Apa Itu Inode Pada Hosting?

Apa yang Anda perhatikan saat Anda ingin membeli layanan hosting? Mayoritas orang pasti akan memperhatikan kapastias disk space, CPU atau RAM. Tapi, ada loh hal lain yang juga penting untuk Anda perhatikan, yaitu kapasitas dari Inode. Saat Anda mendapatkan notifikasi dari hosting yang Anda gunakan bahwa Anda tidak memiliki ruang yang tersisa, Anda pasti mengira RAM atau disk spacenya sudah penuh. Coba Anda periksa, wah, ternyata Anda masih memiliki ruang penyimpanan! Lalu bagaimana mengatasinya?

Pengertian Inode

Inode adalah struktur data berkas yang menyimpan informasi tentang semua berkas dalam Linux kecuali nama dan datanya. Inode diduga adalah singkatan dari index node (belum terkonfirmasi) dan sudah ada sejak diperkenalkannya sistem berkas Linux pertama pada akhir tahun 1970-an. Pasca kemunculan pertamanya tahun 1970-an, inode diadopsi ke dalam Linux yang rilis pada tahun 90-an. Hal ini dikarenakan linux dianggap sebagai cara yang sangat baik untuk melacak bagaimana file Anda disimpan, membuatnya masih banyak digunakan pada sistem Linux, bahkan sampai saat ini.

Pada sistem operasi Linux, file disimpan dalam bentuk blok dengan ukuran tertentu. Apabila file lebih besar daripada ukuran yang telah ditentukan, maka file akan dipecah menjadi beberapa bagian dan disimpan dalam blok kosong yang tersedia pada disk. Jumlah file yang terus menerus bertambah dapat dapat dengan mudah membingungkan. Nah, Inode hadir untuk membantu sistem operasi Linux mengatur data agar tidak terjadi unknown file/error file.

Umumnya, pada sistem operasi Linux, setiap berkas seperti gambar, folder, video disimpan sebagai Inode dalam struktur seperti tabel yang biasanya terletak di dekat awal partisi. Semua informasi terkait berkas tersebut disimpan kecuali nama file dan data. Adapun data yang disimpan oleh Inode adalah:Ukuran file,Izin atau yang bisa mengakses file,Pemilik file (individu atau kelompok),Lokasi hard drive,Tanggal/waktu file dibuat serta Informasi lainnya

Setiap inode yang digunakan merujuk pada 1 file dan setiap file memiliki 1 inode. Dengan kata lain, setiap folder, media, atau jenis file lainnya masing-masing akan dihitung satu. Misalnya, ada 1 folder yang berisi 50 gambar, 1 video, dan 6 file, maka jumlahnya adalah 57 inode.

Selain pada sistem operasi Linux, Inode juga tersedia dalam panel hosting berbasis Linux. Setiap berkas yang dunggah memiliki Inode juga. Karena itu, masing-masing layanan hosting juga memiliki kapasitas Inodenya tersendiri selain kapasitas RAM, CPU dan Disk Space.

Setiap inode memiliki serangkaian kode unik sebagai nomor inode. Setiap nomor inode tergantung pada partisi tabel inode itu sendiri. Karena itu, apabila Anda kehabisan inode, Anda tidak dapat membuat file baru meskipun masih ada ruang yang tersisa pada partisi yang diberikan.

Baca Juga: Apa Itu Control Panel Hosting? Jenis dan Manfaatnya

Apa yang Terjadi Saat Inode Penuh?

Dalam panel hosting, saat Inode penuh, maka akan ada beberapa dampak yang terjadi, yaitu:

Akun Hosting Akan Terkena Suspend

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, selain kapasitas CPU, RAM dan Disk Space, akun hosting juga memiliki kapasitas Inode. Secara umum, server hosting tidak hanya digunakan oleh satu orang saja, tetapi dibagi bersama pengguna lain juga. Karena itu, apabila hosting Anda sudah penuh kapasitasnya, maka berpotensi mempengaruhi pengguna lain dan menguras sumber daya server. Untuk mengatasinya, Anda harus melakukan upgrade kapasitas layanan hosting Anda.

Tidak Bisa Mengupload File dan Auto Back-up

Selanjutnya adalah saat inode tersebut penuh, maka Anda tidak bisa lagi mengupload file lagi. Hal ini karena tidak ada lagi ruang untuk menyimpan datanya. Selain itu, apabila inode penuh, maka fitur auto backup mati. Hal ini karena tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk mencadangkan file.

Kinerja Website Akan Menurun

Apabila inode penuh, maka cache tidak dapat disimpan seperti sebelumnya. Karenanya, hosting akan mengalami penurunan kinerja sehingga website overload. Sebelum penuh, baiknya segera di upgrade karena cache berfungsi untuk meningkatkan kecepatan website.

Cara Mengatasi Inode yang Penuh

Apabila hosting Anda sudah penuh, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berikut adalah beberapa tipsnya:

Upgrade Hosting Anda

Cara paling utama setelah Anda menyadari bahwa kapasitas Anda penuh adalah dengan mengupgrade kapasitas hosting Anda ke paket yang lebih tinggi. Seperti dalam layanan hosting IDCloudHost, Anda bisa dengan mudah upgrade cloud storage capacity.

Cadangkan Data

Selain upgrade hosting, Anda juga bisa melakukan back up data-data Anda dengan memindahkannya ke media penyimpanan lain seperti Google Drive. Jangan lupa untuk menghapus back up file yang ada di storage hosting Anda untuk menghemat ruang penyimpanan sehingga masih tersedia untuk file yang akan datang.

Hapus File Lama atau Sudah Tidak Digunakan

Terkadang, ada banyak file-file yang lama yang tidak terpakai lagi. Hal ini tentu membuang-buang storage. Anda dapat menghapus gambar, video, file hingga plugin yang tidak terpakai karena itu hanya akan menghabiskan storage saja. Dengan begitu, ruang penyimpanan bisa digunakan untuk file yang lebih penting.

Hubungi CS Layanan Hosting Anda

Terakhir adalah dengan menghubungi costumer support layanan hosting yang Anda gunakan. Misalnya Anda bingung atau takut ingin menghapus mana yang perlu di hapus. Jika Anda menghubungi costumer support, maka Anda akan diberi saran mana-mana saja file sampah yang aman untuk dihapus. Nah, IDCloudHost juga memiliki costumer support yang siap membantu Anda 24/7 loh!

Baca Juga: Kenali Perbedaan Web Server dan Web Hosting!

Tips Mencegah Inode Penuh

inode

Mungkin beberapa dari Anda merasa ribet kalau harus melakukan tips-tips di atas. Jika begitu, itu artinya Anda harus konsisten memeriksa berapa lagi sisa kapasitas hosting Anda. Untuk lebih detailnya, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah inode penuh, yaitu:

Mengontrol Penggunaan File dan Folder

Untuk mencegah inode penuh sehingga Anda harus melakukan upgrade storage capacity, Anda harus memeriksa secara berkala folder dan file yang Anda simpan. Memeriksa secara berkala artinya Anda harus rajin memilih dan menghapus file-file lama yang sudah tidak terpakai secara rutin setidaknya 1-2 minggu sekali.

Memperhatikan Penggunaan Cache

Cache adalah lokasi penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data sementara digunakan oleh server, aplikasi, dan browser untuk mempercepat waktu loading. Bila website Anda menggunakan cache, pastikan cache lama yang sudah tidak dibutuhkan dihapus agar tidak memperlambat website.

Baca Juga: Promo Cloud Hosting 50% CloudVersary

Penutup

Demikian penjelasan mengenai inodes, apa yang terjadi apabila inode Anda sudah penuh, bagaimana cara mengatasi inode yang sudah penuh dan terakhir, cara mencegah inode penuh. Singkatnya, inode adalah struktur data yang menyimpan informasi tentang semua berkas dalam Linux, yang besar kecilnya tergantung pada kapasitas sistem operasi dan hosting yang digunakan.Untuk Anda yang memiliki website dan kebingungan mencari hosting mana yang bagus, tak perlu khawatir loh! Ada Hosting IDCloudHost yang bisa Anda pilih beragam jenis kapasitasnya tergantung pada kebutuhan website Anda!