Saat ini, aktivitas jual beli online sudah marak terjadi di berbagai platform e-commerce Indonesia. Hal ini menggambarkan secara tidak langsung bagaimana minat masyarakat Indonesia terhadap aktivitas jual beli barang secara online bisa dikatakan cukup tinggi. Bukan hanya sebagai pembeli saja, dalam aktivitas jual beli online di e-commerce juga dikenal sistem reseller dan dropshipper. Keduanya sekilas memiliki kesamaan dari sistem kerjanya yang menjadi distributor sebuah produk atau barang. Meski begitu, keduanya memiliki beberapa perbedaan yang harus Anda ketahui. Simak perbedaan antara dropshipper dan reseller dibawah ini.
Daftar Isi
Apa Itu Dropship dan Reseller ?
Dropship adalah seseorang yang melakukan kegiatan menjual barang dengan mempromosikan barang atau produk milik orang lain tanpa harus menyediakan stok produk tersebut. Biasanya seseorang yang menjalankan bisnis dropship dikenal dengan sebutan dropshipper. Jadi seorang dropshipper hanya perlu menjalin kerjasama dengan supplier produk. Dengan kata lain menjadi perantara untuk aktivitas jual beli produk yang terjadi antara pembeli dengan pemilik produk.
Sedangkan reseller adalah seseorang yang melakukan kegiatan menjual produk, lalu disertai dengan mempromosikan serta menyimpan stok produk dalam jumlah yang banyak di tempat tertentu. Jadi seorang reseller selain menjalin kerjasama dengan produsen atau distributor produk, juga harus menyediakan stok produk yang akan ditawarkan ke konsumen.
Baca juga: Mengenal Creative Writing dan Contohnya dalam Digital Marketing
5 Perbedaan Antara Dropship dan Reseller
Setelah mengetahui pengertian dari dropshipper dan reseller diatas, dapat dilihat bahwa keduanya melakukan sistem kerja yang berbeda. Untuk lebih memudahkan Anda, maka ketahui perbedaan secara lebih rinci sebagai berikut.
1. Stok Barang
Seperti yang sudah dijelaskan pada pengertian diatas, bahwa perbedaan yang paling kentara dari dropshipper dan reseller adalah dari stok barang. Jadi dropshipper hanya perlu menjual dan mempromosikan produk tanpa harus menyediakan stok barang terlebih dahulu. Sedangkan reseller harus membeli dan menyediakan stok barang terlebih dahulu dari supplier sebelum menjual dan mempromosikan produk kepada para pembeli.
2. Besaran Modal
Hal yang menjadi perbedaan selanjutnya adalah besaran modal yang dibutuhkan. Tentu saja, jika menjadi reseller harus menyediakan stok produk terlebih dahulu sebelum menjualnya. Sehingga reseller perlu menyiapkan modal untuk menyediakan barang. Sedangkan dropshipper tidak perlu mengeluarkan modal sepeserpun karena tidak perlu menyediakan stok barang yang banyak.
3. Strategi Pemasaran
Hal yang juga menjadi pembeda antara dropshipper dan reseller dari strategi pemasaran yang dilakukan. Pada dropshipper strategi marketing yang dilakukan dengan menggunakan platform media online seperti Instagram,Facebook,Tiktok dan lain-lain. Sedangkan reseller melakukan strategi marketing dengan kompleks dimulai dari direct selling hingga promosi di media online.
4. Harga Jual Produk
Selanjutnya perbedaan dari dropshipper dan reseller juga berpengaruh dengan harga jual dari produk. Jika reseller maka akan mengeluarkan modal yang cukup besar, sehingga kisaran harga barangnya otomatis akan mengalami kenaikan yaitu sekitar 20% hingga 50%. Sedangkan untuk harga jual produk pada dropship tidak akan mengalami kenaikan, karena dropshipper tidak perlu menyetok barang seperti yang dilakukan oleh reseller.
5. Keuntungan
Terakhir adalah keuntungan yang diperoleh dari reseller dan dropship juga berbeda. Jelas saja reseller akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dropshipper. Ini karena reseller saat menyetok produk akan diberikan harga yang jauh lebih murah dari distributor. Belum lagi harga jual yang nanti akan disertakan oleh reseller saat akan menawarkan produk. Tentu saja inilah yang menjadi alasan mengapa keuntungan reseller lebih banyak.
Berbeda dengan dropship keuntungan yang didapatkan tidak sebesar reseller. Karena dropship hanya perlu mempromosikan barang saja, tidak perlu membeli kebutuhan stok barang dalam jumlah besar. Inilah yang menjadi alasan keuntungan dropshipper lebih sedikit dibanding reseller.
Kelebihan Dropshipper dan Reseller
Ini dia beberapa kelebihan dari dropshipper dan reseller yang wajib Anda ketahui!
1. Dropship
Ini dia beberapa kelebihan dari dropshipper yaitu: Tidak perlu mengeluarkan modal yang besar, Resiko untuk menjalankan bisnis model ini tergolong tidak terlalu besar, Tidak perlu bertanggung jawab jika ada kerusakan pada barang.
2. Reseller
Ini dia beberapa kelebihan dari reseller yaitu: Mengetahui secara riil kondisi barang atau produk yang ingin dijual, Bisa menggunakan berbagai opsi penjualan baik itu online maupun offline, Dari segi profit lebih besar dan lebih menguntungkan.
Kekurangan Dropshipper dan Reseller
Ini dia beberapa kekurangan dari dropshipper dan reseller yang wajib Anda ketahui!
1. Dropship
Ini dia beberapa kekurangan dari dropshipper yaitu: Profit yang akan didapatkan lebih kecil, Terbatas dalam penggunaan opsi penjualan (hanya bisa menggunakan media online), Tidak bisa mengetahui kondisi barang secara riil atau nyata.
2. Reseller
Ini dia beberapa kekurangan dari reseller yaitu: Berani untuk mengeluarkan modal dalam jumlah yang besar, Bertanggung jawab secara langsung terhadap kondisi barang, Resiko kerugian yang akan didapatkan lebih besar.
5+ Tips Menjadi Dropshipper dan Reseller
Jika Anda tertarik ingin menjadi seorang dropshipper dan reseller maka Anda bisa melakukan beberapa tips ini antara lain:
Tentukan Peluang Bisnis
Hal yang paling mendasar jika Anda ingin menjadi dropshipper dan reseller adalah menentukan peluang bisnis. Berbagai kategori bisnis bisa Anda cermati peluang besar kecilnya terlebih dahulu. Misalnya, Anda bisa mempelajari analisis pasar dari aktivitas jual beli yang sering dilakukan oleh target market terhadap barang yang terus-menerus diminati. Selain itu, lakukan juga analisis kompetitor.
Pilih Produk Yang Menjanjikan
Hal yang tidak kalah penting setelah Anda menentukan peluang bisnis adalah memilih produk mana saja yang menjanjikan. Misalnya, bisnis dalam bidang kecantikan yang sekarang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Anda bisa memilih brand produk kecantikan mana saja yang sangat diminati oleh konsumen. Dengan begitu Anda bisa menjadi perantara untuk menjual kembali.
Pilih Supplier Yang Tepat
Selanjutnya, pastikan untuk memilih supplier produk yang tepat. Setelah tadi Anda menentukan produk yang paling diminati oleh konsumen. Untuk mendapatkan harga yang miring (jika ingin menjadi reseller) tentu pembelian produk dalam jumlah yang banyak dilakukan dengan supplier. Maka produk dengan kualitas terbaik bisa Anda dapatkan dari supplier yang tepat.
Lakukan Strategi Marketing
Ini adalah poin paling penting untuk Anda yang ingin menjadi menjadi dropshipper dan reseller, yaitu melakukan strategi promosi. Hal ini menjadi faktor utama yang membuat jualan Anda menjadi laku keras. Penggunaan media sosial bisa menjadi salah satu media promosi yang ampuh untuk Anda menawarkan produk kepada konsumen. Anda bisa memilih media sosial mana saja yang sesuai untuk melakukan promosi produk Anda dengan konsumen.
Lakukan Evaluasi
Rangkaian langkah-langkah diatas sudah Anda terapkan, selanjutnya adalah melakukan evaluasi. Tujuannya untuk melihat apakah strategi pemasaran yang telah Anda lakukan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka strategi tersebut harus dipertahankan dan digiatkan kembali. Jika tidak, maka ada strategi yang harus diubah dan diterapkan kembali dengan maksimal.
Konsisten
Terakhir, jika Anda ingin menjadi dropshipper dan reseller adalah konsisten dalam menjual dan mempromosikan produk. Meski, keduanya berbeda dari stok barang akan tetapi konsisten juga diperlukan dalam menjalankan bisnis jenis ini. Anda bisa terus melakukan promosi produk sampai menghasilkan keuntungan yang besar untuk Anda, kemudian menjalin kepercayaan pelanggan terhadap Anda selaku perantara dari produk yang Anda jual.
Baca juga: Apa Itu Retention ? Manfaat dan Strategi dalam Bisnis
Penutup
Toko online atau e-commerce akhir-akhir ini menjadi pangsa pasar yang sangat diminati oleh masyarakat dalam aktivitas jual beli. Tidak heran, jika muncul peluang bisnis baru dengan menjadi dropshipper dan reseller. Jika Anda berminat untuk menjadi salah satu diantaranya, pelajari terlebih dahulu definisi keduanya dan terapkan 6 tips yang sudah kami rangkum untuk Anda ya! Agar website bisnis Anda semakin lancar untuk kebutuhan menjadi reseller atau dropship, Anda bisa gunakan layanan cloud VPS eXtreme dari IDCloudHost dengan performa 6 kali lebih cepat, memastikan kinerja website lancar tanpa hambatan.