Apa Itu Design Thinking? Pengertian dan Tahapannya

Apa Itu Design Thinking? Pengertian dan Tahapannya

Apakah Anda pernah mendengar konsep Design Thinking? Anda mungkin berpikir ini adalah pekerjaan designer. Namun, banyak bidang mulai dari bisnis, teknologi, arsitek, bahkan beberapa perusahaan terkemuka menerapkan konsep ini. Lalu apa sebenarnya Design Thinking itu? Sebelum Anda menggunakan konsep ini, Anda perlu mengetahui apa itu Design Thinking? Bagaimana prinsip, langkah dan contoh penerapannya? Simak artikel lengkap di bawah ini.

Apa Itu Design Thinking ?

Design Thinking adalah proses berulang dimana Anda mencoba memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang tidak langsung terlihat di depan mata dengan tingkat pemahaman awal.

Secara umum, Design Thinking adalah sebuah pendekatan inovatif yang berfokus pada kebutuhan manusia untuk menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Berbeda dengan metode tradisional yang berpusat pada produk, Desain Thinking berpusat pada pengalaman pengguna. Hal ini akan menciptakan solusi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Maka dari itu, metode yang satu ini banyak diterapkan pada berbagai bidang, seperti bisnis, pendidikan, kesehatan, dan desain produk karena terbukti konsep ini efektif dalam memecahkan masalah kompleks dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat.

Baca juga: Manfaat Design Thinking dalam Pekerjaan dan Bisnis

Mengapa Design Thinking Penting?

Design Thinking mendorong kreativitas dan inovasi. Sebagai manusia, kita mengandalkan pengetahuan dan pengalaman yang telah kita kumpulkan untuk mengambil tindakan dan memecahkan masalah. Kita membentuk pola dan kebiasaan yang, meskipun berguna dalam situasi tertentu, dapat membatasi pandangan kita tentang berbagai hal dalam hal pemecahan masalah. Metode ini mendorong kita untuk melepaskan pemahaman dan asumsi kita kita, untuk selanjutnya mempertimbangkan solusi alternatif. 

Sehingga sering disebut sebagai jalan tengah yang sehat dalam pemecahan masalah. Manfaat besar lainnya dari Design Thinking adalah bahwa Design Thinking mengutamakan manusia. Dengan sangat berfokus pada empati, Design Thinking mendorong bisnis dan organisasi untuk mempertimbangkan orang-orang nyata yang menggunakan produk dan layanan mereka.

Hal ini akan membantu bisnis untuk mencapai sasaran dalam hal menciptakan user experience yang bermakna. Bagi pengguna, ini berarti mereka akan dapat produk yang lebih baik dan lebih berguna yang benar-benar menjadi solusi bagi masalah mereka. Bagi bisnis, ini berarti pelanggan akan lebih bahagia dan loyal serta membawa keuntungan bagi perusahaan.

Langkah Design Thinking

Terdapat beberapa tahapan dalam Design Thinking yang terbagi menjadi lima fase, yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test. Penjelasan lengkap mengenai langkah design thinking adalah sebagai berikut:

Empathize

Empathize merupakan tahap pertama untuk mendapatkan pemahaman empatik tentang masalah yang dicoba untuk diselesaikan. Tahap ini adalah upaya untuk merasakan dan memahami apa yang dipikirkan customer. Dalam empathize, dibagi lagi menjadi beberapa tahapan yaitu observe, engage, dan immerse. 

Tahap observe yaitu mengamati perilaku dan tindakan konsumen. Hasil observasi ditindaklanjuti dengan tahapan engage. Tahap engage yaitu membangun interaksi langsung dengan konsumen melalui interview, FGD (Focus Group Discussion), dan sebagainya. Tahap terakhir dari empathize, yaitu immerse atau berpartisipasi dalam melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan konsumen.

Define

Tahapan untuk menemukan masalah agar menghasilkan solusi yang berguna bagi konsumen adalah tahap define. Cara menemukan masalah adalah dengan mengamati dan menemukan pola masalah yang penting dari peta hasil empathize sebelumnya.

Pada tahap ini, membantu Anda untuk mengumpulkan ide-ide hebat untuk membangun fitur, fungsi, dan elemen yang memungkinkan Anda untuk menyelesaikan masalah. Setelah permasalahan ditemukan, Anda akan menemukan problem worth solving. Manfaat define yaitu, Anda lebih fokus dalam membuat pola masalah secara jelas sehingga ide bisa mudah ditemukan.

Ideate

Langkah ketiga dalam Design Thinking adalah mengumpulkan ide, lalu menentukan dan mencari solusi tentang masalah yang ada. Brainstorming akan melahirkan ide-ide inovatif yang diinginkan untuk memecahkan masalah. Untuk menemukan solusi, dapat menggunakan beberapa tools atau alat, misalnya mind mapping (kerangka berpikir) dan brainstorming. Ide yang didapatkan bebas atau seliar mungkin, tidak ada batasan dalam menemukan ide. Ide yang terkumpul selanjutnya dikategorikan dari yang realistis hingga tidak masuk akal. Selanjutnya kombinasikan dengan beberapa ide dalam kategori yang berbeda. Kombinasi ini akan melahirkan gagasan alternatif.

Prototype

Prototype dibutuhkan agar gagasan dapat dilihat dan dirasakan oleh panca indera. Tujuannya agar ide lebih mudah dipelajari dan dievaluasi. Contoh prototype yang dibuat yaitu sketsa, gambar, miniatur, dan mockup. Prototype dapat diujikan oleh tim sendiri atau sekelompok orang diluar tim. Ini merupakan fase eksperimental yang tujuannya untuk mengidentifikasi solusi terbaik dari setiap masalah. Tahap akhir, Anda akan memiliki gagasan yang lebih baik, pandangan yang jelas tentang bagaimana pengguna sebenarnya berperilaku, berpikir, dan berinteraksi.

Tes

Langkah terakhir dalam Design Thinking adalah tes atau pengujian prototype ke konsumen. Minta konsumen Anda untuk mencoba eksplore prototype selanjutnya tanyakan feedback yang dijadikan sebagai evaluasi. Hasil evaluasi menjadi dasar untuk perbaikan atau perancangan kembali prototype hingga hasilnya dirasa cukup baik. Terdapat tiga prinsip utama dalam melakukan testing, yaitu: Show don’t tell, artinya biarkan konsumen yang mengeksplorasi dan jangan berikan penjelasan, create experience, artinya pengujian harus memberikan pengalaman ke konsumen, ask users to compare artinya minta konsumen untuk membandingkan prototype yang dibuat.

Baca juga: Menerapkan Design Thinking di Ranah Kesehatan

Contoh Penerapan Design Thinking

Contohnya penerapan design thinking dalam sebuah perusahaan Gojek. Berawal dari mengamati bahwa terdapat permasalahan masyarakat dalam mendapatkan transportasi yang aman dan terjangkau. Nadiem mengatakan bahwa sektor ojek sangat bernilai. Berawal dari pengalaman pribadinya, ia memilih naik ojek dibandingkan membawa kendaraan mobil. Kenyataan lain, Nadiem mendapati penghasilan ojek yang bekerja selama 14 jam, tetapi hanya mendapatkan 4 penumpang.

Lalu, ditemukan potential problem statement yaitu masyarakat butuh transportasi alternatif untuk menghindari kemacetan Jakarta dan ojek membutuhkan kepastian penghasilan (penumpang).Bermodal keresahan tersebut, akan menjadi dasar penciptaan produknya yaitu sebuah alat penghubung antara kebutuhan penumpang dan tukang ojek. Akhirnya pada 2010, Nadiem membuat call center via telepon. Apabila ada customer yang membutuhkan ojek, menghubungi call center tersebut. Tahap akhir di tahun 2015, rilis aplikasi Go-Ride yang terus dikembangkan hingga sekarang.

Baca juga: Apa Itu Design Thinking? Pengertian dan Tahapannya 

Penutup

Demikian penjelasan tentang Design Thinking mulai dari bagaimana prinsipnya, langkah-langkah Design Thinking, dan contoh penerapannya. Konsep ini cocok untuk Anda terapkan ke dalam berbagai bidang karena berguna bagi bisnis dan pengembangan produk.

Mulailah membangun website untuk bisnis Anda. Dengan membangun website, membuat bisnis Anda terlihat lebih profesional di mata konsumen. Anda dapat menggunakan layanan VPS Klasik IDCloudHost yang profesional dengan dukungan SSD membuat akses website dan aplikasi Anda jauh lebih cepat.

 

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update