Pernahkah Anda melihat tulisan seperti “Internet 100 Mbps” atau “Flashdisk 32 GB”? Nah, jika memperhatikan lebih dekat, kita akan menemukan bahwa satuan-satuan tersebut menggunakan dua istilah yang sangat mirip. Hanya saja sering membuat bingung yakni bit dan byte. Kendati sekilas keduanya terlihat hampir sama, ternyata perbedaan antara bit dan byte cukup signifikan.
Menariknya, kesalahan dalam memahami antara bit dan byte bisa menyebabkan dampak serius. Khususnya kekeliruan memperkirakan kecepatan internet, kapasitas penyimpanan atau performa sebuah perangkat komputer. Mari kita ulas lebih detail.
Perbedaan Antara Bit dan Byte
Sebelum membahas jauh mengenai perbedaannya, sebaiknya kita mengenal masing-masing pengertian dua istilah ini terlebih dahulu. Pada dasarnya, bit adalah singkatan dari “binary digit” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “digit biner”. Di mana bit merupakan unit informasi terkecil dalam sistem komputasi digital. Setiap bit hanya bisa memiliki dua nilai yaitu 0 atau 1.
Angka 0 dan 1 sendiri nantinya akan mencerminkan dua keadaan logika, seperti mati atau hidup, off atau on, ya atau tidak. Uniknya, segala informasi yang terjadi di komputer, baik itu teks, gambar, video atau suara menggunakan kode dalam kombinasi bit. Dari segi sejarahnya, bit pertama kali diperkenalkan secara formal oleh ahli matematika dan statistik bernama John Tukey. Ia mulai menggagas istilah ini sejak lama dan muncul ke publik sekitar tahun 1940-an. Ia sengaja mengusulkan kata “bit” sebagai bentuk penyederhanaan istilah “binary digit”.
Di sisi lain, istilah byte merujuk pada satuan lebih besar yang terdiri dari 8 bit. Jadi, satu byte sama artinya dengan 8 bit. Byte sendiri sering digunakan untuk merepresentasikan data yang jauh lebih kompleks. Sebut saja karakter teks, instruksi program hingga file digital.
Secara umum, satu byte mampu merepresentasikan 256 kombinasi nilai berbeda (2⁸ = 256). Hal tersebut cukup untuk mencakup semua karakter dalam tabel ASCII (kode karakter standar). Termasuk huruf, angka dan simbol. Misalnya saja, huruf “A” di ASCII direpresentasikan sebagai 01000001 dalam biner yang menjadi satu byte.
Pada praktiknya, penggunaan byte sebagai satuan standar dalam penyimpanan data dan pengolahan informasi sudah masyarakat terima secara luas. Ini bisa kita amati pada ukuran kapasitas RAM, harddisk dan flashdisk. Mereka biasanya terukur dalam byte (kilobyte (KB), megabyte (MB), gigabyte (GB), terabyte (TB), dan seterusnya).
Baca juga: 7+ Alasan Private Cloud Jadi Pilihan Tepat Infrastruktur dan Data
Perbandingan Bit dan Byte dari Berbagai Aspek
Setelah memahami pengertiannya, mari kita bahas perbedaan antara bit dan byte. Perbandingan dua istilah tersebut dapat kita kelompokkan dari berbagai aspek penting dalam dunia teknologi informasi. Berikut masing-masing penjelasannya.
Representasi Jumlah Data
Perbedaan mendasar terletak pada representasi jumlah data. Di mana seperti telah tertera sebelumnya, bit menyimpan satu nilai biner, terdiri atas angka 0 atau 1. Sementara itu, byte mencakup 8 bit atau 256 kemungkinan nilai berbeda.
Perbedaan ini secara langsung berpengaruh pada jumlah informasi yang bisa sistem kodekan. Bit cocok untuk data yang sangat sederhana. Meliputi informasi pasti antara ya/tidak, hidup/mati. Sedangkan byte memungkinkan representasi data yang jauh lebih kompleks, baik itu dalam huruf, angka maupun simbol.
Aplikasi dalam Hal Kecepatan Transfer Data
Sebagai pengguna internet harian, Anda tentu sudah tahu jika kecepatan akses atau jaringan biasanya terukur dalam bit per second (bps). Misalnya 100 Mbps senilai dengan 100 megabit per detik. Atau bisa juga 1 Gbps alias 1 gigabit per detik.
Mengapa tidak menerapkan aturan byte per detik? Jawabannya karena pada penerapannya data terkirim dalam bentuk sinyal digital yang paling sederhana. Berjalan dengan bit demi bit. Sementara itu, untuk mengetahui kecepatan unduh dalam ukuran byte, pengguna harus membaginya dengan 8.
Sebagai contoh dari perbedaan antara bit dan byte ini, kecepatan internet 100 Mbps sebenarnya memiliki potensi unduh maksimum sekitar 12.5 MBps.
Penerapan dalam Hal Penyimpanan Data
Berbeda dari kecepatan transfer data internet, kapasitas penyimpanan seperti harddisk, flashdisk, SSD dan RAM diukur menggunakan “byte”. Termasuk 1 KB atau 1024 byte, 1 MB atau 1024 KB, 1 GB atau 1024 MB dan 1 TB atau 1024 GB. Penerapan byte sebagai satuan penyimpanan jauh lebih masuk akal. Apalagi sistem komputer secara umum menyimpan karakter, file dan informasi dalam unit satu byte atau kelipatannya. Dengan begitu, ini akan semakin memudahkan para pengguna untuk mengenalinya.
Simbol Penulisan
Perbedaan antara bit dan byte berikutnya bisa kita temukan dari simbol penulisan. Bit umumnya memiliki singkatkan dengan huruf kecil “b”. Di sisi lain, byte punya aturan penulisan dengan huruf besar atau “B”. Meski tampak sepele, nyatanya perbedaan huruf kecil dan kapital ini sangat penting. Banyak orang yang salah kaprah ketika melihat 100 Mbps dan menganggap itu sama dengan 100 MBps. Padahal kenyataannya, 100 Mbps hanyalah 12.5 MBps.
Perlu menjadi catatan bahwa kesalahan dalam membaca simbol ini bisa menyebabkan kekecewaan. Terutama ketika membeli paket data internet atau membaca spesifikasi sebuah perangkat. Karena itu, cermati baik-baik terlebih dahulu sebelum memutuskan pembelian.
Baca juga: Domain Authority vs Page Authority dan Fungsinya bagi SEO
Penggunaan dalam Dunia Nyata
Selanjutnya, bit dan byte sama-sama memiliki aplikasi luas di dunia nyata. Kendati begitu, bidangnya sedikit berbeda. Penggunaan bit cenderung pada enkripsi data, komunikasi digital, bitrate audio dan video serta jaringan komputer
Untuk Byte sendiri penggunaannya dalam penyimpanan file digital, sistem operasi, aplikasi software dan representasi karakter atau teks. Contoh paling mudah, ketika memutar video streaming, Anda mungkin melihat bahwa kualitas 1080p membutuhkan bitrate sekitar 5 Mbps. Sedangkan, saat mengunduh file sebesar 2 MB, Anda berarti sedang memindahkan data berukuran 2.097.152 byte.
Aplikasi dalam Dunia Pemrograman
Perbedaan antara bit dan byte yang terakhir adalah penerapannya di dalam bahasa pemrograman. Byte biasanya berfungsi sebagai satu unit data standar. Misalnya dalam bahasa C/C++, ada tipe data char yang berukuran 1 byte.
Sedangkan bit jarang pengguna manipulasi secara langsung. Kecuali ketika mendesak dalam sistem yang sangat rendah (low-level system). Seperti halnya pemrograman mikrokontroler atau pengembangan kernel. Kendati jarang terjadi, namun dalam optimasi sistem, manajemen memori atau enkripsi, bit-level manipulation sangat penting serta kompleks.
Baca juga: Komponen Website yang Harus Ada dalam Sebuah Situs Web
Penutup
Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa meski hanya beda satu huruf saja, bit dan byte punya peran yang sangat signifikan. Bit adalah unit informasi terkecil, sedangkan byte bisa merepresentasikan karakter atau data yang lebih kompleks. Perbandingannya tampak jelas dalam kecepatan internet maupun kapasitas penyimpanan.
Sementara itu, mengetahui perbedaan antara bit dan byte bukan hanya penting bagi para pekerja di bidang IT. Namun juga untuk masyarakat luas. Dengan pemahaman mendetail, Anda bisa lebih bijak memilih layanan internet, membeli perangkat elektronik, atau sekadar mengenal informasi yang kian sering muncul dalam keseharian.
Anda bisa melalui produk Web Hosting IDCloudHost, yang bisa digunakan pengguna pemula atau pelaku UMKM bisa langsung menerapkan pemahaman tersebut saat mengelola website, memahami batas kuota, dan memilih paket hosting yang sesuai kebutuhan.