Bisnis selalu merencanakan ke depan, dan itu adalah fakta. Inilah sebabnya mengapa strategi pemasaran adalah praktik yang sangat dibutuhkan untuk brand yang ingin bersiap, memiliki tujuan, dan melihat bahwa upaya mereka akan menghasilkan sesuatu, lebih cepat daripada nanti. Jika bisnis ingin mengoptimalkan kehadiran brand mereka di pasar elektronik seperti Amazon misalnya, mereka akan memerlukan rencana komprehensif untuk menangani tidak hanya audiens dan distribusi yang ditargetkan, tetapi juga peluncuran produk.

Strategi pemasaran mencakup semua tindakan pemasaran yang ingin diambil oleh bisnis. Tindakan pemasaran ini mencakup spektrum yang luas dan bertujuan untuk mencapai target pasar. Representasi dari tindakan pemasaran ini dan strategi pemasaran secara keseluruhan adalah yang menciptakan rencana pemasaran. Strategi Go-To-Marketing (GTM), di sisi lain, dibuat untuk mencakup peluncuran produk baru. Dengan demikian, strategi GTM bersifat spesifik produk, disesuaikan dengan produk tersebut, dan menargetkan audiens yang akan tertarik dengan rilis produk, pertama dan terutama.

Baca Juga :  Tips dan Cara Sukses Menggunakan Go-To-Marketing Strategy

Mengenal Apa Itu Go-To-Marketing (GTM)

Strategi Go-To-Marketing (GTM) adalah rencana langkah demi langkah yang dibuat untuk meluncurkan produk ke pasar dengan sukses. Strategi GTM yang baik umumnya mengidentifikasi audiens target, termasuk rencana pemasaran, dan menguraikan strategi penjualan. Sementara setiap produk dan pasar akan berbeda, strategi GTM harus mengidentifikasi masalah pasar dan memposisikan produk sebagai solusi.

Dalam istilah yang lebih sederhana, strategi GTM adalah bagaimana perusahaan membawa produk ke pasar. Ini adalah peta jalan praktis yang mengukur kelayakan kesuksesan solusi dan memprediksi kinerjanya berdasarkan riset pasar, contoh sebelumnya, dan data kompetitif. Perlu juga dicatat bahwa strategi Go-To-Marketing (GTM) tidak eksklusif untuk produk fisik. Anda dapat membuat paket GTM untuk layanan baru, cabang baru perusahaan Anda, atau bahkan bisnis yang sama sekali baru.

Bahkan ide-ide paling cemerlang pun dapat gagal jika tidak dieksekusi secara efektif dan ini adalah fakta yang diketahui bahwa 90% startup mengalami burnout, seringkali dalam tahun pertama mereka. Membuat rencana pemasaran dapat mencegah banyak kesalahan dan kelalaian yang dapat menghambat peluncuran produk baru. Kesesuaian pasar produk yang buruk dan kejenuhan yang berlebihan dapat menghambat peluncuran bahkan jika produk tersebut dirancang dengan baik dan inovatif. Meskipun strategi Go-To-Marketing (GTM) tidak dijamin untuk mencegah kegagalan, strategi ini dapat membantu Anda mengelola ekspektasi dan mengatasi masalah apapun sebelum Anda berinvestasi dalam membawa produk ke pasar.

Baca Juga :  Go-To-Marketing Strategy : Pengertian dan Komponen yang Membetuknya

Inti dari strategi GTM adalah nilai. Memberikan nilai kepada pelanggan melalui produk dan layanan yang relevan, menghasilkan uang dari produk dan layanan tersebut, dan memastikan bisnis mendapatkan nilai kembali. Nilai ini bisa berupa uang, dapat menawarkan nilai lain, tetapi yang penting ada beberapa dampak yang terukur. Bagian utama lain dari strategi GTM adalah memastikan produk dan layanan yang Anda rilis merupakan bagian dari visi bisnis Anda dan berkontribusi pada tujuan akhir perusahaan Anda secara keseluruhan. Ini harus mencerminkan apa yang Anda anggap sukses dan sesuai dengan tujuan bisnis Anda yang lebih luas. Anda juga harus memastikan setiap strategi mencerminkan USP Anda dan membedakan Anda dari pesaing Anda. Tidak ada gunanya merilis sesuatu yang telah dilakukan setiap perusahaan lain. Pastikan Anda menyoroti mengapa perusahaan, produk, atau layanan Anda berbeda, apa manfaatnya bagi pengguna akhir, bagaimana Anda memecahkan masalah yang tidak dilakukan pesaing Anda.

Setelah Anda menarik pelanggan atau klien Anda, penting bagi Anda untuk terus memelihara mereka dan membangun loyalitas mereka, upselling dan cross-selling sambil juga memberikan tingkat kepuasan tertinggi. Mendapatkan rekomendasi dan rujukan juga harus menjadi bagian dari strategi GTM Anda. Lagi pula, sebagian besar pelanggan membuat keputusan pembelian berdasarkan rekomendasi kolega dan teman. Ini membangun kepercayaan. Komunikasi adalah kunci di semua tingkatan. Bagaimana Anda akan menghubungkan pemangku kepentingan utama yang terlibat dalam GTM Anda dan yang terpenting, bagaimana Anda akan menjangkau pelanggan dan mendengarkan serta berbicara dengan mereka.

Ada banyak alat dan teknologi yang dapat membantu membentuk strategi GTM Anda, terutama yang berfokus pada perencanaan, manajemen, penyampaian, pelaksanaan, dan menjembatani hambatan tradisional untuk kolaborasi. Sistem CRM dan ERP akan bertindak sebagai detak jantung serta menghubungkan dengan proses internal untuk memastikan efisiensi ujung ke ujung dan keberhasilan strategi GTM Anda. Akses dan keamanan juga perlu menjadi perhatian utama untuk memastikan rencana perdagangan Anda yang berharga tidak jatuh ke tangan yang salah.

Data dan informasi harus menjadi dasar yang Anda butuhkan untuk mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan Anda sekarang di masa depan dan setiap celah yang perlu diisi dalam proposisi Anda saat ini. Yang penting, ini tidak bisa menjadi upaya satu kali yang Anda perlukan untuk terus membandingkan apa yang Anda lakukan terhadap perubahan tren dan permintaan industri dan, secara kritis, bersikap terbuka dan responsif terhadap umpan balik pelanggan.

Baca Juga :  Sensory Marketing : Definisi dan 5 Indra Utamanya

Manfaat Go-To-Marketing (GTM)

Secara keseluruhan, strategi Go-To-Marketing (GTM) digunakan untuk menciptakan manfaat berikut dalam suatu perusahaan :

• Rencana dan arahan yang jelas untuk semua pemangku kepentingan.
• Mengurangi waktu ke pasar untuk produk dan layanan.
• Peningkatan peluang peluncuran produk atau layanan yang sukses.
• Kemungkinan penurunan biaya tambahan yang dihasilkan oleh peluncuran produk atau layanan yang gagal.
• Peningkatan kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan dan keinginan pelanggan.
• Peningkatan manajemen tantangan.
• Jalur yang mapan untuk pertumbuhan.
• Memastikan penciptaan pengalaman pelanggan yang efektif.
• Kepatuhan peraturan dijamin.

Sementara strategi Go-To-Marketing (GTM) sering dikaitkan dengan peluncuran produk, mereka juga dapat digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah spesifik yang perlu diambil perusahaan untuk memandu interaksi pelanggan untuk produk yang sudah mapan. Untuk menciptakan strategi GTM yang efektif, perusahaan harus memiliki pemahaman tentang lingkungan kerja dan pasar sasaran. Alur kerja baru dan yang sudah ada harus didefinisikan dengan jelas dan sistem harus dibuat untuk mengelola strategi GTM.

Baca Juga :  5 Customer Engagement Metrics yang Mendukung Sukses Digital Marketing 2022

Kesimpulan

Proses Go-to-Marketing atau GTM, menguraikan secara rinci langkah-langkah apa yang dilakukan untuk membawa produk dan layanan Anda ke pasar. Ini dapat berupa produk baru yang ingin Anda luncurkan, atau bagian dari revisi berkelanjutan model bisnis Anda dan pengoptimalan berkelanjutan dari kesuksesan Anda di pasar. Proses Go-to-Marketing yang hebat menyelaraskan semua fungsi dalam eksekusi, mulai dari produk dan desain, hingga penjualan dan pemasaran, layanan pelanggan, produksi dan rantai pasokan, dan bahkan keuangan, SDM, dan TI. Ini meningkatkan kolaborasi, meminimalkan titik serah terima, menghindari duplikasi dan memastikan hasil terbaik di pasar Anda.

Ketika dijalankan secara efektif, strategi GTM akan menyelaraskan semua pemangku kepentingan dan menetapkan garis waktu untuk memastikan setiap pemangku kepentingan memenuhi tonggak dan hasil yang ditentukan, menciptakan jalur yang dapat dicapai menuju kesuksesan pasar. Selain itu, membangun strategi Go-To-Marketing (GTM) sangat penting sebelum membawa produk baru Anda ke pasar. Dengan langkah-langkah yang artikel ini telah bagikan, Anda akan siap meluncurkan produk atau layanan yang memecahkan masalah pelanggan masa depan Anda dan menjadi menguntungkan di pasar.