yang merepresentasikan manifesto Agile, mempromosikan proses pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada kualitas dan menciptakan produk sesuai dengan ekspektasi konsumen atau klien.

12 prinsip yang terkandung dalam Agile dimaksudkan untuk membuat dan mendukung lingkungan kerja, sehingga dapat mengedepankan fokus kepada kostumer, serta sejalan dengan tujuan bisnis yang dengan cepat merespon keinginan dan perubahan dari pasar.

4 Nilai yang dianut dalam pendekatan Agile adalah:

  • Interaksi dan individu kita banding proses yang berlebihan dan alat-alat
  • Perangkat lunak yang bekerja dengan baik kita banding dokumentasi komprehensif
  • Kolaborasi dengan konsumen kita bandingkan dengan negosiasi kontrak
  • Serta merespon perubahan bila kita bandingkan mengikuti rencana

Kemudian, 12 prinsip yang dianut oleh Agile adalah:

  1. Memuaskan keinginan kostumer lewat hasil kerja yang baik secara kontinyu
  2. Membagi pekerjaan yang besar menjadi tugas-tugas kecil sehingga bisa diselesaikan lebih cepat
  3. Menyadari bahwa pekerjaan terbaik datang dari tim yang bisa mengatur tanggung jawab
  4. Memberikan lingkungan yang mendukung pertumbuhan individu dengan semangat kerja tinggi, dan memberikan apresiasi ketika berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik
  5. Membuat proses yang bisa kita gunakan dalam jangka panjang
  6. Mempertahankan waktu yang kita gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
  7. Menerima perubahaan yang kita perlukan, walaupun terjadi pada akhir proyek
  8. Berkomunikasi secara konstan dengan tim proyek serta pemilik bisnis selama proyek berlangsung
  9. Tim selalu melakukan refleksi tentang bagaimana pekerjaan kita selesaikan dan menyesuaikan kebiasaan untuk alur kerja yang lebih baik
  10. Mengukur progress yang ada dari seberapa banyak pekerjaan telah kita selesaikan
  11. Selalu ingin mencapai hasil yang terbaik
  12. Menganggap perubahan sebagai keuntungan pada lingkungan yang kompetitif

Baca Juga : Strategi Pengembangan Produk dan Aplikasi dengan Metode Scrum untuk Pemula

Kelebihan dari Pendekatan Agile

  • Konsumen yang Merasa Puas

Dengan mengajak kostumer untuk memantau proses pengembangan, tim yang menggunakan pendekatan Agile akan menunjukkan bahwa mereka sangat menghargai opini dari kostumer. Stakeholder tentu juga ingin terlibat dalam setiap tahap proyek sehingga mereka bisa memberikan saran dan memastikan bahwa hasil akhir dari produk sesuai dengan ekspektasi. Kelebihan seperti ini akan membantu Anda dalam meningkatkan pengalaman baik dari konsumen dan meningkatkan loyalitas mereka.

  • Kualitas yang Meningkat

Metodologi Agile menggunakan pendekatan iterasi bagi manajemen proyek, yang artinya proses akan meningkat setiap kali interval dapat kita ulang-ulang. Fokus yang kita usahakan konsisten ini dan juga kontrol kualitas merupakan dasar dari prinsip Agile dalam menciptakan produk superiot.

  • Adaptabilitas

Dalam Agile, hal yang utama adalah fleksibilitas. Tim harus sangat responsif terhadap perubahan, walaupun di saat-saat terakhir. Selain itu, tim juga harus bisa beradaptasi tanpa mengalami banyak masalah. Hasil dari sebuah proyek tidak boleh langsung kita tentukan, dengan tujuan tim bisa menyesuaikan rencana mereka dan mengubah prioritas sesuai dengan keadaan dna tujuan terbaru. Adaptabilitas berarti tim bisa memberikan hal-hal yang klien butuhkan dengan cepat meskipun sering berubah-ubah.

  • Prediktabilitas

Tim akan bekerja dalam waktu yang singkat. Dengan durasi singkat yang telah kita tentukan, manajer proyek akan lebih mudah mengukur performa tim dan lebih cepat memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan anggota tim.

  • Penurunan Resiko

Selama pengerjaan proyek, pengembang mungkin selalu memantau kesalahan yang ada, sehingga mereka dapat menerka proyek dengan lebih jelas dan memahami hambatan-hambatan yang mungkin datang. Isu-isu kecil dapat kita tangani sebelum membesar dan berdampak pada proyek dan meningkatkan kemungkinan sukses sebuah proyek.

  • Komunikasi yang Lebih Baik

Tim akan lebih memprioritaskan komunikasi antar muka dan yang berkelanjutan. Pertemuan kita lakukan secara harian untuk memastikan semua orang punya tujuan yang sama. Dengan berkomunikasi secara intensi dan menyamakan pemikiran, tim mampu untuk mengeliminasi kebingungan yang mungkin terjadi dan berhasil dalam tujuan yang ingin kita capai.

Baca Juga : Mengenal Apa itu Design Sprint dan Manfaat untuk Startup

Kesimpulan dan Penutup

Agile adalah pendekatan langkah-langkah dalam melakukan proyek yang kita lakukan secara berulang-ulang dan bertahap. Dalam Agile, proyek dapat kita lakukan dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin, dengan tujuan performa dari tim bisa langsung kita nilai. Agile memprioritaskan hasil kerja yang adaptif, kolaboratif, dan cepat apabila kita bandingkan dengan pendekatan kuno. Apabila Anda ingin menggunakan Agile dalam mengerjakan proyek, ada banyak hal yang Anda siapkan terutama jika Anda terbiasa dengan pendekatan tradisional.

Anda perlu menerima perubahan, bahkan pada saat-saat terakhir pun. Selain itu, Anda juga harus terus berkomunikasi dengan anggota tim, atau klien untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki pemikiran dan tujuan yang sama. Sehingga pada akhirnya, proyek bisa kita selesaikan dengan baik. Apabila  kita bandingkan dengan pendekatan tradisional, pendekatan tradisional menyelesaikan proyek secara linear, mulai dari perancangan, desain dan implementasinya.