Daftar Isi
Pendahuluan
Saat berinteraksi dengan server melalui sesi shell, ada banyak informasi yang dikompilasi oleh shell untuk menentukan perilakunya dan akses ke sumber daya. Beberapa pengaturan ini terdapat dalam file konfigurasi, sementara yang lain ditentukan oleh input pengguna. Salah satu cara shell melacak semua pengaturan ini adalah melalui area yang disebut Environment. Environment adalah area yang dibangun oleh shell setiap kali sesi dimulai dan berisi variabel yang mendefinisikan sistem Linux.
Dalam panduan ini, kita akan membahas bagaimana berinteraksi dengan Environment, membaca, dan menetapkan variabel lingkungan dan shell secara interaktif serta melalui file konfigurasi. Simak hingga selesai Cara Membaca dan Menetapkan Variabel Environment dan Shell di Linux.
Cara Kerja Variabel Shell dan Environment Variable
Setiap kali sesi shell dimulai, proses akan mengumpulkan dan mengkompilasi informasi yang harus tersedia untuk shell dan proses turunannya. Data ini diperoleh dari berbagai file dan pengaturan di sistem.Environment berfungsi sebagai media bagi shell untuk mendapatkan atau menetapkan pengaturan dan meneruskannya ke proses turunannya.
Environment ini diimplementasikan sebagai string yang merepresentasikan pasangan kunci-nilai. Jika ada beberapa nilai, biasanya dipisahkan dengan tanda titik dua (:):
KUNCI=nilai1:nilai2:…
Jika nilai mengandung spasi, tanda kutip digunakan:
KUNCI=”nilai dengan spasi”
Jenis Variabel
Environment Variables: Didefinisikan untuk shell saat ini dan diwarisi oleh shell atau proses turunan.
Variabel Shell: Hanya tersedia dalam shell tempat variabel tersebut didefinisikan. Biasanya digunakan untuk menyimpan data sementara. Secara konvensional, nama variabel ditulis dengan huruf kapital untuk membedakan dengan elemen lain dalam skrip atau perintah.
Menampilkan Variabel Shell dan Environment
Setiap sesi shell menyimpan daftar variabel shell dan lingkungan. Kita bisa mengaksesnya dengan berbagai cara:
1. Menampilkan Semua Variabel Environment
Gunakan perintah env atau printenv:
printenv
Contoh output:
SHELL=/bin/bash TERM=xterm USER=user_demo PATH=/usr/local/bin:/usr/bin:/bin:/usr/local/games:/usr/games PWD=/home/user_demo
Untuk melihat nilai variabel tertentu:
printenv PATH
Untuk menjalankan program dengan variabel lingkungan tertentu:
env VAR1="nilai" perintah
2. Menampilkan Semua Variabel Shell
Gunakan perintah set:
set
Karena outputnya panjang, gunakan pager untuk membaca lebih nyaman:
set | less
Jika hanya ingin menampilkan variabel tanpa fungsi shell:
(set -o posix; set)
Untuk melihat hanya variabel shell tanpa variabel lingkungan:
comm -23 <(set -o posix; set | sort) <(env | sort)
Variabel Lingkungan dan Shell yang Umum
Beberapa variabel yang sering digunakan:
Variabel Lingkungan:
- SHELL: Shell yang digunakan.
- TERM: Jenis terminal yang digunakan.
- USER: Pengguna yang sedang login.
- PWD: Direktori kerja saat ini.
- OLDPWD: Direktori kerja sebelumnya.
- MAIL: Lokasi kotak surat pengguna.
- PATH: Direktori tempat sistem mencari perintah yang dijalankan.
- LANG: Pengaturan bahasa dan lokal.
- HOME: Direktori home pengguna.
Variabel Shell:
- BASH_VERSION: Versi bash yang sedang digunakan.
- COLUMNS: Jumlah kolom yang digunakan untuk menampilkan output.
- HISTSIZE: Jumlah baris riwayat perintah yang disimpan.
- HOSTNAME: Nama host komputer saat ini.
- PS1: Prompt utama yang ditampilkan di shell.
- UID: UID pengguna saat ini.
Menetapkan Variabel Shell dan Environment
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menetapkan variabel shell dan environment berikut ini:
1. Membuat Variabel Shell
Untuk mendefinisikan variabel shell dalam sesi saat ini:
TEST_VAR='Halo Dunia!'
Cek variabel tersebut:
set | grep TEST_VAR
Cek apakah variabel tersebut merupakan variabel lingkungan:
printenv | grep TEST_VAR
Output seharusnya kosong karena variabel ini hanya ada dalam shell saat ini.
Untuk mengakses nilai variabel:
echo $TEST_VAR
Output:
Halo Dunia!
2. Mengubah Variabel Menjadi Variabel Lingkungan
Gunakan export agar variabel tersedia di proses turunan:
export TEST_VAR
Sekarang, variabel akan muncul di printenv:
printenv | grep TEST_VAR
3. Menghapus Variabel
Gunakan unset untuk menghapus variabel shell atau lingkungan:
unset TEST_VAR
Cek apakah masih ada:
echo $TEST_VAR
Jika output kosong, variabel telah dihapus.
Menetapkan Variabel secara Permanen
Agar variabel tetap tersedia setelah sesi shell ditutup, tambahkan ke file konfigurasi:
Untuk semua pengguna (dengan hak root):
-
/etc/environment
-
/etc/profile
-
/etc/bash.bashrc
Untuk pengguna tertentu:
-
~/.bashrc
-
~/.bash_profile
Misalnya, menambahkan ke ~/.bashrc:
echo 'export TEST_VAR="Halo Dunia!"' >> ~/.bashrc source ~/.bashrc
Penutup
Variabel Environment dan shell menjadi peran penting dalam pengaturan perilaku sistem pada Linux. Dengan memahami cara membaca, menetapkan, dan menyimpan variabel ini, pengguna dapat mengelola lingkungan shell mereka dengan lebih efisien. Panduan ini memberikan dasar yang kuat untuk memahami dan memanfaatkan variabel Environment dan shell di Linux.
Agar pengelolaan sistem Linux menjadi lebih optimal, Anda bisa gunakan Cloud VPS dari IDCloudHost adalah pilihan tepat. Dengan performa tinggi, fleksibilitas, dan dukungan penuh untuk berbagai konfigurasi sistem, layanan ini cocok digunakan untuk mengelola variabel environment dan shell dengan lebih efisien. Coba sekarang!