Apa Itu Web Server? Kenali Fungsi dan Jenisnya

Apa Itu Web Server? Kenali Fungsi dan Jenisnya

Teknologi web mungkin tidak begitu familiar, akan tetapi banyak orang yang sudah menyadari bahwa penting untuk memahami perkembangan teknologi yang satu ini. Tentu semua ini berhubungan dengan internet, dimana jika Anda sering menjelajahi internet menggunakan browser. Secara otomatis, hal yang ingin Anda cari baru akan direspon oleh browser, setelah mengirimkan permintaan terlebih dahulu kepada web server. Lantas apa itu web server? Bagaimana cara kerja dan fungsinya?

Pengertian Web Server

Web server adalah sebuah perangkat lunak yang bertugas untuk menyimpan hingga memproses data. Susunannya terdiri dari software dan hardware yang menggunakan HTTP. Web server juga aplikasi yang berisi konten tampilan berbagai macam informasi yang bertugas untuk menyimpan hingga memproses data. Biasanya web ini akan tersambung pada web browser seperti Google Chrome,Mozilla Firefox, Opera Mini,UC Browser dan lain-lain.

Kendati demikian, kegunaannya adalah menerima permintaan dari HTTPS atau HTTP dari web browser, lalu setelahnya akan ada respon yang diberikan atas permintaan tersebut dalam bentuk halaman web. Singkatnya web server untuk menyajikan halaman web yang diminta oleh pengguna pada browser.

Fungsi Web Server

Jika dilihat dari segi fungsinya ada beberapa fungsi utama dari web server antara lain:

    • Sebagai pembersih cache, banyak ditemukan file dokumen yang sudah tidak digunakan lagi. Hal ini seringkali menjadi faktor penyimpanan menjadi penuh. Mengatasi itu, sehingga berfungsi untuk membersihkan berbagai cache di penyimpanan.
    • Pemeriksaan sistem security, Biasanya ada beberapa klien memberikan request dari HTTP untuk melakukan pemeriksaan pada sistem keamanan milik mereka.
    • Menyediakan data, tujuannya adalah untuk memenuhi permintaan data yang masuk agar sistem keamanan terjamin berjalan dengan lancar.

Konten Web Statis vs Dinamis

Konten Web Statis vs Dinamis

Dalam menghasilkan konten kepada pengguna, ternyata web server memiliki dua konten yang bisa disajikan yaitu statis dan dinamis. Dua jenis konten ini tentu memiliki perbedaan. Konten web statis hanya mengirim kembali file website ke browser tanpa ada perubahan sama sekali. Mengapa? Karena konten ini terdiri dari komputer dan software HTTP saja.

Sedangkan konten pada web dinamis memperbarui file yang di hosting sebelum nantinya dikirimkan melalui server HTTP. Hal ini berbeda dengan statis karena terdiri dari software tambahan dari database ataupun aplikasi.

Fitur-Fitur Web Server

Secara umum, fitur-fitur standar yang sering dijumpai adalah:

    • Ruang penyimpanan, pada fitur ini dilihat dari banyaknya jumlah disk yang tersedia untuk menyimpan data dokumen. Jika memenuhi dipastikan bahwa web bisa menghosting website.
    • File Logging, fitur selanjutnya ini bertugas untuk mencatat aktivitas hingga peristiwa yang terjadi pada web. Bisa berupa permintaan atau keamanan. Jadi, jika ada permintaan baru maka sebaris teks akan ditambahkan pada log.
    • Bandwidth, bentuknya adalah sejumlah data yang bisa ditransfer atau diproses dalam waktu tertentu. Biasanya fitur ini dibatasi untuk mengontrol kecepatan respon pengiriman file berjalan dengan lancar.
    • Autentikasi, fitur ini hampir ada di berbagai aplikasi yaitu memungkinkan untuk mencakup permintaan otorisasi dengan nama pengguna serta kata sandi.

Jenis-Jenis Web Server

Setelah mengetahui 4 fiturnya, berikut jenis yang wajib Anda ketahui antara lain:

1. Web Server Apache

Jenis yang pertama ini sangat populer digunakan dengan desainnya yang mendukung penuh sistem operasi UNIX dengan program yang banyak. Apache sangat populer digunakan dengan  basic sebagai logging informasi secara detail dan bertanggung jawab para request atau response HTTP.  Sehingga dijuluki sebagai jenis web yang kompak dengan mengikuti standar protokol HTTP.

Selain implementasinya yang mudah, Apache memiliki program pendukung yakni:

  • SSI (Server Side Include)

Pada program pendukung ini ada perintah yang bisa disertakan pada HTML yang kemudian akan diproses oleh web server ketika pengguna mengaksesnya.

  • PHP (Personal Home page atau PHP Hypertext Processor)

Apache mendukung PHP dengan menempatkannya pada modul (mod_php) agar dapat bekerja lebih baik.

  • Access Control 

Sama seperti PHP, access control juga ditempatkan oleh Apache pada (mod_pearl) tujuannya untuk dapat mengontrol akses berdasarkan nama dan IP CGI.

2. Web Server Nginx

Jenis yang menjadi pesaing dari Apache adalah Nginx. Hal ini disebabkan oleh kemampuan Nginx adalah dapat melayani semua permintaan berdasarkan request dengan traffic yang sangat padat. Pertama kali dirilis kepada publik pada tahun 2004. Nginx memiliki tingkat performa yang tinggi serta sangat minim dalam mengkonsumsi sumber daya. Inilah yang membuat Nginx juga banyak digunakan pada situs terkenal seperti WordPress, Github, Fastmail, Sourceforge,dan Ohloh. Fitur Nginx antara lain: virtual host,reverse proxying dan masih banyak lagi.

3. Web Server Lighttpd

Selanjutnya jenis Lighttpd berbasis open source baik itu untuk sistem Linux maupun Unix. Lighttpd merupakan terobosan baru dengan kelebihan yaitu memiliki kecepatan hingga 50%, dapat bekerja lebih cepat untuk memproses PHP. Lighttpd juga memiliki keunggulan antara lain performa terbaik dengan kualitas kecepatan yang efektif. Fitur yang ada pada jenis ini adalah URL Writing,Fastcgi,Output Compression.

4. Web Server IIS

Terakhir jenis IIS (Internet Information Services) yang terdapat pada jenis protokol seperti DNS,TCP/IP atau beragam software untuk merangkai sebuah situs. Pada jenis  Internet Information Service (IIS) seringkali digunakan untuk mengelola web, FTP,Gopher dan NNTP.

Bagaimana Cara Kerja Web Server?

Bagaimana Cara Kerja Web Server?

Begini cara kerja dari web server saat memproses permintaan klien:

  1. Pertama, saat pengguna web ingin mengakses konten yang ada pada website maka browser akan meminta akses melalui internet bernama HTTP request. Setelah itu, browser mencari alamat IP website lalu diterjemahkan melalui URL yang ada di halaman web dengan menggunakan sistem domain. Inilah yang dinamakan proses menemukan web server untuk menghosting file website.
  2. Selanjutnya, web server akan menerima permintaan HTTP tersebut kemudian memproses melalui server HTTP. Ditunggu beberapa saat, barulah begitu permintaan diterima server bertugas untuk menelusuri file untuk mengambil data.
  3. Setelah itu, web akan mengembalikan hasilnya yang berbentuk file ke browser yang mengirimkan permintaan. Sehingga pengguna dapat melihat konten website.

Penutup

Singkatnya web server adalah perangkat lunak untuk memproses file kemudian menyajikan halaman web yang diminta oleh pengguna pada browser. Selain itu, terdapat konten statis dan dinamis yang bisa dikirimkan kepada browser. Jika Anda melihat dari segi fiturnya ada empat fitur yaitu: autentikasi,ruang penyimpanan,pembatasan bandwidth hingga file logging. 

Cara kerjanya bisa dipahami secara lebih mudah yaitu merespon setiap permintaan dari komputer client, kemudian hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk text,gambar atau yang lainnya melalui web browser sesuai dengan request dari client. Anda bisa memahaminya dengan membaca artikel diatas secara seksama ya.

Selain itu, cara paling mudah untuk mengakses web server adalah melalui web hosting. Tidak perlu bingung, Anda bisa menggunakan layanan Cloud Hosting dari IDCloudHost yang didukung Teknologi (NVMe) untuk Performa Tinggi dengan Konfigurasi dan Proses yang Mudah, Cepat, dan Praktis. Yuk, coba sekarang!

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update