Trojan Horse, atau yang sering disebut Trojan, merupakan salah satu jenis malware yang sudah cukup dikenal di dunia teknologi. Awalnya, serangan ini dikenal menyerang komputer, namun kini penyebarannya meluas ke berbagai perangkat lain, seperti tablet dan ponsel pintar. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Daftar Isi
Sejarah dari Trojan Horse
Istilah “Trojan” sendiri terinspirasi dari kisah dalam mitologi Yunani, dimana pasukan Yunani menyembunyikan prajurit di dalam sebuah kuda kayu raksasa untuk menyusup ke kota Troya. Sama seperti cerita tersebut, Trojan dalam dunia digital juga bekerja dengan cara menyusup secara diam-diam ke dalam sistem, seringkali menyamar sebagai aplikasi atau file yang terlihat aman, untuk kemudian mencuri data atau merusak sistem dari dalam.
Seiring berkembangnya teknologi, Trojan juga ikut berevolusi. Pada tahun 2022, tercatat lebih dari 200 ribu varian Trojan yang secara khusus menargetkan perangkat seluler. Angka ini menunjukkan peningkatan 100% dibandingkan tahun 2021, menandakan bahwa serangan siber terhadap ponsel semakin meningkat drastis.
Peningkatan ini tidak lepas dari kebiasaan pengguna yang menyimpan berbagai data sensitif, seperti informasi pribadi, finansial, hingga data perusahaan, di perangkat mereka. Bagi perusahaan, hal ini menjadi ancaman serius yang tidak boleh diabaikan. Mengingat besarnya risiko yang ditimbulkan, penting bagi pengguna untuk memahami apa itu virus Trojan dan bagaimana cara kerjanya. Dengan begitu, kita bisa lebih waspada dan melindungi perangkat serta data dari serangan yang tak terlihat ini.
Baca juga: Apa Itu Ancaman Data Poisoning? Cara Kerja dan Dampaknya
Apa Itu Trojan Horse?
Di era digital yang serba terhubung, ancaman keamanan siber semakin kompleks dan sulit dideteksi. Salah satu jenis serangan yang seringkali luput dari perhatian adalah Trojan Horse, atau yang biasa disebut Trojan.
Trojan adalah jenis malware yang menyamar sebagai program atau file yang tampak aman dan tidak berbahaya. Nama “Trojan Horse” diambil dari kisah mitologi Yunani, dimana pasukan Yunani berhasil menipu musuh dengan bersembunyi di dalam patung kuda kayu raksasa untuk menyusup ke kota Troya. Dalam dunia siber, Trojan bekerja dengan cara serupa, menipu pengguna agar mengunduh dan menjalankan file yang ternyata berisi kode berbahaya.
Begitu dijalankan, Trojan dapat melakukan berbagai aksi merugikan, mulai dari mencuri data sensitif, merusak sistem, hingga memberikan akses jarak jauh kepada peretas tanpa sepengetahuan pengguna. Trojan sering kali menyamar dalam bentuk yang menarik, seperti game komputer, lampiran email, file video, atau lagu. Teknik penyamaran inilah yang membuatnya sangat berbahaya.
Setelah berhasil masuk ke dalam sistem, Trojan bisa memodifikasi, menyalin, bahkan menghapus data penting. Para pelaku kejahatan siber semakin cerdas dalam merancang Trojan sebagai alat utama untuk mengambil alih kendali perangkat. Tak hanya menyerang individu, Trojan juga menjadi ancaman serius bagi perusahaan besar, yang menyimpan banyak data sensitif di dalam sistem mereka.
Oleh karena itu, penting bagi semua pengguna, baik individu maupun perusahaan untuk memahami cara kerja Trojan dan selalu waspada terhadap file atau program yang mencurigakan.
Baca juga: LockBit Ransomware: Ancaman Nyata Bagi Keamanan Data
Jenis-Jenis Virus Trojan
Masih banyak orang yang belum benar-benar memahami bahaya dari virus Trojan. Padahal, jika dilihat secara lebih mendalam, virus ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada perangkat. Trojan menyebar dengan cepat dan bekerja secara diam-diam, tanpa disadari oleh pemilik perangkat. Cara kerjanya yang mengendap dan tersembunyi membuat Trojan tidak bisa dianggap remeh.
Berikut ini beberapa jenis Trojan Horse berdasarkan tujuannya yang perlu Anda ketahui:
1. Infostealer Trojan
Infostealer Trojan adalah jenis malware yang dirancang khusus untuk mencuri informasi sensitif dari perangkat yang terinfeksi. Informasi yang bisa dicuri meliputi:
- Data login seperti nama pengguna dan kata sandi akun (email, media sosial, perbankan online, dan lainnya).
- Informasi keuangan, termasuk detail kartu kredit dan rekening bank.
- Data pribadi, seperti dokumen, foto, video, dan file penting lainnya.
- Informasi sistem, termasuk spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan.
Trojan Horse ini biasanya menyusup melalui file yang diunduh tanpa disadari atau lewat celah keamanan. Setelah aktif, ia mengumpulkan data secara diam-diam dan mengirimkannya ke server penyerang. Data tersebut kemudian digunakan untuk pencurian identitas, penipuan, atau dijual di pasar gelap.
2. DDoS Attack Trojan
Trojan ini dirancang untuk mengubah komputer korban menjadi bagian dari botnet, yaitu jaringan komputer yang dikendalikan secara jarak jauh oleh penyerang. Botnet ini digunakan untuk meluncurkan serangan Distributed Denial of Service (DDoS) terhadap target tertentu.
Tujuan ialah mengganggu atau melumpuhkan situs web, server, atau jaringan dengan membanjiri mereka menggunakan lalu lintas internet dalam jumlah besar secara bersamaan. Setelah menginfeksi sistem, Trojan Horse menjadikan komputer sebagai “zombie” yang bisa dikontrol dari jarak jauh. Penyerang lalu menggunakan banyak zombie secara bersamaan untuk melancarkan serangan DDoS.
3. Downloader Trojan
Downloader Trojan adalah jenis malware yang berfungsi sebagai pintu masuk untuk malware lainnya. Ia dirancang untuk mengunduh dan menginstal malware tambahan ke dalam sistem yang sudah terinfeksi.
Jenis malware yang dibawa bisa berupa:
- Virus
- Spyware
- Ransomware
- Atau jenis malware berbahaya lainnya
Dampak:
- Menyebabkan infeksi berlapis dan kerusakan sistem yang lebih parah
- Mengambil alih data pribadi atau finansial
- Merusak file atau bahkan sistem operasi secara keseluruhan
Downloader Trojan bekerja sebagai jembatan awal bagi ancaman lain yang lebih besar.
4. Backdoor Trojan
Backdoor Trojan memungkinkan penyerang melewati sistem keamanan dan mendapatkan akses ke perangkat yang terinfeksi secara diam-diam. Ia menciptakan “pintu belakang” (backdoor) ke sistem tanpa sepengetahuan pengguna.
Tujuan utaman Trojan Horse ini ialah untuk memberikan kontrol penuh kepada penyerang untuk mengakses, memanipulasi, atau mencuri data dari sistem yang terinfeksi.
Fungsi:
- Memata-matai aktivitas pengguna
- Mengendalikan perangkat dari jarak jauh
- Menginstal malware lain secara diam-diam
Backdoor Trojan sangat berbahaya karena dapat bertahan lama dalam sistem tanpa terdeteksi.
Sebenarnya, masih banyak jenis Trojan lainnya, masing-masing dengan karakteristik dan tujuan yang berbeda-beda. Namun yang pasti, semuanya memiliki potensi untuk merusak, mencuri, atau mengganggu sistem Anda. Karena itu, penting untuk selalu waspada dan melindungi perangkat Anda dari ancaman ini. Gunakan antivirus yang terpercaya, hindari mengklik tautan mencurigakan, dan pastikan sistem keamanan perangkat selalu diperbarui.
Baca juga: Apa Itu Serangan Pencurian Cookies? Dan Cara Mengatasinya
Dampak dari Serangan Virus Trojan
Serangan virus Trojan memberikan ancaman serius terhadap keamanan perangkat digital, baik itu komputer, laptop, hingga perangkat mobile seperti ponsel dan tablet. Trojan Horse seringkali menyamar sebagai aplikasi atau program resmi yang tampak sah, sehingga memudahkan para pelaku kejahatan siber untuk mengelabui pengguna agar tanpa sadar mengunduh dan memasangnya.
Begitu berhasil masuk ke sistem, Trojan dapat mengakses berbagai informasi penting milik pengguna. Informasi sensitif seperti kata sandi, data pribadi, serta aktivitas digital dapat dicuri dan dimanfaatkan untuk tujuan kejahatan.
Salah satu varian Trojan, yaitu Switcher Trojan, bahkan memiliki kemampuan untuk menyerang router jaringan nirkabel. Dengan cara ini, Trojan dapat mengalihkan lalu lintas internet dari perangkat-perangkat yang terhubung dan menggunakannya untuk mencuri data, termasuk merekam ketikan pengguna.
Menurut laporan dari Kaspersky, dampak lainnya dari infeksi virus Trojan mencakup tindakan berbahaya seperti memodifikasi, memblokir, menyalin, hingga menghapus data dari perangkat korban. Selain itu, Trojan juga dapat menyebabkan gangguan serius pada kinerja komputer maupun jaringan, membuat sistem menjadi lambat atau tidak stabil. Keberadaan Trojan ini jelas menjadi ancaman nyata bagi keamanan dan privasi pengguna di dunia digital.
Penutup
Trojan Horse merupakan salah satu jenis virus yang sangat berbahaya di dunia digital. Memahami apa itu Trojan, bagaimana sejarah kemunculannya, serta mengenali berbagai jenisnya, sangat penting agar pengguna dapat lebih waspada dalam menjalankan aktivitas digital. Pengetahuan ini menjadi langkah awal untuk melindungi diri dari potensi ancaman siber dan memastikan penggunaan perangkat digital tetap aman dan nyaman.
Trojan Horse menjadi salah satu ancaman siber yang paling berbahaya karena mampu menyusup tanpa terdeteksi dan membuka celah bagi serangan lanjutan. Untuk itu, penting bagi individu maupun perusahaan untuk meningkatkan perlindungan yang lebih maksimal, penggunaan layanan dengan sistem keamanan terintegrasi menjadi pilihan tepat. Anda bisa gunakan layanan Anti-DDoS Protection dari IDCloudHost yang bekerja untuk melindungi dari trojan horse berbahaya!