Apa Itu Red Ocean Strategy? Pengertian dan Contohnya

Apa Itu Red Ocean Strategy? Pengertian dan Contohnya

Anda yang berkecimpung di dunia bisnis dan startup pasti sudah tak asing dengan istilah red ocean strategy. Istilah ini merujuk pada salah satu strategi bisnis saat perusahaan berusaha bersaing di pasar dengan para kompetitor. 

Jika sekilas dilihat, memiliki bisnis yang menggunakan taktik ini sangat beresiko, ya. Karena Anda harus bersaing secara head to head dengan kompetitor, pasti butuh usaha yang lebih keras. Namun, sebenarnya ada beberapa taktik ini banyak dilakukan karena memiliki calon pembeli yang sangat banyak dari berbagai kalangan. 

Apa itu red ocean strategy dan bagaimana penerapannya? Dalam artikel ini, Anda akan memahami serba-serbi taktik bisnis yang satu ini. Simak penjelasan lengkapnya, ya. 

Apa Itu Red Ocean Strategy?

Red Ocean Strategy adalah istilah yang pertama kali dicetuskan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne dan merupakan konsep yang berlawanan dengan Blue Ocean Strategy. Dalam red ocean strategy, perusahaan berusaha bersaing secara langsung dengan kompetitor agar dapat masuk ke pasar yang lebih besar. 

Kebanyakan bisnis yang ada di dunia menerapkan strategi yang satu ini. Setiap perusahaan bersaing satu dengan yang lainnya dengan menjajakan produk yang sama. Namun, perbedaan satu brand dengan brand lainnya juga banyak, lho. Mulai dari kualitas produk yang lebih baik, distribusi lebih cepat, dan lain-lain.

Red ocean strategy biasanya dilakukan di industri yang sudah stabil dan matang, serta memiliki pangsa pasar yang luas. Walaupun saling bersaing, tiap pelaku industri harus melakukannya secara sehat dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku di negara tersebut. 

Sejarah Red Ocean Strategy

sejarah red ocean strategy

 Red ocean strategy adalah istilah yang pertama kali muncul dalam buku Blue Ocean Strategy. Buku ini terbit pada tahun 2004 dan ditulis oleh Renee Mauborgne dan W. Chan Kim. Kedua penulis ini menyebut red ocean sebagai taktik bisnis yang paling banyak digunakan sejak dulu. 

Kim dan Mauborgne menggambarkan red ocean sebagai kondisi pasar yang sangat kompetitif, tapi memiliki banyak konsumen potensial. Dalam konsep red ocean, semua bisnis saling bersaing satu sama lain untuk mengungguli kompetitor dan merebut konsumen yang ada. 

Kondisi pasar yang sangat kompetitif ini membuat pertumbuhan bisnis lebih sulit dan potensi profit jadi lebih kecil. Terutama bagi perusahaan-perusahaan baru yang berskala kecil, tentunya akan melemah dengan pemain lama yang sudah memiliki brand recognition yang baik. 

Nama red ocean dipilih karena persaingan head to head antar pebisnis ini menghasilkan kompetisi berdarah yang sengit. Dalam buku tersebut, mereka mengajukan blue ocean sebagai alternatif taktik bisnis yang dapat dilakukan. Namun, sebenarnya kedua strategi ini sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Contoh Red Ocean Strategy

Setelah mengetahui pengertian dan sejarahnya, Anda tentu penasaran apa saja perusahaan yang sukses dengan penerapan red ocean strategy? Berikut penjelasannya. 

  1. Samsung 

samsung red ocean strategy

Samsung adalah perusahaan teknologi asal Korea Selatan yang mendunia. Produk mereka beragam, mulai dari smartphone, laptop, hingga televisi. Dalam setiap produknya, Samsung bukanlah pemain pertama yang ada di pasar. Namun, mereka berhasil mengungguli banyak kompetitor dan akhirnya memiliki jutaan konsumen yang loyal.

Contohnya adalah produk Samsung TV yang sebenarnya termasuk pemain baru. Ada banyak perusahaan yang memproduksi televisi sebelumnya, seperti LG, Panasonic, SONY, dan lain-lain. Lalu, apa yang membuat Samsung dapat bersaing? 

Mereka meningkatkan kualitas produk mereka. Contohnya, dengan menjual TV beresolui 4K UHD dan desain flat yang modern. Televisi produksi Samsung juga dilengkapi dengan fitur-fitur canggih dan harga yang relatif terjangkau. Dengan terus meningkatkan kualitas, Samsung dapat bertahan di pasar yang kompetitif dengan red ocean strategy. 

  1. Burger King

burger king red ocean strategy

Burger King adalah restoran fast food asal amerika yang sudah memiliki cabang di banyak negara, termasuk Indonesia. Perusahaan ini menjadi franchise fast food sejak tahun 1972 dan semakin berkembang hingga saat ini. Burger King adalah contoh perusahaan yang menerapkan red ocean strategy, karena sebelumnya sudah ada banyak restoran fast food yang ada. 

Di Amerika saja, orang-orang sudah lebih dahulu mengenal White Castle, Chick-fil-A, KFC, A&W, dan lain-lain. Namun, Burger King muncul sebagai restoran fast food dengan burger sebagai signature menu mereka. Ini memberikan Burger King nilai tersendiri di mata konsumen dan membuat mereka mampu bertahan di tengah persaingan yang ketat. 

Red Ocean Strategy vs Blue Ocean Strategy

red ocean strategy vs blue ocean strategy

Perbedaan paling terlihat antara blue ocean strategy dan red ocean strategy adalah pada keadaan kompetisi di pasarnya. Dalam red ocean strategy, pebisnis berusaha untuk memenangkan persaingan. Sedangkan dalam blue ocean strategy, pebisnis berusaha untuk menghindari persaingan tersebut. 

Kim dan Mauborgne menjelaskan perbedaan ini secara gamblang dalam bukunya. Selain tentang kompetisi, red ocean strategy mengeksploitasi permintaan yang ada di pasar. Sementara itu  blue ocean strategy berfokus pada permintaan-permintaan baru yang potensial. 

Karena harus bersaing dengan banyak perusahaan, dalam red ocean strategy akan terlihat hubungan antara nilai barang dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Anda tentu pernah mendengar ungkapan ‘ada barang, ada kualitas’, itulah yang akan terjadi di bisnis dengan strategi samudera merah ini.

Sementara itu, dalam blue ocean strategy biasanya orang-orang hanya akan berfokus pada inovasi yang ditawarkan saja. Karena belum banyak kompetitor, calon konsumen juga belum bisa banyak membandingkan kualitas produk tersebut dengan produk lainnya. Hal ini membuat para pengusaha dengan blue ocean strategy bisa menekan biaya produksi lebih mudah tanpa harus mengorbankan kualitas. 

Dalam red ocean strategy, peruhaan harus memilih antara pengembangan dan diferensiasi produk atau menekan biaya produksi. Jika mereka ingin mengembangkan atau menambah produk, tentu harus menaikkan biaya produksi agar kualitasnya terjaga. 

Sementara itu, ingin biaya produksi tetap murah, mereka akan sulit mengembangkan produk. Dalam penerapan blue ocean strategy, pebisnis dapat mengejar dua-duanya. Mereka bisa menambahkan dan mengembangkan produk, sekaligus juga menekan biaya produksi agar tetap murah. 

Penutup

Demikianlah penjelasan seputar red ocean strategy, mulai dari pengertian, contoh, hingga perbedaannya dengan blue ocean strategy. Apakah sudah menambah wawasan Anda seputar berbagai strategi bisnis ini? Semoga bermanfaat, ya. 

Sebenarnya, strategi samudera merah ini adalah taktik bisnis yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Cobalah lihat bisnis yang ada di sekeliling Anda atau barang-barang yang Anda gunakan. Mulai dari barang elektronik, makanan, kosmetik, kendaraan, dan lain-lain, semuanya merupakan produk dari perusahaan yang menggunakan red ocean strategy dalam bisnisnya. 

Apakah Anda tertarik membangun bisnis dengan strategi ini? Dalam berbisnis, berpromosi adalah hal yang penting. Salah satu caranya adalah menggunakan website resmi yang membuat Anda mampu menjangkau lebih banyak calon konsumen. Untuk membuat website resmi, gunakan layanan hosting yang handal seperti VPS Klasik IDCloudHost! Performa yang cepat dan handal menggunakan NVME, siap memenuhi berbagai kebutuhan bisnis Anda untuk go digital! 

VPS NVME

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update