Buyer Persona: Manfaat, Strategi, dan Contohnya

Buyer Persona: Manfaat, Strategi, dan Contohnya

Salah satu tujuan dari bisnis adalah memenuhi kebutuhan konsumen dan menjadi solusi dari permasalahan yang mereka hadapi. Adapun salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan konsumen tersebut adalah dengan strategi buyer persona. Lebih lanjut, Buyer persona adalah strategi representasi konsumen yang penting dilakukan oleh bisnis khususnya mencari ide produk. 

Melalui strategi ini, maka Anda bisa menemukan sampel yang cocok dengan riset konsumen yang Anda lakukan tersebut. Jika Anda ingin mengetahui mengenai strategi ini dan bagaimana manfaatnya implementasinya bagi kebutuhan bisnis Anda, maka artikel ini adalah konten yang tepat untuk Anda baca. Dengan demikian, untuk detailnya perhatikanlah artikel berikut ini!

Apa Itu Buyer Persona?

Buyer persona adalah representasi pelanggan ideal yang sesuai dengan riset produk yang Anda lakukan ketika melakukan development. Pentingnya buyer persona karena dapat menunjang target konsumen yang tepat sehingga membantu dalam pembuatan strategi pemasaran yang lebih mendalam. Dengan demikian, hal ini akan memudahkan kerja tim pemasaran untuk mengetahui kebutuhan konsumen yang sesuai dengan karakteristiknya. 

Melalui buyer persona, maka Anda bisa mengidentifikasi perilaku konsumen seperti hal yang mereka sukai, tidak sukai, karakteristik, bagaimana mereka mengambil keputusan, dan sebagainya. Namun jika antar representasi buyer persona memiliki perspektif yang berbeda maka hal tersebut adalah hal yang wajar. Hal tersebut akan memberikan Anda berbagai perspektif dalam menganalisis hasil identifikasi buyer persona yang cocok dan aplikatif. 

Baca Juga: Trend Digital Marketing 2023, Wajib Tahu!

Manfaat Buyer Persona

Manfaat Buyer Persona

Sebagai representasi konsumen, buyer persona adalah strategi yang memiliki banyak manfaat untuk operasional bisnis. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

Membantu dalam pengambilan keputusan

Buyer persona akan membantu berbagai pihak dalam mengambil suatu kebijakan. Misalnya dengan buyer persona akan membantu product development untuk membuat roadmap produk yang baik, atau tim penjualan untuk mengidentifikasi konsumen yang potensial, dan sebagainya. 

Inovasi produk yang tepat

Ketika menciptakan inovasi maka kesesuaian dengan kebutuhan adalah hal yang penting. Jika tidak, maka inovasi tersebut akan menjadi sia-sia. Adanya representasi konsumen yang ideal, maka Anda bisa mencocokkan kebutuhan konsumen tersebut dengan perencanaan inovasi tersebut. Lebih lanjut, jika Anda ketidaksesuain maka Anda bisa melakukan evaluasi sebelum inovasi itu digunakan oleh konsumen secara general.

Mengidentifikasi kebutuhan konsumen

Adanya buyer persona dapat menjadi alat dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen. Adapun kebutuhan tersebut bisa dilihat dari pola perilaku, kebiasaan, atau aktivitas konsumen. Lebih lanjut, pengetahuan yang mumpuni akan kebutuhan konsumen maka akan menjadi alat evaluasi dalam penerapan strategi pemasaran sebuah perusahaan. 

Acuan yang tepat bagi customer service

Manfaat selanjutnya dari buyer persona adalah acuan yang tepat bagi customer service. Lebih lanjut, adanya buyer persona memberikan gambaran untuk bagaimana pelayanan pelanggan dengan baik. Kualitas layanan yang lebih baik tersebut dapat menjadi input konsumen untuk meningkatkan loyalitasnya. Dengan demikian, hal ini akan menjadi nilai tersendiri bagi konsumen ketika Anda meningkatkan kualitas layanannya. 

Baca Juga: CRM (Customer Relationship Management) : Cara Kerja dan Komponennya

Strategi Membuat Buyer Persona

Strategi Membuat Buyer Persona

Setelah memahami buyer persona, maka Anda mungkin bertanya bagaimana cara strategi membuat buyer persona yang baik. Keberhasilan suatu strategi didukung dengan pemahaman yang baik dan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, Anda bisa mempertimbangkan tips strategi yang kami sediakan berikut ini:

Lakukan riset

Untuk mengetahui pelanggan ideal, maka Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu. Melalui riset tersebut, Anda bisa mengetahui informasi calon pelanggan ideal seperti domisili, usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, dan sebagainya. Informasi tersebut dapat Anda gunakan sebagai variabel pertimbangan dalam memiliki konsumen yang paling cocok. 

Untuk memudahkan Anda dalam melakukan riset tersebut, maka Anda bisa menggunakan tools seperti google analytics. Melalui tools tersebut, Anda bisa mengidentifikasi sebaran lokasi konsumen terbanyak, dominasi gender, dan sebagainya. 

Tentukan goals saat melakukan buyer persona

Saat melakukan buyer persona, maka Anda harus menentukan tujuan utamanya. Apakah tujuan tersebut untuk pengembangan produk, inovasi terbaru, atau tujuan lainnya. Dengan demikian, Anda bisa menspesifikkan buyer persona tersebut dengan tujuan akhir sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan. 

Baca Juga: Apa Saja yang Baru dari Fitur Google Analytics 4?

Kenali kebutuhan konsumen

Langkah selanjutnya dalam buyer persona adalah mengenali kebutuhan konsumen. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen, maka Anda bisa memulai dengan mengetahui masalah yang dihadapinya. Misalnya pada website perusahaan, maka permasalahan tersebut dapat berupa kecepatan loading, tampilan website, dan sebagainya.

Lebih lanjut, adapun metode untuk mengenali kebutuhan konsumen tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan tools tertentu atau secara langsung dengan riset forum, wawancara langsung, dan forum group discussion (FGD). 

Menyusun buyer persona

Langkah selanjutnya adalah menyusun buyer persona ke dalam beberapa seksi. Misalnya ada seksi profile, seksi personality, seksi kebiasaan, dan sebagainya. Adapun masing-masing seksi tersebut diharapkan mampu merepresentasikan jawaban konsumen terhadap setiap kebutuhan atau masalah yang dihadapinya. 

Baca Juga: Riset Pasar: Fungsi, Manfaat dan Cara Menjalankan

Contoh Buyer Persona

Contoh Buyer Persona

Untuk memudahkan pemahaman Anda, maka perhatikan contoh yang telah kami sajikan berikut ini. Misalkan Anda memiliki bisnis travel dan ingin melakukan strategi buyer persona, maka berikut adalah contoh hasil identifikasi buyer persona perusahaan tersebut:

Buyer Persona Perusahaan Bisnis Travel

Biodata

Nama

Aldi

Usia

35 Tahun

Pekerjaan

Digital Marketer

Lokasi

Pekanbaru

Personality

Ekstrovert

Eksploratif

Ceria

Goals

Ingin memiliki kehidupan yang work life balance

Ingin mengunjungi tempat dengan culture yang unik

Frustration

Waktu kerja yang ketat

Tidak memiliki teman untuk traveling

Berdasarkan buyer persona diatas, maka suatu perusahaan akan mendapatkan insight bahwa Aldi merupakan orang ekstrovert dan eksploratif sehingga senang bersosialisasi dengan orang-orang baru. Aldi memiliki goals mencapai kehidupan yang balance dengan pekerjaan namun memiliki waktu kerja yang ketat dan tidak memiliki teman traveling. 

Dengan situasi Aldi di atas, maka perusahaan bisa membuat strategi pemasaran baru misalnya “program jalan ke eropa bersama”. Program ini akan diadakan saat liburan panjang kerja dan mengumpulkan semua orang yang menginginkan work life balance. Dengan demikian, hal ini menjadi ide baru sehingga selanjut hanya memerlukan pengembangan. 

Penutup

Buyer persona adalah sampel representasi konsumen yang ideal dijadikan ketika melakukan riset konsumen atau hal lainnya. Melalui buyer persona akan sangat bermanfaat untuk mengambil keputusan, mengidentifikasi kebutuhan konsumen, dan menginovasi produk dengan cepat. Lebih lanjut, strategi aplikasi membuat buyer persona adalah melakukan riset, menentukan goals, mengenali kebutuhan konsumen, dan menyusun pertanyaan buyer persona.  

Setelah mengimplementasikan cara buyer persona, mungkin Anda akan mendapatkan produk baru. Namun, ketika produk tersebut ramai dibeli dan trafik website naik maka sering menimbulkan permasalahan. Anda bisa menggunakan Cloud VPS yang memberikan layanan full cloud access dan scale up as you grow pertama di Indonesia. Selain itu, dengan one click deploy yang memberikan kemudahan dalam melakukan instalasi berbagai aplikasi. 

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update