Pernah Anda mengeklik tautan di suatu situs website, namun malah diarahkan ke halaman yang tidak ditemukan? Jika pernah berarti Anda mengunjungi tautan yang rusak. Bukan hanya mengganggu, tetapi juga bisa menjadi celah oleh penjahat siber untuk melakukan broken link hijacking.
Broken link hijacking memungkinkan penjahat mengambil alih tautan yang sudah mati dan menggunakannya untuk tujuan berbahaya. Sebagai pengelola situs website, penting bagi Anda untuk memahami risiko dari teknik kejahatan ini. Dengan mengetahui cara kerja teknik ini, Anda bisa memilih tindakan yang tepat untuk mengamankan situs Anda. Untuk informasi lebih lanjut, ayo simak penjelasan lengkapnya!
Daftar Isi
Apa Itu Broken Link Hijacking
Broken Link Hijacking adalah salah satu teknik serangan siber yang digunakan oleh penjahat siber untuk mencuri lalu lintas web dari situs lain. Teknik ini memungkinkan penyerang mengambil alih domain atau URL suatu situs web yang sudah tidak aktif tetapi masih diarahkan ke situs atau aplikasi. Penyerang dapat menggunakan domain tersebut untuk media kejahatan berbahaya seperti penyebaran malware atau serangan phishing.
Biasanya serangan ini, penyerang mengambil alih tautan nonaktif atau rusak dengan mengarahkannya ke situs web mereka sendiri. Penyerang secara sengaja mengarahkan pengguna yang mengeklik tautan tersebut ke situs web mereka, bukan ke tujuan yang seharusnya. Di sinilah para penjahat sering kali melancarkan aksinya.
Mudahnya, bayangkan Anda memesan taksi ke alamat tertentu, sesampainya di sana rumah yang Anda tuju sudah ditinggalkan atau tidak dihuni lagi. Tiba-tiba, seseorang menawarkan untuk mengantar Anda ke tempat lain tanpa memberi tahu tujuannya. Inilah yang terjadi dalam broken link hijacking.
“Penjahat siber memanfaatkan tautan rusak, yang seperti rumah kosong, untuk mengalihkan pengguna internet ke situs berbahaya atau situs penipuan, sehingga berpotensi menginfeksi perangkat mereka. Untuk memahami lebih lanjut, Anda bisa memahami teknisnya di bawah ini.
Baca juga: Cara Melindungi Website dari Serangan Hacker!
Bagaimana Cara Kerja Broken Link Hijacking?
Domain kadaluwarsa merupakan penyebab dari dua jenis serangan broken link hijacking yang cukup populer dalam dunia siber. Ini dapat mencakup domain yang pernah dimiliki organisasi atau domain milik layanan pemendekan tautan, layanan hosting file, atau content delivery network (CDN).
Saat Anda menggunakan layanan pemendekan tautan eksternal semisalnya untuk portfolio atau postingan untuk LinkedIn. Jika penyingkat tautan gulung tikar dan kehilangan kendali atas domain, setiap tautan yang pernah Anda singkat dengan layanan ini akan berhenti berfungsi. Penjahat memanfaatkan domain layanan penyingkat URL yang tidak aktif untuk melancarkan serangannya.
Penjahat akan mengarahkan pengguna ke situs berbahaya yang mereka bangun, yang padahal seharusnya link yang Anda singkat mengarahkan ke konten Anda. Ketika Anda masuk ke situs mereka, biasanya penjahat akan memanfaatkan segala jenis kejahatan, mulai dari pencurian data, hingga mendistribusikan malware.
Untuk domain kadaluwarsa bekas milik perusahaan Anda, broken link hijacking memiliki risiko cukup serius, yaitu peniruan identitas. Penjahat telah meretas domain Anda dan mengalihkannya ke situs web berbahaya. Penjahat akan mendapatkan informasi sensitif melalui halaman web palsu, melakukan serangan phishing berdasarkan nama instansi Anda, atau mengambil alih informasi penting pelanggan Anda.
Dampak Broken Link Hijacking
Setelah memahami cara kerja teknik kejahatan ini, Ada beberapa risiko fatal yang bisa Anda alami saat terserang broken link hijacking, diantaranya sebagai berikut:
Phishing
Penyerang akan dengan mudah memanfaatkan domain yang sudah tidak aktif atau rusak untuk menjalankan serangan phishing. Mereka akan mengalihkan pengguna yang mengeklik tautan rusak ke situs yang dirancang menyerupai situs asli. Sehingga penjahat mencuri informasi pribadi, seperti username, kata sandi, atau informasi kartu kredit. Teknik phishing yang canggih memungkinkan penjahat untuk membuat situs tiruan yang sangat mirip dengan situs asli, sehingga pengguna sulit membedakannya.
Penyebaran Malware
Penyerang dapat memanfaatkan tautan rusak untuk mengarahkan pengguna ke situs yang menyebarkan malware. Dengan cara ini, mereka bisa secara otomatis menginfeksi perangkat korban, mencuri data sensitif, merusak sistem, atau bahkan mengambil alih kendali penuh. Teknik ini memanfaatkan kepercayaan pengguna terhadap situs yang tadinya aktif.
Defacement
Untuk kondisi ini, penyerang dapat mengambil alih tautan rusak di situ Anda dan mengubah tampilan situs dengan mengunggah konten berbahaya atau tidak pantas. Hal ini tentunya akan merusak kredibilitas situs Anda, karena konten berbahaya akan menimbulkan kesan negatif di mata pengunjung. Sehingga kejahatan jenis ini akan berdampak pada reputasi bisnis atau organisasi Anda.
Impersonation
Penjahat akan mengambil alih domain yang rusak, setelah itu berpura-pura menjadi pemilik asli situs dan mulai memposting konten penipuan atau berbahaya. Penjahat akan memanfaatkan teknik ini untuk menyebarkan hoax, mempengaruhi opini, bahkan menanamkan kepercayaan palsu.
Stored XSS (Cross-Site Scripting)
Penjahat menggunakan tautan eksternal yang rusak untuk memasukkan skrip berbahaya ke dalam situs web. Skrip akan disimpan di server dan dieksekusi ketika pengunjung mengakses halaman tersebut. Dengan teknik ini, penjahat dapat mencuri data pribadi pengunjung.
Baca juga: Cara Melindungi Website dari Serangan Hacke
Cara Mencegah Broken Link Hijacking
Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah broken link hijacking, silakan simak penjelasan di bawah ini:
Periksa Tautan Secara Berkala
Lakukan pemeriksaan dan hapus tautan rusak secara berkala. Pastikan semua link eksternal yang Anda gunakan valid dan berfungsi dengan benar. Dengan melakukan pemeriksaan tautan secara berkala, Anda dapat mengidentifikasi dan memperbaiki tautan yang bermasalah.
Implementasi SubResource Integrity (SRI)
Subresource Integrity (SRI) memungkinkan Anda untuk memverifikasi konten eksternal sebelum dimuat. Hal ini memastikan bahwa konten atau situs dari pihak ketiga tidak diubah secara sembarangan, sehingga meningkatkan keamanan konten yang disajikan kepada pengguna.
Tambahkan Content Security Policy (CSP)
Content Security Policy (CSP) adalah lapisan keamanan tambahan yang sangat penting untuk melindungi situs web Anda dari berbagai ancaman, terutama serangan cross-site scripting (XSS). Gunakan Content Security Policy (CSP) untuk membatasi sumber daya yang dapat diakses oleh situs web Anda hanya dari domain yang telah Anda percayai.
Pengelolaan DNS Proaktif
Anda dapat mengalihkan domain yang tidak aktif ke sebuah halaman yang aman. Dengan mengelola DNS secara proaktif, Anda bisa mencegah penyerang mengambil alih domain yang tidak aktif dan menggunakannya untuk tujuan jahat.
Baca juga: Bagaimana IDCloudHost Mencegah Serangan Siber?
Penutup
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu broken link hijacking serta tips mencegah serangan siber ini, seperti yang sudah kami paparkan tadi. Sebelum mengakses suatu situs website, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu broken link hijacking, dan bagaimana cara kerjanya.
Setelah mempelajari lebih lanjut, tentu kedepannya Anda lebih berhati-hati dalam mengakses situs website demi keamanan data dan informasi pribadi Anda. Berbicara perihal serangan siber Anda bisa gunakan keamanan dari IDCloudHost, seperti layanan anti DDoS yang menjamin melindungi website dan server dari DDoS dan serangan siber lainnya. Anda bisa menikmati layanan 24/7, jadi tunggu apalagi? Ayo gunakan layanan Keamanan IDCloudHost.