Mengenal Istilah Dead-End Page dalam SEO

Search Engine Optimization

Pernahkah Anda mengunjungi suatu website, dan Anda merasa terjebak di sebuah halaman situs website tanpa arah yang jelas harus kemana untuk melanjutkannya? Nah, dead-end page adalah halaman yang membuat pengunjung seperti Anda melewati jalan buntu, tanpa adanya tautan keluar atau navigasi lebih lanjut.

Tidak adanya tautan internal maupun eksternal, Hal ini tidak hanya buruk untuk pengalaman pengguna, tetapi juga mempengaruhi SEO situs website Anda. Pada artikel ini  Anda akan mengetahui lebih dalam apa itu dead-end page dan bagaimana pengaruhnya terhadap SEO, serta tindakan apa yang harus Anda ambil? Siap untuk mencari informasi lebih lanjut? Yuk, simak penjelasan dibawah ini!

Apa Itu Dead-end Page

Dead-end page adalah halaman situs website yang tidak memiliki atau mengandung tautan ke luar maupun internal yang dapat mengarahkan pengunjung ke halaman lain. Singkatnya, dead-end page adalah jalan buntu bagi pengguna dan mesin pencari karena tidak menyediakan navigasi lebih lanjut ke konten lain di situs website. Oleh karena itu, dead-end page menutup interaksi pengguna dengan situs website.

Tindakan dead-end page mencegah pengguna menavigasi ke konten tambahan dengan mudah, dan berpotensi mengurangi keterlibatan mereka dan efektivitas situs web di mesin pencari. Hal ini berdampak negatif pada pengalaman pengguna dan search engine crawling (crawlability).

Dead-end page pada halaman menandakan situs website yang tidak ramah pengguna. Sistem navigasi yang buruk karena tidak adanya tautan internal dan eksternal, membuat pengguna terjebak di jalan buntu. Tindakan ini mempersulit pengunjung untuk menavigasi materi Anda dan meningkatkan kemungkinan pengguna meninggalkan situs website yang Anda kelola.

Anda bisa membayangkan, saat pengguna melakukan perjalanan onlinenya pada mesin pencari dan mengklik situs, namun tiba-tiba tidak ada jalan mau arah mana. Kebingungan ini akan memotivasi pengguna untuk meninggalkan situs website tersebut sehingga berpengaruh terhadap traffic.

Halaman-halaman yang tidak menyediakan alternatif tautan untuk keluar, membuat Anda stagnan dalam membangun website. Dead-end page seperti berjalan tapi tidak tau arah kemana harus pergi. Misalnya saat mengakses halaman produk yang telah dihentikan, saat mengklik produk ternyata produk tersebut tidak tersedia. Dengan kata lain, halaman buntu adalah rintangan digital yang menutup akses keterlibatan pengguna dalam mengakses website Anda.

Baca juga: Backlink vs Outbound Link: Mana yang Lebih Penting?

Perbedaan Dead-end Pages dan  Orphaned Pages

Dead-End Page dalam SEO

Sebelum menjelaskan pengaruh dead-end page dalam SEO, Anda perlu memahami perbedaan yang sering muncul dalam istilah SEO yaitu dead-end page dan orphaned pages. Dead-end pages dan orphaned pages memiliki beberapa kesamaan, namun keduanya memiliki perbedaan yang mencolok dalam struktur pranala.

Dead-end page merupakan labirin, namun tidak mempunyai pintu keluar. Tentu akan membuat orang tersesat di sana karena labirin hanya memiliki jalan buntu tiada ujungnya. Disisi lain, orphaned page lebih sulit ditemukan dengan navigasi internal, karena tidak ditautkan ke halaman manapun di situs website.

Untuk mudah memahami orphaned pages, Anda bisa membayangkan sebuah buku. Di dalam buku itu ada satu halaman yang tidak memiliki nomor. Ketika membaca, Anda tidak tahu bahwa halaman itu Ada, ini lah disebut dengan orphaned pages, yaitu halaman yang tidak terlihat karena tidak terhubung dengan halaman lain.

Baik dead-end page maupun orphaned pages, keduanya menghambat interaksi pengguna. Dimana orphaned pages membuat informasi menjadi tersembunyi karena tidak ditautkannya halaman tersebut di halaman lain, sementara dead end pages menghentikan perjalananan pengguna karena memberikan jalan buntu yang tidak memiliki tautan internal atau eksternal.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Bounce Rate?

Apakah Dead-End Page Memengaruhi SEO?

Mengenal Istilah Dead-End Page dalam SEO

Dead-end page secara signifikan memengaruhi optimasi SEO situs website Anda. SEO berfokus pada peningkatan visibilitas dan daya tarik situs web di mata mesin pencari, salah satunya Google. Namun, keberadaan dead-end pages mengganggu proses ini dalam berbagai cara.

Pertama masalah crawlability menjadi salah satu dampaknya. Search engine akan menelusuri dan mengindeks konten situs website. Ketika mesin pencari tidak menemukan tautan menuju halaman baru, maka robot dari mesin pencari tidak akan melakukan crawlability atau mengindeksnya dengan baik, sehingga halaman website tersebut mungkin terlewatkan oleh mesin pencari atau tidak terbaca.

Selain itu dead-end page menutup akses interaksi dengan pengguna, padahal pengalaman pengguna sangat penting dalam optimasi SEO. Search engine akan menilai situs yang memberikan pengalaman positif, dan halaman buntu jelas tidak memenuhi kriteria ini. Ketika pengguna mengakses halaman website yang tidak memiliki tautan lebih lanjut, pengguna cenderung memilih untuk meninggalkan situs website Anda. Tingginya rasio pentalan ini memberi sinyal kepada mesin pencari bahwa situs Anda tidak menyajikan informasi relevan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi peringkat Anda.

Selain itu penyebaran ekuitas tautan merupakan faktor berikutnya yang terganggu. Tautan internal mempunyai peranan penting dalam SEO dengan memfasilitasi aliran ekuitas (kekuatan peringkat) ke halaman lain. Akan tetapi, dead-end page menghambat aliran ini, sehingga peringkat menjadi tidak merata di berbagai bagian situs Anda.

Selain itu indeksasi akan menjadi tantangan tersendiri dalam dead-end page. Jika halaman tersebut memiliki konten yang berkualitas, namun tidak di indeks dengan baik, Anda akan kehilangan visibilitas dalam hasil pencarian.

Untuk lebih lanjutnya, relevansi keyword juga bisa terpengaruh. Jika dead-end page dioptimalkan dengan keyword tertentu isolasinya dapat mengurangi relevansi keseluruhan situs Anda dengan kata kunci tersebut. Halaman seperti ini sulit dipahami oleh mesin pencari dalam konteks dan relevansinya terhadap konten lain di situs Anda.

Secara keseluruhan, menghapus dead-end page bukan hanya tentang meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga tentang mengoptimalkan situs Anda untuk mesin pencari. Dengan memastikan setiap halaman terhubung dengan baik, Anda dapat memperkuat upaya SEO secara keseluruhan, meningkatkan visibilitas dan daya tarik situs Anda.

Baca juga: Tips Optimasi Artikel Lama Agar Tetap Ranking di Google

Solusi Untuk Memperbaiki Dead-End Page

Setelah Anda menemukan Dead-end page di situs website Anda, penting untuk segera melakukan perbaikan, diantaranya:

Menambah Tautan Internal

Mulailah dengan menambahkan tautan internal yang relevan ke halaman dead-end page, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses konten lain di situs Anda. Pastikan juga menu navigasi menyertakan tautan ke halaman penting, memberikan lebih banyak cara bagi pengunjung untuk menemukan informasi yang mereka cari.

Buat Konten yang Relevan

Kembangkan konten di dead-end page. Jika halaman tersebut hanya memiliki sedikit informasi, perluas dengan menambahkan konten yang menarik dan relevan. Ini akan meningkatkan interaksi pengguna dan memberi Anda peluang untuk menambahkan lebih banyak tautan internal.

Memperhatikan Navigasi

Perbaiki struktur navigasi situs Anda dengan menyusun konten dalam kerangka organisasi yang logis. Dengan cara ini, Anda memudahkan pengguna untuk menavigasi situs dan mengurangi kemungkinan mereka mendarat di halaman buntu.

Menggunakan Redirect 301

Jika halaman buntu muncul akibat penghapusan atau penataan ulang halaman, gunakan pengalihan 301 untuk mengarahkan pengguna ke halaman yang relevan dan aktif. Selain itu, periksa tautan dalam konten situs Anda dan hapus tautan yang mengarah ke dead-end pages.

Perbarui Konten Secara Berkala

Selalu ingat untuk memperbarui konten di situs Anda secara berkala. Tinjau dan hapus informasi yang sudah usang, serta pastikan semua halaman tetap terhubung. Selain itu, pastikan tautan eksternal yang mengarah ke situs Anda tetap relevan, karena tautan yang rusak dapat menyebabkan halaman buntu.

Menerapkan Desain Ramah Pengguna

Terakhir, terapkan desain yang ramah pengguna di situs Anda. Berikan ajakan bertindak yang jelas untuk mengarahkan pengguna ke bagian lain situs, dan pastikan situs Anda responsif agar pengguna tidak mengalami masalah navigasi, terutama saat menggunakan perangkat kecil.

Penutup

Dari pemaparan diatas dapat kita menarik kesimpulan bahwa tautan internal maupun eksternal memudahkan pembaca dan search engine untuk mencari dan mengindeks konten di situs web Anda. Sebab itu, dead-end pages berdampak buruk dalam optimasi SEO situs website Anda, karena tidak adanya tautan keluar pada halaman tersebut atau disebut juga halaman buntu. Sebelum mari segera daftarkan website Anda dengan menggunakan layanan hosting dari IDCloudHost. Selamat mencoba!