Untuk yang sudah menuangkan banyak dana untuk promosi namun angka penjualan masih tak kunjung meningkat, maka inilah saatnya untuk mengenal sales pipeline. Sales Pipeline ini sendiri merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu proses penjualan. Ia merupakan urutan sebuah tindak spesifik yang dilakukan tim penjualan untuk mengetahui proses yang sedang dan sudah tim penjualan lakukan. Sales pipeline ini sendiri sangat dibutuhkan oleh sales representative dan juga sales manager.
Sales pipeline ini sendiri sangat digunakan untuk mengetahui, memonitori, mengawasi penjualan yang sedang dilakukan oleh tim sales. Seperti dilansir dari laman Salesforce dimana sales pipeline ini sendiri hadir untuk memberikan ringkasan perihal kesempatan penjualan di masa depan sehingga manajer bisa tahu berapa banyak keuntungan yang bisa mereka dapatkan. Dengan sales pipeline ini sendiri, tim penjualan akan tau bagaimana progres pelanggan dalam membeli produk.
Daftar Isi
Fungsi Sales Pipeline
Di definisi sendiri sudah dapat diketahui secara garis besar fungsi skema penjualan ini apa. Tapi tentu saja banyak fungsi lainnya. Maka di bawah ini akan dipaparkan beberapa fungsi dari penjualan pipeline.
- Pengoptimalan suatu lead management
- Peningkatan efisiensi biaya promosi
- Peningkatan hubungan antar pelanggan dan perusahaan
- Penyederhanaan evaluasi suatu strategi marketing
- Pengidentifikasian prospek potensial bisnis
Manfaat Sales Pipeline
Dilihat dari fungsinya, tentu saja sales pipeline memiliki banyak manfaat. Maka di bawah ini akan dipaparkan manfaat dari sales pipeline.
- Peningkatan capaian target keuntungan
- Peningkatan customer experience pada bisnis
- Pengoptimalan produktivitas sebuah tim
- Peningkatan penjualan produk atau layanan bisnis
Tahapan Langkah-langkah Sales Pipeline
Memang pada dasarnya tahapan dalam pipeline tidak selalu sama, hal ini tergantung pada jenis bisnis yang ada. Juga tahapan ini tergantung dari faktor yang ada. Tetapi secara umumnya tentu saja ada banyak tahapan yang perlu diketahui, maka di bawah ini akan dipaparkan:
-
Prospecting
Pertama sekali yaitu tahapan prospecting. Dimana pada tahapan ini sangat umum digunakan untuk semua jenis bisnis. Pada tahap ini tim penjualan akan menemukan calon pembeli yang tepat, dimana calon pembeli ini membutuhkan produk dan layanan yang perusahaan tawarkan. Untuk menemukan prospek penjualan yang tepat, personalized marketing merupakan metode yang paling tepat.
Riset diperlukan untuk mendapatkan prospek potensial sehingga perencanaan upaya promosi yang fokus pada kebutuhan pelanggan dapat tercapai. Cara ini bisa membantu bisnis untuk mendapatkan kepercayaan calon pelanggan dan meningkatkan kemungkinan produk mereka akan dibeli.
-
Kualifikasi
Salah satu langkah penting dari sales pipeline adalah kualifikasi. Dimana dapat langkah ini, tim sales harus fokus untuk menyortir prospek yang benar dengan membuat profil dari target bisnis. Profil yang dibutuhkan disini ialah seperti demografi, usia, jenis kelamin, dan karakteristik lainnya yang bisa membantu tim sales untuk menentukan prospek yang tepat bagi calon pembeli.
Tahapan ini adalah tahapan yang krusial dalam sales pipeline agar time sales tidak menghabiskan waktu pada prospek pembeli yang tidak berminat pada produk. Beberapa pertanyaan terkait ‘apakah calon pembeli terlihat ingin membeli produk?, ‘apakah calon pembeli membutuhkan produk yang ditawarkan?’, ‘apakah calon pembeli mempunyai budget yang pas dengan produk yang ditawarkan?’ pun harus diperhitungkan dalam proses kualifikasi.
-
Contacting
Setelah semua tahapan analisis selesai, saatnya untuk menghubungi prospek pelanggan yang sudah lulus kualifikasi. Cara menghubunginya antara lain seperti melalui telepon, email, media sosial, atau pesan broadcast.
-
Pengajuan Penawaran kepada Calon Pelanggan
Setelah calon pelanggan dikontak dan berhasil dihubungi, saatnya mengajukan penawaran. Di tahap ini, tim sales harus meyakinkan calon pembeli bahwa produk yang ditawarkan lebih unggul daripada produk lainnya. Penjelasan detail mengenai produk pun harus dijelaskan, seperti penjelasan harga agar calon pembeli tau bahwa produk yang ditawarkan sebanding nilai dan manfaatnya.
Tunjukkan produk yang ada bisa menjadi solusi permasalahan bagi tiap calon pelanggan. Dengan pendekatan penyelesaian masalah seperti ini, kemungkinan pelanggan tertarik untuk membeli produk pun akan semakin besar.
-
Membangun Hubungan
Membangun hubungan ini dapat dilakukan untuk meyakinkan calon pelanggan tentang produk yang sedang ditawarkan. Hal ini berhubungan dengan tahapan sebelumnya. Membangun hubungan dengan pelanggan bukan perkara yang mudah. Salah satu cara untuk bisa membangun hubungan dengan pelanggan adalah dengan cara cepat tanggap dan fast response pada tiap pertanyaan dari para pelanggan.
Dengan hubungan dan komunikasi yang baik antara pelanggan dan bisnis maka tentu saja kepercayaan pelanggan akan meningkat. Dengan kepercayaan ini, calon pelanggan akan lebih besar berkesempatan untuk membeli produk yang ditawarkan.
-
Closing
Di tahap sales pipeline satu inilah hasil dari semua tahap akan diketahui. Setelah tahap-tahap yang panjang, di sini akan diketahui apakah pelanggan akan membeli produk atau tidak. Ada kemungkinan besar calon pelanggan akan membeli produk tapi tak menutup kemungkinan juga pelanggan tidak akan membeli produk, maka kalau begitu, prospek calon pelanggan lainnya harus dikembangkan lagi.
-
Retention
Jika menjual produk kepada pelanggan baru terdengar susah, maka tentu saja menjual produk kepada pelanggan lama jauh lebih mudah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menarik pelanggan lama, contohnya yaitu cross selling juga up selling.
Cross selling sendiri ialah proses mengajak pembeli untuk membeli produk yang lain, dimana produk ini terkait dengan produk yang sebelumnya dibeli oleh pembeli. Dilain sisi up selling sendiri ialah menawarkan produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi namun dengan manfaat yang lebih besar bagi para pelanggan.
Tata Cara Membuat Sales Pipeline
Setelah pemaparan tahapan pipeline, tentu saja langkah-langkah penerapan sales pipeline pun harus diketahui. Maka berikut langkah-langkah dalam membuat sales pipeline.
-
Melihat Calon Pembeli
Hal pertama ialah mengetahui kemana target pasar yang ingin dituju. Daftar pelanggan potensial pun bisa dibuat dan mulai dikumpulkan kontak calon pelanggan yang bisa dihubungi. Jadi ketika sudah sampai pada tahap contacting, menghubungi calon pelanggan pun dapat dilakukan dengan mudah.
-
Menyiapkan Rencana Penjualan
Dengan target yang benar maka bisa membantu tim sales untuk lebih fokus dan optimis dalam mendapatkan target penjualan. Rencana kegiatan ini juga mesti dibuat seefektif mungkin agar bisa berdampak positif bagi tim sales dan bisa membantu mereka untuk meningkatkan penjualan.
-
Menyempurnakan Tahapan Sales Pipeline
Kegiatan penjualan pipeline ini tentu saja tidak akan sama dalam satu waktu dan waktu yang lain, hal ini sesuai dengan bisnis yang ada. Banyak trial dan error yang harus dilakukan dalam sistem penjualan satu ini. Setelah banyaknya trial dan error tentu saja sistem penjualan yang efektif dan telah disempurnakan dapat didapatkan. Kegiatan penjualan pipeline ini memang harus mengikuti kinerja tim sales yang ada pada bisnis. Hal ini dikarenakan sales pipeline dibuat untuk mempermudah kerja tim sales.
-
Mengupdate Tiap Kegiatan Sales Pipeline
Pemutakhiran data-data calon pembeli harus dilakukan dalam penjualan pipeline ini. Dimana prospek yang telah dihubungi, ditawarkan proposal, atau menunggu keputusan pembelian harus diketahui dan dipantau datanya.
Penutup
Maka berikut penjelasan mengenai sales pipeline yang bisa membantu suatu bisnis menemukan calon pelanggan dengan mudah. Agar pelanggan semakin mudah mengetahui bisnis, tentu saja pemasaran secara digital diperlukan.
Dengan IDCloudHost, web hosting dapat digunakan dengan mudah untuk pemasaran digital. Selain mudah digunakan, performanya juga cepat dan aman. Coba sekarang dan kembangkan website Anda dengan IDCloudHost.
