Apa itu cracking? Pertanyaan ini seringkali muncul di kalangan para pengguna internet. Bagaimana tidak? Cracking adalah salah satu kejahatan cyber yang berbahaya. Kerugian yang ditimbulkan dari aktivitas cracking tidak hanya bersifat materi atau finansial, tetapi juga non finansial. Karena dampak kerugian yang besar inilah, cracking disebut sebagai tindakan kriminal.
Jenis kejahatan cyber ini bisa dialami oleh siapa saja. Tidak hanya individu, tetapi juga kelompok, organisasi, perusahaan, instansi, hingga lembaga pemerintahan. Tindakan cracking ada banyak jenisnya. Setiap jenis cracking memiliki ciri-ciri, tujuan dan kerugian yang berbeda-beda. Sebab itulah, semua orang harus selalu waspada, terutama para pengguna internet. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai Cracking pada artikel ini mulai dari pengertian, jenis, hingga dampaknya!
Apa Itu Cracking?
Cracking adalah percobaan atau tindakan ilegal memasuki sistem komputer tanpa sepengetahuan pemiliknya. Biasanya, cracking menggunakan teknik atau metode tertentu untuk membobol software komputer atau sistem keamanannya. Orang yang melakukan cracking disebut sebagai cracker. Cracker tidak hanya memiliki kemampuan untuk melihat dan meretas, tetapi juga mencuri hingga merusak sistem komputer, software, maupun program komputer.
Lebih parahnya lagi, para cracker memiliki keahlian untuk memanipulasi sistem keamanan perangkat milik korbannya. Seperti PIN, kata sandi atau password. Ketika aksi cracking sudah dilakukan, korban seringkali tidak menyadarinya. Tindakan cracking terdeteksi setelah korban mengalami kerugian.
Cracking selalu bertujuan pada tindakan kejahatan atau kriminal. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan cracking lebih berbahaya dari hacking. Hacking merupakan upaya untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi hambatan dengan memanfaatkan teknologi. Orang yang melakukan hacking dikenal dengan istilah hacker. Hacking memiliki tujuan yang lebih luas dan tidak selalu merugikan. Tindakan hacking yang berbahaya umumnya berkaitan dengan peretasan keamanan atau security hacking.
Jenis-Jenis Cracking
Setelah mengetahui penjelasan tentang apa itu cracking, kini beralih ke jenis-jenisnya. Setidaknya, ada tiga jenis cracking yang harus diwaspadai, yakni network cracking, software cracking dan password cracking. Berikut ini adalah penjelasannya.
Network Cracking
Network cracking merupakan tindakan peretasan sistem keamanan LAN atau jaringan area lokal. Jaringan area lokal ini terdiri dari dua jenis, yakni jaringan kabel dan jaringan nirkabel. Cracking pada jaringan nirkabel terbilang lebih mudah. Sebab, cracker hanya perlu berada di area sinyal nirkabel tersebut berada.
Sedangkan jaringan kabel lebih aman dari cracking. Peretasan pada jaringan kabel membutuhkan koneksi langsung. Contoh network cracking yang paling umum adalah peretasan system WiFi di rumah, kantor atau gedung lainnya. Ketika pemasangan WiFi dilakukan, petugas akan memasang router. Router berfungsi sebagai pemancar sinyal WiFi. Perangkat yang menggunakan WiFi akan terhubung ke router tersebut.
Untuk melakukan peretasan, cracker hanya perlu berdiri di sekitar rumah atau area dekat jaringan WiFi. Jika jaringan WiFi dilindungi dengan kata sandi, cracker akan menggunakan beberapa teknik untuk mengetahui kata sandi tersebut. Setelah itu, cracker dapat meretas jaringan WiFi dengan mudah. Setiap jaringan nirkabel tidak pernah lepas dari cracking. Sebab itulah, pastikan jaringan WiFi memiliki sistem keamanan yang baik, seperti kata sandi yang dibuat lebih rumit. Selalu bersikap waspada dan berhati-hati ketika menggunakan WiFi public. Jika ingin mengakses data penting, tidak ada salahnya menggunakan VPN agar lebih aman.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Cyber Security Definisi dan Contoh Layanannya
Password Cracking
Apa itu password cracking? Password cracking merupakan tindakan ilegal untuk melihat, mengakses, atau mencuri kata sandi. Tujuan dari password cracking, yakni agar bisa masuk ke dalam sebuah sistem untuk memperoleh data tertentu. Salah satu contoh password cracking adalah peretasan website.
Umumnya, website dilindungi dengan username dan password. Agar bisa masuk ke website untuk membuat konten, melakukan pengaturan dan aktivitas lainnya, pengguna harus memiliki username serta password tersebut. Cracker tidak bisa langsung melakukan peretasan. Sebab, website memiliki sistem hashing untuk meningkatkan keamanannya.
System hashing berfungsi untuk mengenkripsi kata sandi. Ketika pengguna akan memasukkan password “katasandikuat123”, system hashing akan mengenkripsinya menjadi “ikiuj831euro”. Setiap website memiliki sistem hashing yang berbeda-beda sesuai dengan algoritma hashing-nya.
Website yang didukung dengan sistem hashing memang lebih aman. Namun, bukan berarti cracker tidak dapat meretasnya. Cracker akan menggunakan beberapa teknik, meskipun membutuhkan waktu yang lama dan rumit. Teknik yang biasa dilakukan yakni mencari tahu system hashing-nya terlebih dahulu.
Setelah itu, cracker akan mencoba menemukan kombinasi algoritmanya dengan menirunya menggunakan program khusus. Cara ini akan berhasil jika cracker memiliki komputer rakitan sendiri. Selain pencurian kata sandi atau peretasan website, ada beberapa tindakan password cracking lainnya. Diantaranya adalah brute force, yakni password cracking dengan cara menggabungkan beberapa karakter secara acak hingga menemukan password yang tepat. Kemudian ada dictionary, yakni upaya menebak kata yang digunakan oleh pengguna sebagai kata sandi dengan memanfaatkan kamus.
Software Cracking
Apa itu software cracking? Software cracking merupakan peretasan sebuah software atau aplikasi. Biasanya, peretasan software ini menargetkan software-software berbayar. Tidak hanya mematikan fitur software, tetapi juga mengubah fitur-fiturnya, sehingga software dapat digunakan sesuai keinginan cracker.
Setidaknya, ada tiga contoh software cracking yang marak terjadi. Pertama adalah patch, yakni peretasan software dengan mengganti atau mengubah kode asli software dengan kode lain. Hal ini bertujuan agar fitur pembayaran, lisensi dan fitur software penting lainnya tidak dapat berfungsi.
Selanjutnya keygen, yakni peretasan software dengan menggunakan key generator untuk memperoleh nomor serial software, sehingga cracker dapat menggunakannya secara gratis. Terakhir adalah loader, yakni peretasan software dengan menggunakan program tertentu untuk melumpuhkan sistem keamanan atau proteksi software.
Baca juga: 7+ Jenis Server Error yang Sering Terjadi di Kalangan Pengguna
Dampak dari Cracking
Mengetahui apa itu cracking dan jenisnya, tidak cukup untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan cyber tersebut. Karena itulah, memahami dampak dan kerugian menjadi hal yang tak kalah penting. Berikut ini adalah pemaparannya.
Penyalahgunaan Data Pengguna
Ketika berhasil mencuri berbagai data penting seperti kata sandi, identitas dan data rahasia lainnya, cracker akan menggunakannya untuk tujuan kejahatan. Sebagai contoh, identitas korban bisa digunakan untuk mengajukan pinjaman online, menguras saldo rekening, hingga melakukan transaksi berbahaya.
Persaingan Bisnis yang Tidak Sehat
Dalam dunia bisnis, persaingan antar perusahaan sangat ketat. Demi memajukan bisnis, tidak sedikit perusahaan-perusahaan menggunakan cara terlarang, memungkinkan perusahaan mengakses data rahasia perusahaan lain. Data rahasia tersebut bisa digunakan untuk menjatuhkan bisnis atau meraih keuntungan lainnya.
Penyebaran Software atau Aplikasi Ilegal
Umumnya, developer atau perusahaan yang mengembangkan sebuah software akan mendapatkan keuntungan dari fitur berbayar atau versi premiumnya. Cracker yang berhasil meretas dan menghilangkan fitur berbayar tersebut, berpotensi untuk menyebarkan software secara luas.
Alhasil, pengguna lebih memilih software ilegalnya karena bisa digunakan secara cuma-cuma daripada software aslinya. Hal ini memungkinkan developer mengalami kerugian besar.
Baca juga: Mengenal Antimalware Service Executable dan Cara Kerjanya
Penutup
Demikianlah pemaparan singkat tentang apa itu cracking, jenis dan dampaknya. Sebagai pengguna internet, selalu bersikap hati-hati dan waspada. Gunakan password yang kuat, hindari jaringan WiFi public yang tidak aman, dan jangan sembarangan mengklik iklan di internet.
Cracking adalah aktivitas ilegal yang dapat membahayakan data pengguna, sistem, dan keamanan digital. Oleh karena itu, penting bagi individu dan bisnis untuk menerapkan langkah-langkah perlindungan yang kuat terhadap ancaman siber. Salah satu solusi terbaik adalah dengan menggunakan Layanan SSL Certificate dari IDCloudHost, yang memastikan enkripsi data dan perlindungan terhadap serangan siber, sehingga komunikasi online tetap aman dan terpercaya! Coba sekarang!