Marketing menggunakan konsep microinfluencer saat ini marak diperbincangkan di berbagai forum dan juga media bisnis. Telah banyak jurnal internasional yang membahas hal ini. Bahkan dalam 2 tahun terakhir, influencer marketing sebagai istilah pencarian di Google Trends telah meningkat sebesar 400%.

Apa itu Konsep Microinfluencer ?

Dikutip melalui Media Forbes, “Micro-influencers are people who have already built the audience a brand looking for, and they’ve already established trust with them.”. Orang-orang yang telah membangun pemirsa suatu merek (brands) yang dicari, dan mereka sudah dapatkan kepercayaan dengan mereka. Dimulai dari lingkaran terkecil, keluarga, pertemanan, komunitas. Banyak influencer yang kemudian tidak sengaja membangun citra dirinya dari apa yang disampaikan di media social sehingga mempengaruhi banyak orang untuk tertarik padanya. Baik itu dari pemikirannya, Konten yang ia buat, sebuah cerita, dan juga karakter yang ia suguhkan dalam media yang ia gunakan.

Baca Juga : Pentingnya Domain untuk Blogger, Influencer dan Selebgram

Hasil Konten yang kemudian mengambarkan dirinya, sehingga ada sorot dari pemirsa dan memberikan label serta kepercayaan pada apa yang disampaikan itu yang disebut influencer. Bagaimana microinfluencer ? Ternyata, micro disini adalah lingkungan terkecil. Mereka bukanlah sosok yang silir berganti di televise atau media online. Pengikutnya tidak sebanyak para artis. Namun pemikiran, Konten, dan suara yang ia sampaikan di media yang dimiliki memiliki engagement yang tinggi dan terus berkembang. Ternyata hal ini dilirik menjadi sebuah potensi marketing yang luarbiasa.

Customer Relationship Bekerja pada MicroInfluencer

CRM (Customer Relatiohsip Management ) yang dibuat untuk pemasar multi level yang kita kenal MLM, mengingatkan kita betapa pentingnya menceritakan sebuah cerita, daripada menjual secara terang-terangan kepada khalayak. Ingat bagaimana suksesnya metode MLM ?

Disini kita bukan meniru program penjualan mereka. Melainkan sebuah emosional hubungan yang diambil dalam metode tersebut. Hal yang perlu kita tahu, kedekatan penjualan dengan sistem multi level dimulai dari teman – teman terdekat dan keluarga. Begitupula influencer bermula. Influencer telah menjalin hubungan dengan pengikut mereka melalui cerita mereka. Dan ketika mereka mau berbagi cerita merek atau sebuah brand, pengikut mereka siap dan mau mendengarkan. Saat kita menelusurinya ternyata ada riset bahwa 40% pengguna Twitter telah melakukan pembelian sebagai hasil langsung tweet dari influencer yang dia ikuti, mudah untuk melihat mengapa banyak merek menggunakan influencer untuk menyebarkan pesan mereka.

Menurut data yang dirilis Gushcloud dalam Social Media Week 2017, belanja iklan digital di regional Asia Pasifik terus meningkat. Di Indonesia sendiri, belanja iklan digital pada tahun 2014 mencapai 0,53 miliar dollar AS dan diprediksi menjadi 3,99 miliar dollar AS pada 2018. Itu berarti semakin memahami bahwa beriklan adalah hal yang esensial bagi sebuah perusahaan. Ketimbang dulu banyak mengatakan beriklan hanya saat dibutuhkan.

Ada beberapa hal Mengapa Mempertimbangkan Iklan melalui MicroInfluencer :

  1. Segi Kemudahan
    Mudah yang dimaksud disini adalah mudah menemukan klien yang diinginkan. Ketimbang sosok yang terkenal yang notabene di manajemen langsung oleh agensi atau pihak ketiga. Sehingga prosesnya cukup panjang. Biasanya microinfluencer belum memiliki manajemen yang tidak terlalu kaku sehingga menghubunginya lebih mudah untuk diajak kerjasama.
  2. Segi Efisiensi (Murah)
    Hal ini tentu jadi pertimbangan. Bahkan saat ini perusahaan skala nasional sudah memberlakukan teknik ini untuk mendapatkan perhatian dari public. Menurutnya ketimbang melalu advertise elektronik yang bersifat terpusat ataupun melalui tayangan televisi. Dampak yang di dapatkan kurang lebih sama dengan pengeluaran yang lebih kecil.
  3. Kreatif dan Inovatif
    Kebebasan berkreasi tentu menjadi hal yang utama di jaman saat ini. Mungkin kamu ingat iklan Ramayana yang seringkali menjadi trending dan viral. Tanpa menggunakan media televisi menjadi buah bibir. Salah satu faktornya adalah kreatif. Alih- alih dibuat oleh agensi, sebagian besar berasal dari kalangan creator – creator yang sangat dekat dengan para influencer. Bisa juga kita ingat iklan smartphone yang dikemas apik oleh Raditya Dika yang tak bosan untuk ditonton kembali karena kekocakannya padahal berupa iklan.
  4. Dampak Langsung Terasa
    Dampak langsung terasa biasanya dialami oleh perusahaan yang melakukan promote melalui influencer untuk moment tertentu. Misalnya seperti flash sale, promo potongan harga. Sebagian besar langsung dieksekusi audience saat itu juga. Emosional yang dirasakan adalah sama halnya ketika Ibu kamu mengatakan diskon baju baru di butik sebelah rumah. Bisa juga ketika sahabat dekat kamu mengajak kamu nonton untuk beli tiket bioskop buy 1 get 1. Microinfluencer memiliki kemampuan itu ketimbang artis pada umumnya.

Setelah kamu mengenal Microinfluencer dan kelebihannya tentu kamu sudah memahami apa manfaat dan kekuatan yang dimiliki metode marketing mengandalkan influencer yang saat ini sedang marak. Kamu tentu bisa menentukan iklan dan pesan apa yang ingin disampaikan perusahaan kamu ke publik.

Siapkah membuat perusahaan kamu menjadi perbincangan ?