Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Computational Thinking

Informasi

Di tengah perkembangan pesat teknologi dan digitalisasi, kemampuan berpikir secara komputasional atau Computational Thinking (CT) telah menjadi salah satu keterampilan kunci yang sangat dibutuhkan. Persaingan yang semakin ketat di dunia kerja menuntut individu untuk memiliki kemampuan ini guna membantu organisasi, baik itu perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan, dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta inovasi.

Keterampilan ini tidak hanya berguna dalam bidang teknologi informasi, tetapi juga relevan di berbagai sektor lainnya. Dengan pemikiran komputasional, seseorang dapat memecahkan masalah secara sistematis, merancang solusi yang efektif, dan mengoptimalkan proses kerja.

Nah dalam artikel berikut ini, kita akan membahas secara menyeluruh mengenai apa yang dimaksud dengan pemikiran komputasional, tahapan-tahapannya, manfaat dari penguasaannya, serta contoh penerapannya dalam kehidupan nyata dan dunia kerja.

Pengertian Computational Thinking

Computational Thinking adalah pendekatan berpikir sistematis dan logis yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara yang efektif dan efisien. Pendekatan ini dilakukan dengan menguraikan masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Sehingga lebih mudah dianalisis dan diselesaikan, baik oleh manusia, komputer, maupun kombinasi keduanya. Konsep ini tidak hanya berfokus pada penguasaan teknologi, tetapi juga pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam menciptakan solusi. Istilah pemikiran komputasional pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert pada tahun 1980 silam melalui bukunya Mindstorms. Dalam karyanya, Papert menyoroti bagaimana pemanfaatan komputasi dapat membantu dalam menciptakan pengetahuan baru dan mengubah cara kita mengakses serta memahami informasi.

Ia mengembangkan pendekatan ini berdasarkan teori konstruktivisme dari Jean Piaget, yang menyatakan bahwa pembelajaran terjadi ketika individu membangun pengetahuan melalui pengalaman. Papert kemudian mengembangkan gagasan ini lebih lanjut dengan menekankan bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika peserta didik terlibat dalam pembuatan produk yang bermakna secara langsung.

Pemikiran komputasional kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Jeanette M. Wing, yang mempopulerkannya sebagai pendekatan penting dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Wing memperluas definisi ini menjadi sebuah keterampilan universal yang dapat diterapkan di berbagai bidang, tidak hanya dalam ilmu komputer.

Konsep ini kemudian diadopsi secara luas oleh berbagai negara. Inggris, misalnya, telah memasukkan ilmu komputer dalam kurikulum nasional sejak 2012. Singapura menjadikan CT sebagai bagian dari “kemampuan nasional” dalam inisiatif Smart Nation.

Negara-negara seperti Finlandia, Korea Selatan, Tiongkok, Australia, dan Selandia Baru juga mulai mengintegrasikan konsep ini ke dalam sistem pendidikan mereka. Di Amerika Serikat, Presiden Barack Obama pada tahun 2016 menginisiasi program Computer Science for All yang menekankan pentingnya pembekalan keterampilan Computational Thinking untuk seluruh siswa dari tingkat dasar hingga menengah.

Pada intinya, pemikiran komputasional adalah keterampilan berpikir yang melibatkan penerapan prinsip-prinsip ilmu komputer. Seperti logika, algoritma, abstraksi, dan analisis data, untuk menyelesaikan permasalahan dalam berbagai konteks.

Dengan kemampuan ini, seseorang tidak hanya mampu memahami permasalahan secara mendalam, tetapi juga dapat merancang solusi yang dapat dijalankan oleh sistem komputasi atau dipahami oleh manusia. Empat pilar utama dalam pemikiran komputasional ialah dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan perancangan algoritma, berperan penting dalam membentuk cara berpikir yang efisien dan terstruktur.

Baca juga: Manfaat Design Thinking dalam Pekerjaan dan Bisnis

Empat Pilar Utama Computational Thinking

Untuk mengembangkan kemampuan Computational Thinking, terdapat empat pilar utama yang menjadi fondasi dalam proses berpikir ini. Dengan memahami setiap pilar, Anda akan lebih mudah menerapkannya saat menghadapi berbagai jenis permasalahan.

1. Penguraian Masalah (Dekomposisi)

Pilar pertama adalah kemampuan untuk membagi suatu masalah besar menjadi komponen-komponen kecil. Dengan cara ini, Anda bisa lebih memahami sumber permasalahan serta bagian mana saja yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Proses ini akan membantu Anda menyusun solusi secara bertahap hingga seluruh persoalan dapat diatasi.

2. Mengenali Pola (Pattern Recognition)

Setiap permasalahan sering kali memiliki pola atau kesamaan yang bisa dikenali. Pilar ini mengajak kamu untuk menemukan pola dari masalah yang ada, sehingga Anda dapat mengaplikasikan solusi serupa untuk persoalan dengan karakteristik yang mirip. Inilah yang membuat Computational Thinking menjadi metode yang efisien dalam menyelesaikan masalah berulang.

3. Menyaring Informasi (Abstraksi)

Abstraksi berfokus pada memilah informasi penting dari data yang ada. Setelah masalah diuraikan, Anda mulai mengidentifikasi bagian mana yang relevan dan mana yang bisa diabaikan. Dengan mengurangi gangguan dari informasi yang kurang penting, Anda dapat lebih fokus dalam mencari inti permasalahan.

4. Menyusun Langkah Solusi (Algoritma)

Langkah terakhir adalah menyusun rencana aksi yang sistematis, atau biasa disebut algoritma. Ini merupakan rangkaian instruksi atau prosedur logis yang dirancang untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang terstruktur. Algoritma menjadi penutup dari proses berpikir komputasional karena di tahap inilah solusi diterapkan secara nyata.

Keempat pilar ini bukan hanya berguna dalam dunia teknologi atau pemrograman saja, tapi juga sangat relevan dalam menghadapi berbagai tantangan di kehidupan sehari-hari. Dengan mempraktikkannya, Anda bisa menyelesaikan persoalan secara terarah dan efisien, tanpa harus merasa kewalahan.

Baca juga: Mengenal Source Code Dasar Penting dalam Dunia Pemrograman

Karakteristik Computational Thinking

Orang yang memiliki keterampilan Computational Thinking umumnya menunjukkan beberapa karakteristik penting. Mereka mampu memecahkan masalah dengan memanfaatkan perangkat digital secara efektif.

Selain itu, mereka memiliki kemampuan dalam menganalisis dan mengelompokkan data, sehingga informasi dapat diolah secara sistematis. Representasi data secara abstrak juga menjadi salah satu ciri khas, di mana mereka dapat membangun model atau simulasi untuk menggambarkan situasi kompleks.

Tidak hanya itu, mereka juga mampu merancang solusi yang efisien dan optimal untuk berbagai permasalahan. Kemampuan lain yang menonjol adalah kemampuan untuk menggeneralisasi solusi, sehingga dapat diterapkan pada berbagai konteks atau situasi serupa.

Penerapannya dalam Menyelesaikan Masalah

Computational Thinking

Setelah memahami manfaat dari Computational Thinking, penting untuk mengetahui langkah-langkah praktis yang dapat Anda terapkan ketika menghadapi suatu permasalahan. Perlu diingat bahwa kemampuan ini tidak hanya berlaku di dunia teknologi atau pemrograman, melainkan bisa dimanfaatkan di berbagai bidang industri lainnya. Oleh karena itu, perhatikan tahapan berikut dalam mengaplikasikan pemikiran komputasional.

1. Analisis Sistematis dan Evaluasi Solusi

Langkah penutup dari proses berpikir komputasional adalah menciptakan solusi berdasarkan langkah-langkah sebelumnya, lalu mengevaluasinya secara menyeluruh. Evaluasi ini bertujuan memastikan apakah solusi yang dibuat sudah tepat guna dan efisien. Di tahap ini pula Anda dapat menilai kemungkinan untuk mengotomatiskan solusi atau menggunakannya secara luas di kasus serupa.

2. Mengembangkan Pola Berpikir yang Terstruktur

Setelah berhasil memecah masalah menjadi bagian yang lebih spesifik, tahap berikutnya adalah menyusun langkah-langkah penyelesaian secara runtut. Inilah yang disebut dengan algoritma, yaitu serangkaian instruksi logis berdasarkan data yang tersedia, yang memandu Anda dalam mencari penyelesaian atas permasalahan.

3. Memecah Permasalahan Menjadi Bagian Lebih Kecil

Tahap awal dari berpikir komputasional dimulai dengan memahami permasalahan secara menyeluruh. Caranya adalah dengan membagi masalah utama menjadi beberapa bagian yang lebih kecil agar lebih mudah ditangani. Proses ini membantu dalam mengidentifikasi kriteria solusi yang tepat serta merancang langkah awal dalam penyelesaian.

Langkah-Langkah Sederhana Computational Thinking

  • Pahami dan pecah permasalahan menjadi unit-unit kecil.
  • Tarik hipotesis dari hasil analisis tersebut.
  • Prediksikan kemungkinan hasil dari hipotesis tersebut.
  • Uji prediksi, lalu sesuaikan hipotesis hingga tidak perlu diubah lagi.

Pentingnya CT bagi Seorang Programmer

Computational Thinking merupakan keterampilan krusial bagi seorang programmer. Dengan kemampuan ini, seorang programmer dapat memahami masalah secara menyeluruh dan menyusun solusi secara sistematis. Pemikiran komputasional ini membantu dalam merancang algoritma, mengelola data secara efisien, dan menyusun perangkat lunak yang efektif.

Dalam proses pengembangan perangkat lunak, pemahaman akan CT memungkinkan programmer merancang struktur data yang tepat, mengembangkan algoritma yang optimal, mengatasi tantangan teknis, serta melakukan debugging dengan lebih terarah. Selain itu, perangkat lunak yang dikembangkan pun menjadi lebih mudah untuk dipelihara dan dikembangkan di masa depan.

Tidak hanya dalam pemrograman, pemikiran komputasional juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Cara berpikir yang logis, terstruktur, dan kreatif ini dapat diterapkan untuk menyelesaikan berbagai masalah secara lebih efisien, menjadikannya keterampilan penting di era digital saat ini.

Baca juga: Mengenal Julia Programming Bahasa Pemrograman Ilmuwan Data

Penutup

Computational Thinking adalah metode berpikir yang efektif untuk menyelesaikan masalah kompleks secara terstruktur dan sistematis. Di era digital dan menghadapi tantangan industri 4.0, keterampilan ini menjadi semakin penting. Tidak hanya bermanfaat bagi programmer, tetapi juga relevan bagi pelajar, profesional, maupun pemula yang ingin mengembangkan cara berpikir logis dan efisien dalam berbagai situasi.

Mulailah asah kemampuan Computational Thinking Anda dengan infrastruktur andal dari IDCloudHost seperti layanan Cloud VPS eXtreme yang siap menemani setiap langkah inovasi dan eksperimen Anda.