Ketika mengakses situs website terkadang terdapat kode yang menampilkan pesan bahwa laman tak bisa diakses. Hal ini disebut dengan server error. Lantas apa saja jenis server error yang sering terjadi? Server error memiliki arti bahwa website sedang mengalami sejumlah gangguan. Kemudian setiap gangguan tersebut akan disimbolkan menggunakan kode tertentu.
7+ Jenis Server Error yang sering terjadi pada Website
Error pada website merupakan kesalahan yang terjadi saat menjelajah suatu website. Terdapat beberapa jenis error yang sering terjadi pada website dan cara penyelesaiannya pun berbeda-beda.
1. Error 400 Bad Request
Pertama, terdapat kode Error 400 atau biasa disebut Error Bad Request. Pesan ini akan muncul ketika sedang mencari sesuatu di web, akan tetapi server tidak dapat memahami atau memproses permintaan tersebut. Error 400 merupakan salah satu kode status HTTP yang sudah umum terjadi. Penyebabnya beberapa beberapa alasan, yakni:
- Kesalahan syntax dalam URL
- Data formulir tidak valid
- Kurangnya hak akses
- Ukuran permintaan terlalu besar
- Cara Mengatasi Error 400 Bad Request
Untuk cara mengatasi jenis server error yang satu ini dengan cara berikut:
- Periksa URL: Pastikan URL yang diakses benar dan tidak mengandung karakter yang tidak valid. Jangan sampai ketambahan kata, berkurangnya kata atau yang lainnya sehingga membuat server web tidak bisa menemukan URL yang diminta.
- Perbarui Halaman: Cobalah untuk memuat ulang halaman web yang salah. Karena terkadang kesalahan hanya bersifat sementara.
- Periksa Izin Akses: Untuk mengakses sumber daya yang diminta pastikan mempunyai izin akses. Selain itu, bisa menghubungi administrator web atau penyedia layanan.
- Hapus Cookie and Cache: Cache dan cookie merupakan data yang browser simpan untuk meningkatkan kinerja dan kecepatan web. Akan tetapi apabila data tersebut sudah usang atau rusak maka bisa menjadi penyebab error 400. Solusinya yakni menghapus data penjelajahan atau history website pada pengaturan browser.
- Kurangi Ukuran Permintaan: Pertimbangkan untuk mengurangi ukuran data yang dikirimkan, jika terjadi server error akibat ukuran permintaan terlalu besar. Cara lainnya adalah mengupload permintaan dalam beberapa bagian atau kompres ukuran data terlebih dahulu sebelum mengirimnya.
- Gunakan Alat Pengembangan Web: Gunakan alat pengembangan web untuk menganalisis permintaan HTTP dan temukan kesalahan yang kemungkinan terjadi. Alat pengembang web yang bisa digunakan seperti Chrome DevTools atau Firebug.
2. Error 401 Server Unauthorized
Jenis server error berikutnya adalah Error 401 yang mengindikasikan website tidak bisa dibuka karena tak mempunyai izin untuk mengaksesnya. Kemunculan kode error ini juga terjadi jika sudah login pada web namun gagal.
Error ini biasanya akan muncul pada web pribadi yang aksesnya hanya diberikan kepada beberapa orang saja. Seperti web untuk administrator pada halaman blog tertentu. Sehingga cara untuk mengatasinya dengan menjadi administrator blog. Dengan demikian akan mendapatkan username dan password supaya bisa mendapat akses ke web tersebut.
3. Error 403 Forbidden
Error 403 Forbidden terjadi karena halaman web tak mempunyai izin untuk mengakses. Penyebabnya bisa karena pemilih server hanya memberi akses kepada pengguna tertentu atau melakukan kesalahan ketika mengatur izin akses. Untuk menghilangkan Error 403 Forbidden bisa melalui beberapa cara ini:
- Periksa kembali alamat web yang dimasukkan, pastikan tak ada kesalahan penulisan atau karakter tambahan.
- Refresh halaman, karena kemungkinan error ini hanya bersifat sementara.
- Bersihkan cache dan cookie browser untuk memastikan tak ada gangguan dari data lama.
- Periksa izin file pada server, pastikan nilai numerik sudah sesuai standar.
4. Error 404 Not Found
Jenis server error 404 terjadi karena halaman website yang diminta tidak ditemukan di server website. Kode ini akan muncul jika seseorang mengakses website yang ukuran filenya terlalu besar. Selain itu, tidak ada dukungan koneksi internet yang memadai. Maka dari itu, untuk mengatasinya dengan cara memastikan bahwa telah memasukkan alamat web secara tepat dan mempunyai koneksi internet yang baik.
5. Error 408 Request Time Out
Error 408 Request Time Out menunjukkan server menganggap permintaan telah berakhir. Hal ini karena waktu yang diizinkan untuk pengguna dalam mengirim permintaan sudah berakhir. Untuk mengatasinya dengan beberapa langkah berikut:
- Coba Lagi: Kesalahan ini sering terjadi karena lalu lintas tinggi pada server atau masalah jaringan. Untuk itu, coba muat ulang halaman setelah beberapa saat.
- Periksa Server: Periksa server untuk melihat apakah terdapat masalah konfigurasi atau kinerja yang menyebabkan masalah ini.
- Periksa Koneksi Internet: Error 408 dapat muncul akibat koneksi terputus ketika mengirim permintaan, sehingga pastikan koneksi internet stabil dan tidak terputus.
- Optimalkan Permintaan: Jika Anda pengembang, maka pertimbangkan untuk mengoptimalkan permintaan agar server memprosesnya lebih cepat.
- Periksa Lalu Lintas Jaringan: Server akan memiliki waktu tanggapan lebih lama jika lalu lintas jaringan tinggi, sehingga pastikan server dapat menangani lalu lintas yang datang.
- Hubungi penyedia Layanan: Apabila Error 408 terus terjadi dan masalah tidak dapat teratasi, segera kunjungi administrator situs web atau penyedia layanan supaya mendapatkan bantuan dan memperbaiki masalah tersebut.
6. Error 500 Internal Server Error
Error 500 Internal Server Error terjadi karena dalam internal server yang sedang diakses terdapat masalah. Dengan demikian server tak dapat memenuhi permintaan dari brower. Penyebab error ini adalah kode program bermasalah, beban server berlebihan akibat traffic tinggi hingga kesalahan konfigurasi server.
Untuk mengatasi masalah ini tak membutuhkan banyak langkah karena Error 500 terjadi dalam internal server. Sehingga Error 500 harus diselesaikan di server internalnya sendiri. Namun terdapat beberapa opsi yang dapat dilakukan, yakni:
- Refresh halaman web atau akses menggunakan browser atau perangkat yang lain.
- Kunjungi web beberapa saat lagi, karena bisa jadi website dalam proses pembenahan atau bisa dengan menghubungi pemilik situs web.
- Clear cache browser untuk memastikan data lama tak ada yang mengganggu.
7. Error 502 Bad Gateway
Error 502 Bad Gateway pada HTTP menunjukkan server menerima respon dari gateway atau proxy namun tidak valid. Gateway atau proxy merupakan sistem yang menghubungkan dua jaringan berbeda.
Penyebab error ini karena berbagai alasan, seperti DNS bermasalah, cache browser belum dibersihkan, permasalahan CDN, tema perlu update atau log error. Terjadinya error ini dapat mempengaruhi performa website, seperti mengurangi jumlah pengunjung, kehilangan potensi profit hingga menurunnya SEO ranking.
Maka dari itu, untuk mengatasi jenis server error ini, lakukan hal berikut:
- Cek plugin dan tema pada website, apakah telah update atau belum, apakah bermasalah atau tidak. Kemudian cobalah untuk menonaktifkan plugin dan tema sementara.
- Cek apakah DNS telah mengarah dengan benar ke server hosting. Tunggu hingga proses propagasi selesai apabila server telah memindahkan domain ke server baru.
- Refresh halaman web yang dikunjungi dengan klik ikon refresh pada browser atau tekan tombol F5.
- Hapus cache browser dan ikuti langkah sesuai dengan browser yang digunakan.
8. Error 504 Gateway Timeout
Selanjutnya adalah Error 504 Gateway Timeout , jenis error yang sering terjadi disebabkan oleh server proxy yang tidak mendapatkan respons tepat waktu dari server utama. Oleh karena itu, error ini sering terjadi karena server utama terlalu lambat atau mengalami overload. Solusinya adalah Anda bisa mengoptimalkan performansi server dan meningkatkan batas timeout pada server proxy.
Penutup
Jadi, jenis server error yang terjadi ketika mengakses situs web merupakan hasil dari kesalahan manusia, masalah jaringan atau konfigurasi server salah. Oleh sebab itu, saat memilih layanan web atau penyedia hosting harus cermat dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
Bukan hanya itu saja , Anda juga membutuhkan layanan yang bisa melindungi website bisnis Anda dari berbagai ancaman dan potensi error. Anda bisa menggunakan layanan Anti-DDoS dari IDCloudHost yang efektif mendeteksi dan menangani setiap serangan DDoS dan serangan cyber lainnya yang menyerang bisnis Anda.