10 Istilah Dalam Dunia Startup yang Wajib Anda Ketahui

10 Istilah Dalam Dunia Startup yang Wajib Anda Ketahui

Perkembangan dunia digital mendorong tumbuhnya banyak inovasi baru untuk memudahkan kehidupan masyarakat. Inovasi-inovasi ini kemudian diwujudkan dalam berbagai startup yang kebanyakan layanan dan produknya berfokus pada teknologi. Apakah Anda tertarik untuk mendirikan atau berkarir di startup? Kenali dahulu istilah dalam dunia startup berikut ini. 

Saat ini, banyak anak muda yang tertarik untuk merintis karir di dunia startup. Bahkan, menurut Google for Startups, pada tahun 2021 startup di Asia mengalami perkembangan pesat. Tercatat ada 200 perusahaan statup yang memiliki valuasi diatas 1 milyar USD dan sudah termasuk kategori unicorn. Sementara itu, di Indonesia sendiri sudah ada 2.193 startup di awal 2020 menurut data dari Kominfo. 

Bagi banyak orang, berkarir di startup dapat mendorong mereka terus berinovasi agar dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, startup identik dengan lingkungan kerja yang supportif dan tidak kaku seperti perusahaan-perusahaan konvensional. Nah, apa saja istilah startup yang harus Anda ketahui sebelum terjun ke dunia startup? Simak penjelasannya berikut ini, ya. 

Baca Juga: 10 Ide Startup Tahun 2022

10 Istilah Startup yang Harus Anda Ketahui 

Banyak perusahaan startup di Indonesia yang berhasil di bidangnya masing-masing. Contohnya, Gojek, Blibli, Tokopedia, RuangGuru, Traveloka, dan lain-lain. Kesuksesan ini tentunya menginspirasi banyak calon-calon founder untuk berkecimpung di dunia startup dan meraih kesuksesan seperti mereka. Karena itulah, memahami berbagai istilah dalam dunia startup ini sangat penting bagi Anda yang ingin memulai. 

  1. Inkubator

Inkubator adalah pihak yang memberikan program pelatihan untuk mendorong kemajuan startup tersebut. Mereka memungkinkan startup untuk belajar dari para mentor yang lebih profesional dan berpengalaman, serta membantu startup untuk mengembangkan tim. Terkadang, inkubator sering dianggap sama dengan akselerator. 

Padahal, inkubator sebenarnya lebih berfokus kepada perusahaan baru, sementara akselerator banyak membantu perusaaan yang sudah beroperasi dan ingin berkembang. Pelatihan yang diberikan oleh inkubator durasinya beragam, tapi biasanya berkisar antara 1-3 bulan. Tidak hanya pelatihan saja, inkubator biasanya juga memberikan pendanaan dan ruang kerja untuk startup binaannya selama masa inkubasi. 

  1. Initial Public Offering (IPO)

Dalam bahasa Indonesia, IPO dapat dipahami sebagai penawaran umum. Istilah dalam dunia startup ini merujuk pada saat perusahaan menawarkan saham mereka kepada publik. Sehingga, khalayak umum dapat membeli saham milik perusahaan ini secara bebas. IPO menandakan bahwa perusahaan tersebut sudah beralih status dari PT tertutup menjadi perusahaan publik atau Tbk.

IPO bertujuan agar startup tersebut mendapatkan pendanaan dari khalayak luas. Dengan go public seperti ini, perusahaan jadi lebih mudah mendapat modal karena siapapun bisa menjadi investornya. 

Bahkan setiap orang bisa membeli saham tersebut walau hanya dalam jumlah kecil. Namun, tidak semua startup bisa melakukan IPO, ya. Hanya perusahaan yang sudah memiliki kondisi cukup stabil dan ingin melakukan ekspansi saja yang biasa melakukannya. 

  1. Pivot

Pivot adalah istilah dalam dunia startup yang merujuk pada perusahaan yang mengubah rencana bisnisnya. Perubahan ini memiliki alasan yang beragam, seperti ide yang dijalankan sulit untuk dikelola, kondisi finansial dalam perusahaan memburuk, masalah internal manajemen, atau rencana bisnis tersebut sulit diterima oleh pasar. 

Untuk melakukan pivot, dibutuhkan keberanian yang besar dan pemikiran yang matang. Walaupun mengubah rencana bisnis, biasanya pivot yang dilakukan oleh perusahaan startup masih sesuai dengan ide awal dan visi dari startup tersebut. Misalnya, perusahaan A bergerak di bidang pendidikan, maka walaupun melakukan pivot mereka akan tetap mengelola bisnis di bidang itu.

  1. Akselerator

istilah startup

Akselerator sering disamakan dengan inkubator, padahal kedua istilah ini sebenarnya memiliki perbedaan, lho. Fungsi akselerator adalah untuk membantu perkembangan startup dalam berbagai aspek. 

Karena itu, akselerator memberikan berbagai program pelatihan dan bimbingan mentor agar bisnis startup dapat terus tumbuh. Akselerator juga membantu startup untuk menyampaikan ide ke investor, agar startup tersebut bisa mendapatkan pendanaan nantinya. 

Perbedaannya dengan inkubator terletak pada startup yang dibantu. Biasanya, akselerator membantu startup yang siap berkembang dan meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Jadi, akselerator tidak membantu startup sejak awal berdiri, ya. Mereka hanya memberikan pelatihan agar startup semakin maju dan bisa memperbesar skala bisnisnya. 

  1. Valuasi

Valuasi adalah nilai ekonomi dari startup tersebut. Nilainya ditentukan atas persetujuan antara founder startup dan investor yang mendanai bisnis tersebut. Namun, valuasi tidak semata-mata dilihat dari total pendanaan yang diraih saja, ya. Valuasi juga dilihat dari potensi bisnis perusahaan di masa depan.

Valuasi termasuk salah satu indikator yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan startup. Istilah unicorn, decacorn, dan hectocorn juga dilihat dari valuasi startup yang mendapatkan status tersebut. Valuasi terbagi dua, yakni pre-money dan post-money. 

  1. Exit Strategy

Exit Strategy merupakan istilah dalam dunia startup yang merujuk pada strategi yang dilakukan oleh founder startup untuk mengakhiri bisnisnya. Strategi ini tidak bisa dilakukan sembarangan dan harus melalui pereanaan yang matang. Exit Strategy membantu founder untuk dapat melakukan likuidasi bisnis. 

Memutuskan untuk melakukan strategi ini membuat founder tidak punya banyak andil dalam menentukan keputusan untuk pengembangan bisnis. Alasan sebuah startup melakukan exit strategy ada bermacam-macam. Mulai dari perusahaan mengalami kerugian, ingin merger atau diakuisisi oleh perusahaan lain, hingga memutuskan untuk IPO dan go public. 

  1. Venture Capital

istilah startup

Venture capital merupakan lembaga yang memberi pendanaan bagi perusahaan startup. Dulu, VC sebenarnya identik dengan perusahaan-perusahaan besar. Namun, saat ini banyak juga perusahaan rintisan yang baru berdiri mengajukan pendanaan ke VC.

Venture Capital adalah lembaga yang menghimpun dana dari banyak sumber, tidak hanya satu orang saja. Dana tersebut bisa berasal dari perorangan, bank, dan lembaga keuangan lainnya. Istilah startup yang satu ini wajib Anda ketahui karena pendanaan adalah aspek penting dalam dunia startup.  

Baca Juga: Apa Itu Venture Capital? Cara Kerja, Jenis, dan Contohnya

  1. Burn Rate

Burn rate adalah istilah dalam dunia startup yang berarti uang yang akan dihabiskan startup tersebut sebagai modal. Setiap bulannya, burn rate harus dipantau agar tetap sesuai budget yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Uang yang ‘dibakar’ dan termasuk dalam burn rate tidak termasuk ke profit. Kebanyakan startup harus siap ‘bakar duit’, karena itu burn rate harus jelas sejak awal mendapat pndanaan. Burnrate juga dijadikan salah satu aspek perhitungan pengeluaran perusahaan. 

  1. Coworking Space

Coworking space adalah tempat di mana orang-orang dapat bekerja dengan orang lan yang berasal dari perusahaan berbeda. Istilah dalam dunia startup ini merujuk pada ruangan yang digunakan untuk bekerja tersebut, sebagai wadah untuk bekerjasama, menjalin relasi, dan menghasilkan karya dengan sesama pegiat startup 

Coworking space mengedepankan ruang terbuka yang mendorong orang-orang lebih mudah sharing satu sama lain. Dalam satu ruangan tidak ada sekat-sekat seperti di kantor-kantor konvensional. Namun, terdapat beberapa meja dan ruangan yang bisa digunakan oleh masing-masing orang dan perusahaan. 

  1. Angel Investor

Istilah dalam dunia startup yang satu ini adalah orang kaya raya yang bersedia memberikan pendanaan untuk modal startup. Jumlah dana yang diberikan oleh angel investor sangat bervariasi, tapi biasanya hanya diberikan pada perusahaan yang baru memulai bisnis saja. 

Selain memberikan modal berupa uang, biasanya angel investor juga mendorong perkembangan bisnis dengan menjadi mentor dan memberikan nasihat-nasihat demi kemajuan perusahaan. 

Angel investor seringkali aktif dalam pengelolaan bisnis dan memiliki jabatan di dalam perusahaan tersebut. Mengajukan pendanaan pada angel investor dapat menjadi alternatif bagi startup yang sulit mendapat pendanaan dari lembaga keuangan lainnya. 

Baca Juga: Apa Itu Angel Investor? Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya

Penutup

Demikianlah penjelasan tentang istilah dalam dunia startup yang wajib Anda ketahui. Memahami istilah-istilah ini tentunya akan memudahkan langkah Anda ketika baru terjun ke dunia startup. Dalam mendirikan startup, founder tentunya harus banyak belajar dan melakukan riset. Apakah Anda salah satunya? 

Jika sudah memiliki startup, Anda tentunya butuh website untuk memperkenalkan produk Anda dan menjangkau lebih banyak calon pelanggan. Memiliki website resmi juga membuat bisnis Anda lebih kredibel dan profesional, lho. Yuk, gunakan Cloud VPS IDCloudHost dengan skalabilitas yang baik dan cocok untuk startup yang sedang berkembang. Coba sekarang dan dapatkan free credit Rp 50.000,-.

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update