Apa Perbedaan Antara Buzzer dan Influencer?

Apa Perbedaan Antara Buzzer dan Influencer?

Buzzer dan influencer ternyata sangat dibutuhkan sebuah brand dalam digital marketingnya, kedua kata ini muncul dari teknik pemasaran yang dikenal dengan istilah buzz marketing dan influencer marketing. Memiliki fungsi yang hampir sama membuat sebagian orang justru kesulitan membedakan keduanya, istilah ini muncul bersamaan dengan meledaknya media sosial yang menjadikan lahan baru perusahaan dalam menggaet peminat mereka.

Meningkatnya angka pengguna sosial media memberikan banyak kesempatan untuk berbagai bisnis di dunia, hingga muncullah kedua istilah ini yang sebenarnya memiliki perbedaan. Istilah buzzer berasal dari kata buzz yang diartikan sebagai berdengung, dengungan, desas desus, atau rumor berdasarkan istilah ini, individu yang disebut buzzer bisa dikatakan memiliki tugas untuk menyampaikan sebagian informasi secara berulang dengan tujuan menjangkau audiens dengan lebih luas.

Sedangkan Influencer yang berasal dari kata influence yang berarti mempengaruhi, sehingga bisa dikatakan bahwa seseorang yang menjadi Influencer adalah orang yang memberikan pengaruh dan mampu menggiring opini audiens. Menjadi seorang Influencer dibutuhkan kepercayaan orang-orang serta memiliki skill khusus yang bisa membuat yakin para pengikutnya. Umumnya seorang Influencer lebih dihargai pendapatnya dibanding dengan buzzer, sehingga mereka yang menjadi Influencer tidak memerlukan penyebaran konten yang berulang.

 

Perbedaan Influencer dan Buzzer

Influencer dan Buzzer umumnya bisa dibedakan dari beberapa hal, Anda perlu mengetahuinya agar tidak salah dalam definisi kedua kata tersebut berikut ini.

 

  • Dari Jumlah Followers

    Jika dilihat dari jumlah followers, seorang buzzer tidak memerlukan banyak pengikut. Ia bukanlah seseorang yang menyandang status terkenal atau bahkan publik figur, buzzer seringkali melakukan tugasnya secara berkelompok yang biasa berjumlah hingga belasan orang sehingga ia tidak bekerja secara sendiri-sendiri. Sedangkan Influencer memiliki jumlah pengikut yang cukup banyak, biasanya berjumlah ribuan bahkan jutaan pengikut. Berbeda dengan buzzer yang merupakan orang tak dikenal, Influencer justru merupakan publik figur atau seseorang yang dikenal oleh banyak orang. Influencer bekerja secara sendiri dengan menggunakan akun media sosial miliknya secara pribadi.

  • Cara Kerja

    Dilihat dari cara kerjanya Influencer mengutamakan seseorang dengan karakter yang sesuai dengan kebutuhan brand, hal ini bisa memberi pengaruh pada target konsumen produk tersebut. Seorang Influencer biasanya melakukan postingan konten dengan jumlah yang minim, sekali atau dua kali untuk satu produk yang dipromosikannya. Konten yang ia hasilkan pun biasanya lebih detail, baik dari segi kelebihan maupun tata cara pemakaian produk yang bersangkutan. Hal ini bisa membantu konsumen atau pengikutnya mengetahui alasan mengapa mereka bisa tertarik untuk menggunakan produk yang serupa. Sementara itu, buzzer bekerja untuk memberi satu informasi secara berulang-ulang dengan tujuan menjadikan informasi tersebut viral atau mencapai tingkat trending sehingga ramai diperbincangkan oleh orang. Buzzer juga memiliki dan mengelola lebih dari satu akun media sosial demi tercapainya tujuan tersebut, sehingga buzzer lebih cocok digunakan sebagai alat untuk meningkatkan brand awareness.

  • Engagement Rate

    Keterlibatan audiens pada pekerjaan buzzer biasanya lebih rendah, orang-orang akan lebih sering menghindari para buzzer karena informasi yang berulang-ulang. Bukan berarti audiens tidak tertarik terhadap hal yang dipromosikan, hanya saja audiens akan tetap melakukan riset untuk mencari kebenaran dari yang buzzer bicarakan. Sementara dalam pekerjaan Influencer, mereka memiliki keterlibatan yang tinggi dengan pola komunikasi yang lebih personal. Kemampuan ini sangat dibutuhkan sebuah brand untuk menghasilkan konversi yang tinggi.

  • Indikator Keberhasilan

    Dari segi keberhasilan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Buzzer mungkin mampu untuk membuat topik atau produk menjadi trending, sedangkan pada Influencer akan dianggap berhasil saat produk yang dipromosikan mampu menghasilkan konversi tinggi. Fokus utama pada buzzer adalah dengan menjangkau lebih banyak orang, sementara pada Influencer fokus tujuannya pada mengajak pengikutnya untuk melakukan sesuatu dari apa yang dipromosikan umumnya pembelian barang atau mungkin berlangganan.

 

Baca Juga  :   Apa itu Influencer Marketing dan Manfaatnya untuk Bisnis Online

 

Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Followers

 

 

Influencer memiliki beberapa jenis, umumnya jenis-jenis ini dibedakan dari jumlah followers dan media yang digunakan untuk mempromosikan, berikut ulasannya.

 

  1. Mikro

    Seorang Influencer jenis ini umumnya memiliki followers dengan jumlah lebih dari sepuluh ribu orang atau kurang, jika dilihat dari jumlahnya followers Anda mungkin meragukan bahwa Influencer mikro tidak efektif untuk melakukan promosi produk. Namun justru sebaliknya, kekuatan dari Influencer jenis ini adalah ketertarikan dengan followersnya. Influencer biasanya memiliki audiens dengan topik atau niche tertentu, sehingga Influencer mampu memahami dan membuat konten yang akan lebih relevan dengan pengikutnya.

  2. Makro

    Influencer makro biasanya memiliki pengikut lebih dari seratus ribu, mereka umumnya adalah sosok yang dikenal lebih luas meski belum setenar setingkat selebritis. Dengan jumlah followers yang banyak, Influencer memiliki potensi untuk mempromosikan produknya ke banyak orang. Produk yang menggunakan jasa Influencer makro akan membuat produk tersebut terlihat eksklusif.

  3. Premium

    Influencer jenis ini memiliki jumlah followers paling banyak, umumnya memiliki jutaan follower. Meski persentasenya tidak sebesar jenis Influencer lainnya, namun promosi menggunakan jenis Influencer ini cukup menjanjikan karena jangkauan pesannya sangat luar biasa luasnya. Anda perlu menyesuaikan produk yang ingin ditawarkan dengan budget yang dimiliki.

 

Jenis Influencer Berdasarkan Medianya

Dari sisi medianya, jenis Influencer terbagi dalam beberapa jenis berikut.

 

  • Selebgram

    Ia adalah seorang publik figur yang menggunakan platform Instagram sebagai media untuk mempromosikan produknya, sebab Indonesia menempati urutan keempat tertinggi sebagai pengguna Instagram terbanyak di dunia. Sehingga selebgram mampu untuk diandalkan dalam mempromosikan produknya.

  • YouTuber

    Orang yang mengunggah video ke YouTube terhadap suatu informasi produk, peran YouTuber sebagai Influencer cukup signifikan. Sebab lebih dari 90 persen pengguna internet mengenal produk melalui platform YouTube, potensi dari YouTuber yang memiliki banyak pengikut cukup menarik perhatian Anda untuk memasarkan produk akan semakin besar.

  • Blogger

    Memiliki dan mengelola sebuah blog disebut dengan blogger, ada banyak blogger yang menggunakan blognya untuk melakukan review produk. Blogger yang merekomendasikan produk umumnya mampu menarik pembacanya untuk mencoba produk tersebut, apalagi jika blogger tersebut memiliki banyak pembaca sehingga akan memudahkan dan efektif.

 

Baca Juga  :   Mengenal Apa Itu Influencer dan Cara Memilih Yang Tepat Untuk Bisnis Online

 

Kelebihan dan Kekurangan Influencer

Berikut beberapa kelebihan menggunakan jasa Influencer dalam penjualan Anda.

  1. Membantu untuk menjangkau audiens yang relevan.
  2. Membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas sebuah brand.
  3. Mengurangi penggunaan sales.

Sedangkan kekurangan dari menggunakan Influencer adalah berikut.

  1. Tidak semua Influencer mempunyai karakter dan tabiat yang baik.
  2. Kesalahan yang dilakukan oleh Influencer bisa berakibat buruk pada brand ataupun perusahaannya.

 

Skill yang Dibutuhkan Influencer

Perbedaan Antara Buzzer dan Influencer yang Perlu Anda Ketahui
 

Profesi influencer sangat diminati dan bahkan menjadi trend beberapa tahun belakangan ini. Tetapi untuk menjadi seorang Influencer, dibutuhkan beberapa skill pada diri orang tersebut seperti berikut.

 

  1. Desain dan Edit Foto/Video

    Ahli psikologi mengatakan bahwa “otak manusia lebih cepat memproses gambar dari pada teks.” Itu artinya, orang lebih suka melihat gambar atau video (gambar bergerak). Begitu juga dengan komunikasi penjualan produk sekarang. Komunikasi penjualan produk dapat dilakukan hanya dengan memposting gambar produk atau video yang menjelaskan kualitas produk. Kemampuan influencer untuk desain dan edit foto/video dibutuhkan agar produk dapat terlihat menarik dan calon pembeli semakin tertarik untuk membeli produk.

  2. Menulis

    Pada era digital sekarang ini, content is the king. Artinya, sebuah konten akan mempengaruhi jumlah followers yang membaca caption atau keterangan gambar/video kita. Konten yang berkualitas akan menjadi hal yang digemari para followers. Semakin bagus konten yang kita berikan, maka semakin banyak followers yang betah mampir di akun sosial media atau platform kita. Jadi tunggu apa lagi? Belajarlah menulis hal-hal yang kamu sukai dengan kreatif dan dapat dimengerti oleh followersmu.

  3. Analisis

    Berbagai sosial media sudah menyediakan akses untuk menganalisa kegiatan yang dilakukan followers di akun kita. Kemampuan menganalisa sangat kita perlukan agar kita tahu siapa target audience, berapa umur mereka, dan dari daerah mana saja mereka berasal. Dengan kemampuan analisa yang baik dan akurat, kita dapat meningkatkan penjualan di sosial media. Selain itu, kita juga dapat memprediksi langkah dan kebutuhan yang harus kita ambil beberapa tahun ke depan.

  4. Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi

    Sebagai influencer yang berkecimpung di dunia digital, kita diajak untuk bisa melek dengan teknologi. Teknologi akan selalu berkembang dengan cepat dan dinamis. Itu artinya, penting bagi seorang influencer untuk dapat melek dengan perkembangan teknologi terkini. Sehingga, skill yang kita miliki akan selalu berkembang dan sesuai dengan teknologi terbaru.

 

Baca Juga  :   4 Skills yang dibutuhkan Influencer

 

Kesimpulan dan Penutup

Dari penjelasan diatas bisa Anda simpulkan perbedaan dari buzzer dan influencer sangatlah berbeda, hal ini baik dari segi media penyebaran maupun tujuan dari hal yang mereka kerjakan. Dari segi jumlah dan medianya, buzzer dan Influencer bisa dengan mudah untuk dibedakan. Selain itu dibutuhkannya skill yang bagus untuk menjadi seorang Influencer, berbeda dengan buzzer yang bisa dilakukan oleh siapa saja.

Untuk menjadi seorang Influencer, dibutuhkan kemampuan untuk mempelajari setiap skill yang ada sehingga Anda mampu untuk menjadi Influencer yang profesional. Semakin Anda profesional dan terlatih, Anda akan dengan mudah untuk mendapatkan banyak keuntungan. Setiap orang yang profesional, akan mampu untuk menghasilkan produk yang profesional sehingga menguntungkan tidak hanya pada perusahaan atau brand tetapi juga pada diri Anda sendiri.

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update