Masih ingat dengan berita tentang bocah peretas situs KPU RI Pemilu kemarin? Ya, ia adalah Muhammad Arik Alfiki bocah berusia 19 tahun yang berasal dari kota Payakumbuh, Sumatera Barat. kabarnya, ia ditangkap oleh petugas Direktorat Tindak Pidana Kejahatan Siber Bareskrim Polri dengan dugaan telah melakukan percobaan secara ilegal access terhadap website KPU RI. Dengan beredarnya kabar miring tersebut, ternyata banyak menimbulkan tanda tanya kenapa bisa seorang bocah meretas situs resmi pemerintah yang banyak dikunjungi untuk mengetahui lebih lanjut tentang hasil perhitungan KPU RI.
Baca Juga : Cara Mencegah Hacking Pada Situs WordPress
Ternyata Arik memiliki segudang prestasi yang dihargai dengan sertifikat dan penghargaan yang telah diunggah di laman Facebook Dedi Hendri selaku ayahanda dari Arik yang mana diantaranya :
- Sertifikat SQL Injection Challenge Kominfo
- AVIRA Vulnerabilities
- Responsible Disclosure dari McAfee
- Bug Report Vulnerability Tokopedia
Selain itu Arik juga pernah mengikuti sertifikasi CEH V10 (Certified Ethical Hacker) standard international yang di selenggarakan oleh Sekurindo dan di sponsori oleh IDCloudHost. Hingga saat ini sang ayah meyakini bahwa Arik bukanlah seorang bocah kriminal, melainkan ia melakukan hal tersebut hanya untuk mencari kelemahan dari sebuah situs yang menurutnya memiliki tingkat kebocoran informasi yang cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian ekstra karena bersangkutan dengan keperluan pemerintahan Indonesia.
