Mengenal Jenis-Jenis Error pada Website Beserta Dampaknya

Web & Development

Saat berselancar di media sosial, pasti Anda sering menemukan website yang tidak bisa dijangkau. Biasanya website tersebut akan memunculkan kode yang mengindikasi bahwa situs tersebut bermasalah. Error pada website ini dapat muncul karena beberapa penyebab, mulai dari masalah teknis terkait dengan server hingga kesalahan pada kode. Memahami jenis-jenis error pada website sangat penting Anda terutama pelaku pengelola website supaya dapat melakukan perbaikan yang cepat dan efisien.

Apa Itu Error pada Website?

Error pada website adalah kesalahan teknis yang menghalangi pengunjung untuk mengakses, melihat, atau berinteraksi dengan situs secara normal. Error ini bisa berupa gangguan pada server, kesalahan dalam kode pemrograman, atau masalah lainnya yang menyebabkan halaman atau fitur tidak berfungsi seperti yang diinginkan. Beberapa jenis error yang umum terjadi termasuk halaman yang tidak ditemukan (404), kesalahan server (500), atau masalah dengan pengaturan akses (403). Error pada website dapat mempengaruhi pengalaman pengguna secara signifikan, mengurangi kredibilitas situs, dan bahkan berdampak pada kehilangan trafik atau pendapatan, terutama bagi situs yang bergantung pada kunjungan pengguna. Berikut kita akan membahas tentang jenis-jenis error pada website.

Baca juga : Apa Itu Staging Website? Definisi dan Manfaatnya

Jenis-Jenis Error pada Website

Terdapat banyak sekali jenis error pada website, berikut adalah diantaranya:

1. 404 Error (Page Not Found)

Error 404 ini merupakan jenis error pada website yang umum terjadi. Error ini merupakan salah satu jenis masalah yang terjadi ketika pengguna mencoba mengakses halaman yang tidak ditemukan pada server. Penyebab utamanya bisa karena link tautan yang sudah rusak atau dihapus, atau bisa jadi karena URL yang dituliskan salah.

Adapun dampaknya yang terjadi akibat error pada website ini bagi pengunjung adalah mereka tidak bisa mengakses halaman yang mereka cari. Apabila halaman tersebut penting, misalkan halaman produk atau artikel, bisa menjadi masalah besar. Selain itu, apabila halaman yang mengalami error 404 tidak di desain dengan baik atau tidak memberikan navigasi untuk kembali ke halaman utama, pengunjung bisa merasa frustasi dan meninggalkan situs. Sedangkan bagi pengembang, error ini dapat mempengaruhi reputasi situs dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

2. 500 Internal Server Error

Error 500 adalah pesan umum yang menunjukkan adanya masalah pada server yang mencegah halaman untuk dimuat dengan benar. Penyebab error ini bisa sangat bervariasi dan seringkali tidak memberikan informasi spesifik dari sumber masalah yang terjadi.

Disaat error ini terjadi, situs tidak akan bisa diakses sama sekali. Hal ini dapat mengganggu operasi situs secara keseluruhan, terutama jika website tersebut bergantung pada pengunjung untuk menghasilkan pendapatan. Misalnya, situs e-commerce atau blog dengan iklan. Pengguna akan melihat halaman error dan tidak dapat mengakses konten yang mereka cari. Apabila masalah ini berlangsung lama, ini bisa merugikan pengelola situs karena kehilangan trafik dan kepercayaan pengguna.

3. 403 Forbidden

Jenis masalah yang satu ini akan muncul ketika server memahami permintaan dari pengguna namun menolak untuk memprosesnya karena masalah izin atau autentikasi. Artinya, meskipun pengguna dapat mengakses halaman, mereka tidak diizinkan untuk melihatnya.

Pengguna yang menemukan error ini mungkin akan bingung dan merasa kecewa, terutama jika mereka masalah seharusnya bisa mengakses halaman tersebut, Jika ini terjadi pada halaman yang vital, seperti konten premium atau akun pengguna, ini bisa mengurangi kepercayaan dari pengunjung. Maka dari itu, pengelola situs perlu memastikan bahwa pengaturan akses telah dikonfigurasi dengan benar untuk menghindari gangguan ini.

4. 502 Bad Gateway

Error 502 sering terjadi ketika server yang bertindak sebagai gateway atau proxy tidak mendapatkan respon yang valid dari server upstream. Masalah ini seringkali berhubungan dengan server yang lebih jauh yang tidak merespons dengan benar. Sama halnya dengan error 500, error 502 menyebabkan situs tidak dapat diakses oleh pengguna. Ini sering mempengaruhi banyak pengunjung sekaligus dan bisa menjadi masalah besar jika tidak segera ditangani.

5. 503 Service Unavailable

Masalah error pada website yang satu ini biasanya terjadi ketika server tidak dapat menangani permintaan karena sedang dalam pemeliharaan atau server terlalu banyak menerima permintaan alias overload. Ketika situs tidak dapat diakses karena masalah ini, pengunjung tidak akan bisa mengakses halaman yang mereka tuju. Selain itu, apabila server terlalu sering menangani permintaan dalam jumlah yang banyak, biasanya akan menyebabkan pengalaman pengguna yang buruk. Maka dari itu, pengembang website perlu memastikan bahwa server dapat menangani lonjakan trafik atau menggunakan server cadangan untuk menghindari downtime yang panjang.

6. 504 Gateway Timeout

Error 504 ini terjadi jika server yang bertindak sebagai gateway atau proxy tidak menerima respons dalam waktu yang ditentukan dari server yang lebih jauh. Masalah ini seringkali terjadi karena adanya masalah pada server atau adanya koneksi internet yang tidak stabil. Sama dengan error 502, error 504 dapat menyebabkan pengunjung tidak dapat mengakses halaman yang dimaksud. Jika masalah ini berlarut-larut, itu akan mengganggu pengunjung tidak dapat mengakses halaman atau situs yang dimaksud. Apabila masalah ini berlarut-larut, maka akan mengganggu pengunjung yang mencoba mengakses situs secara regular, sehingga menurunkan trafik. Selain itu, ini juga berdampak pada pendapatan bagi situs yang bergantung pada pengunjung untuk berbisnis.

7. 400 Bad Request

Masalah error pada website yang satu ini terjadi ketika server tidak dapat memproses permintaan dari pengguna karena masalah dalam format permintaan tersebut. Masalah ini bisa terjadi karena adanya URL yang salah atau data yang dikirimkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh server. Pengunjung yang menemukan error ini tidak akan bisa mengakses halaman atau melakukan transaksi yang mereka inginkan. Error 400 ini sangat mengganggu alur pengguna, terutama jika terjadi pada halaman formulir yang mengakibatkan mereka meninggalkan situs. Sehingga, pengelola situs perlu memastikan bahwa data yang dikirimkan dari pengguna divalidasi dengan benar.

Baca juga : Mengenal Istilah 301 Redirect dan Manfaatnya

Cara Menghadapi Error pada Website

eror pada website

Sebagai seorang pengembang website tentunya Anda perlu tau cara menghadapi error pada website ini. Menghadapi error pada website bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang cukup sederhana. Pertama, identifikasi jenis error yang muncul, seperti pesan error yang terlihat di layar atau melalui alat pemantauan situs seperti Google Search Console. Setelah mengetahui jenisnya, periksa penyebabnya, apakah karena kesalahan kode, masalah server, atau link yang rusak.

Apabila error 404 muncul, pastikan link yang salah diperbaiki atau halaman yang hilang diarahkan ulang ke halaman yang tepat. Untuk error server seperti 500 atau 503, pastikan server berfungsi dengan baik dan tidak overload. Selain itu, pastikan semua file penting terhubung dengan benar agar tampilan situs tetap berjalan lancar. Jika masalah lebih rumit, hubungi tim teknis atau penyedia hosting IDCloudHost untuk bantuan.

Baca juga : Apa Itu SEO Audit? Fungsi dan Cara Optimasinya

Penutup

Demikianlah penjelasan tentang beberapa jenis error yang ada pada website. Gangguan atau masalah pada website ini sangat bervariasi, mulai dari masalah teknis yang sederhana hingga kesalahan yang lebih kompleks yang dapat mempengaruhi keseluruhan fungsionalitas situs. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu memantau dan mengatasi error dengan cepat. Selain itu, menggunakan hosting dengan performa terbaik juga menjadi solusi untuk meminimalisir terjadinya error. Seperti layanan Hosting dari IDCloudHost yang memiliki performa tinggi dengan NVMe Storage serta dukungan Tim Support demi kebutuhan bisnis Anda!