Apa Itu AIDA? Rumus Ampuh Tingkatkan Penjualan

Apa Itu AIDA? Rumus Ampuh Tingkatkan Penjualan

Istilah AIDA merupakan gabungan dari empat poin penting yaitu Attention yang berarti perhatian, Interest atau disebut juga minat, Desire atau keinginan, dan Action yang disebut juga dengan aksi. JIka dijabarkan lebih lanjut, AIDA bisa dikatakan sebagai tahapan yang terjadi dalam sebuah bisnis dimana konsumen tertarik pada suatu produk dan memutuskan untuk mengambil aksi yaitu membelinya.

Keempat rumus penting ini harus dilakukan secara urut, mulai dari attention, interest, desire, hingga action. Karena jika dilakukan secara acak, maka bisa menghasilkan copywriting yang tidak menarik atau bahkan gagal dan berantakan. Sehingga akan sangat penting untuk Anda perhatikan bahwa urutan yang baik, bisa membantu Anda mendapatkan hasil copy yang baik bagi bisnis Anda kedepannya.

Di beberapa referensi yang ada dikatakan bahwa, AIDA hadir dari seorang pelopor bidang periklanan dan penjualan yang berasal dari Amerika dengan nama Elmo Lewis. Beliau menjelaskan tiga prinsip yang bisa dipakai dalam sebuah iklan, seperti menarik pembaca sehingga mereka melihat dan membaca apa yang Anda tuliskan sehingga kemudian mereka tertarik. Sedangkan prinsip selanjutnya adalah meyakinkan mereka terkait produk yang dipromosikan sehingga muncul kepercayaan dan terjadi action, hingga prinsip inilah yang dipercaya menjadi cikal bakal dari AIDA model saat ini.

 

Mengenal AIDA Model

 

Aida Model merupakan salah satu model yang paling lama digunakan dalam dunia Advertising, kurang lebih sudah dikembangkan sejak abad ke 19. Konsep ini memberikan pemahaman yang penting dari sisi konsumen terhadap apa yang mereka inginkan.

 

  1. Attention atau Perhatian

    Tahap ini merupakan tahap awal dimana konsumen mulai menyadari produk hingga brand suatu perusahaan. Pada tahap ini kita harus mencari tahu dan membuat strategi agar konsumen bisa sadar akan keberadaan produk kita. Tahap ini dapat kita lakukan dengan menggunakan iklan video yang unik, lucu, dan menghibur atau jika melalui tulisan maka kita dapat menciptakan headline yang menarik agar konsumen mulai membaca tulisan tersebut. Attention ini bisa dicontohkan dengan kalimat “Ingin tampil cantik tanpa perlu ke salon setiap hari?”

  2. Interest atau Minat

    Pada tahap ini konsumen mulai tertarik dan mempelajari mengenai manfaat dari produk usaha kita, yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita dapat membangkitkan rasa suka konsumen terhadap produk melalui keunggulan yang kita tunjukan. Selain itu kita juga dapat menampilkan pesan positif dari konsumen yang merasa puas setelah menggunakan produk kita agar calon konsumen percaya bahwa produk kita lebih unggul dibandingkan produk pesaing lainnya. Pada interest contoh kalimatnya seperti “Mampu tampil cantik hanya dalam waktu 30 hari.”
    Baca Juga :     Perbedaan Content Writer dan Copywriter : Pengertian, Jobdesk, dan Contohnya

  3. Desire atau Keinginan

    Proses selanjutnya adalah tahap dimana konsumen mulai memiliki keinginan untuk membeli produk kita. Hal yang mendorong konsumen sampai pada tahap ini adalah ketika kita dapat meyakinkan konsumen bahwa produk kitalah yang paling dapat memenuhi kebutuhan mereka serta dapat memberikan nilai tambah yang dibutuhkan. Sementara untuk Desire bisa dicontohkan dengan kalimat “Untungnya produk skin care yang kami jual semua menggunakan bahan herbal, jadi aman untuk Anda yang alergi dengan bahan-bahan kimia.”

  4. Action atau Aksi

    Tahap ini merupakan tahap akhir dimana konsumen mulai melakukan pembelian pertama terhadap produk kita, dapat dikatakan tahap ini adalah tahap trial dimana konsumen akan memutuskan apakah selanjutnya akan menggunakan produk tersebut kembali atau malah berganti produk. Pada action Anda bisa menggunakan kata yang mengandung call to action seperti “Beli sekarang”, “Pesan sekarang”, “Belanja sekarang” dan sebagainya.

 

Baca Juga   :     Jenis-Jenis Model Bisnis Startup Media yang Perlu Kamu Ketahui

 

Jenis-Jenis AIDA Marketing

Formula pada AIDA masih memiliki banyak kekurangan, sehingga untuk memperbaiki hal tersebut diusulkan beberapa modifikasi dari model AIDA yang ada. Berikut beberapa jenis perubahannya.

  • AISDALSLove Model: Awareness -> Interest -> Search -> Desire -> Action -> Like/Dislike -> Share -> Love/Hate.
  • AIDAS Model: Attention -> Interest -> Desire -> Action -> Satisfaction.
  • Modified AIDA Model: Awareness -> Interest -> Conviction -> Desire -> Action.
  • Lavidge et al’s Hierachy of Effects: Awareness -> Knowledge -> Liking -> Preference -> Conviction -> Purchase.
  • McGuire’s Model: Presentation -> Attention -> Comprehension -> Yielding -> Retention -> Behavior.

Mengenal Istilah Content Marketing dan STP Marketing

Apa Itu AIDA: Rumus Ampuh untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis Anda
 

Pada dasarnya sebenarnya strategi content marketing merupakan sebuah seni berkomunikasi dengan calon pelanggan dan pelanggan Anda dengan baik. Memberikan informasi yang mereka butuhkan sehingga membuat mereka senang melakukan tindakan yang dirasa menguntungkan bagi mereka, lebih simpelnya memberikan nilai timbal balik antara bisnis anda dengan bisnis mereka.

Secara sederhana, tujuan dari content marketing adalah :

  • Menarik pengguna baru.
  • Mendorong dan mengajak mereka menjadi customer.
  • Meningkatkan dan Mempertahankan loyalitas pengguna dengan relevansi informasi yang Anda berikan.

Content marketing sendiri bisa dilakukan baik itu dalam bentuk tulisan, gambar, video dan lainnya. tentunya penerapan setiap media yang Anda gunakan sangat penting dan mempunyai pola yang berbeda dalam menggaet customer Anda. Intinya adalah bagaimana Anda membuat konten tersebut terlihat sangat menarik sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sedangkan Pemasaran STP adalah singkatan dari segmentasi, penargetan, dan pemosisian. Ini adalah proses tiga langkah yang memungkinkan pengembangan strategi pemasaran yang spesifik dan dapat ditindaklanjuti. Prinsip utama di balik proses ini adalah untuk mensegmentasikan audiens Anda, menargetkan setiap grup yang tersegmentasi sesuai dengan preferensi dan kebiasaan mereka.

 

Cara Menerapkan STP Marketing di Bisnis

Model pemasaran STP membentuk dasar dari strategi pemasaran yang disesuaikan. Ini dapat berfungsi sebagai kerangka kerja untuk membantu Anda mengubah cara Anda menjangkau pelanggan. Model STP, pada akhirnya, membantu Anda mengidentifikasi cara terbaik untuk terhubung dengan audiens target Anda. Empat P pemasaran yakni Place, Price, Product, dan Promotion, dapat menjadi alat yang berguna untuk membantu Anda mulai menerapkan model STP.

Pikirkan tentang di mana Anda dapat menjangkau pelanggan target Anda, titik harga yang mereka bersedia bayarkan untuk produk atau layanan unik Anda, dan jenis promosi yang paling mereka sukai. Model STP juga dapat digunakan untuk memperbaiki citra merek Anda dan membangun loyalitas pelanggan. Pemasaran STP menggunakan peta pemosisian untuk membuat gambaran umum tentang pasar yang ada dan peta posisi menggunakan variabel. Ini akan sangat membantu bisnis Anda dengan lebih spesifik.

 

Baca Juga   :    Fungsi Halaman Term of Service pada Bisnis Online yang Perlu Diketahui

 

Kesimpulan dan Penutup

Apapun jenis produk yang akan ditawarkan tentu harus melalui serangkaian tahapan, termasuk tahap promosi. Melakukan promosi dengan baik dengan harapan akan dilirik para peminatnya, cara ini bisa Anda terapkan dengan konsep AIDA. Yang merupakan rumus yang bisa Anda jadikan pedoman dalam mempromosikan sebuah produk yang dijualkan, rumus satu ini membantu Anda dalam menarik perhatian konsumen, mengajak mereka untuk membelinya, sehingga mampu untuk meningkatkan penjualan.

Rumus satu ini bisa Anda gunakan dalam tampilan apa saja, seperti dalam media sosial dan juga website. Dirumus ini Anda akan diajarkan untuk trik menarik pelanggan, sehingga ketika pelanggan sudah mulai tertarik Anda bisa langsung mengarahkan mereka untuk membeli produk yang dijualkan. Hingga saat ini rumus AIDA masih digunakan dan dipercaya mampu memberikan banyak peluang besar bagi para penggunanya.

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update