Panduan Lengkap Penggunaan .htaccess Pemula

Panduan Lengkap Penggunaan .htaccess Pemula

Di antara banyak berbagai alat untuk menyesuaikan server web Anda, file konfigurasi .htaccess adalah aset yang luar biasa yang biasa digunakan. Anda dapat dengan cepat mengatur ulang jenis dokumen, mesin parsing, pengalihan URL, dan banyak fitur penting lainnya dengan .htaccess ini. Sehingga bisa dikatakan ini adalah cara yang cukup praktis dan fleksibel dalam banyak pengaturan.

Tidak jarang web server memerlukan konfigurasi untuk mengubahsuai agar situs web sesuai dengan yang Anda inginkan. Disinilah kita harus menggunakan cara file httpd.conf. Sayangnya tidak semua diizinkan untuk mengakses file ini maka dari itu pengguna beralih dengan menggunakan file .htaccess.

File .htaccess ini sendiri memungkinkan penggunanya untuk dapat mengimplementasikan banyak instruksi konfigurasi httpd.conf tanpa harus membutuhkan akses secara langsung pada file httpd.conf itu sendiri. Sedangkan ada banyak konfigurasi yang bisa dilakukan dengan .htaccess meski beberapa diantaranya tidak umum. Oleh karena itu mari simak panduang lengkap penggunaan .htaccess jika Anda adalah seorang pemula.

 

Mengenal .htaccess dan Penggunaanya

 

Beberapa kegunaan umum dari file .htaccess adalah termasuk mengarahkan ulang URL, mengaktifkan perlindungan kata sandi untuk situs web (atau halaman situs web) menampilkan halaman kesalahan khusus (seperti error halaman 404) serta membantu meningkatkan SEO melalui kebijakan garis miring (slash policy) yang konsisten. Dalam penggunaan SEO ini, webmaster dapat memilih untuk memerlukan garis miring di akhir setiap URL di sebuah situs atau tidak.

Lalu kenapa file ini disebut .htaccess? .htaccess sendiri adalah singkatan dari akses hypertext (hypertext acces). Nama ini berasal dari penggunaan asli alat yang untuk mengontrol akses pengguna ke file tertentu berdasarkan per direktori. Dengan menggunakan subset dari arahan pengaturan http.conf Apache, .htaccess memungkinkan administrator sistem untuk membatasi akses ke direktori individual kepada pengguna dengan nama dan kata sandi yang ditentukan dalam file .htpasswd yang menyertainya.

Baca Juga :   Panduan Lengkap Belajar HTML untuk Pemula [LENGKAP]

 

Hal- hal yang Berkaitan dengan .htaccess

Dari penjelasan diatas, berikutnya adalah mengetahui hal- hal yang biasa terhubung dan berkaitan dengan .htaccess. Berikut ini beberapa pertanyaan yang biasanya muncul jika Anda seorang pemula.

  • Dimanakah file .htaccess berada?

    Secara teori, setiap folder (direktori) di server Anda dapat memiliki file .htaccess . Namun, secara umum file ini berada satu di folder root web Anda yaitu folder yang menyimpan semua konten situs web Anda, dan biasanya diberi label sesuatu seperti public_html atau www. Jika Anda memiliki satu direktori yang berisi beberapa subdirektori situs web, biasanya akan ada file .htaccess di direktori root (public_html) dan juga satu di setiap subdirektori (/ sitename).

  • Mengapa Anda tidak dapat menemukan file .htaccess?

    Pada sebagian besar sistem file, nama file yang dimulai dengan titik (.) adalah file tersembunyi. Ini berarti file seperti biasanya tidak terlihat secara default. Tetapi file ini masih bisa ditemukan dengan klien FTP atau Manajer File Anda harus memiliki pengaturan untuk menampilkan file yang tersembunyi. Meski berada di tempat yang berbeda di program yang berbeda, tetapi biasanya Anda dapat menemukannya di Preferensi, Pengaturan, atau Opsi Folder bahkan pada folder Tampilan.

  • Bagaimana jika Anda tidak memiliki file .htaccess?

    Sebelumnya untuk mengetahui bahwa Anda benar- benar tidak mempunyai folder yang mengandung file .htaccess, Anda dapat mengaktifkan tampilan file tersembunyi untuk melakukan pengecekan. Karena seringkali, file .htaccess dibuat secara otomatis, jadi Anda biasanya akan memilikinya walau ini tidak semua memiliki sistem otomatis seperti ini. Jadi jika Anda benar-benar tidak memilikinya, Anda dapat dengan membuatnya dengan mudah :

    1. Mulai file baru di editor teks biasa.
    2. Simpan dalam format ASCII (bukan UTF-8 atau yang lainnya) sebagai .htaccess. Pastikan file disimpan bukan sebagai htaccess.txt atau semacamnya. File seharusnya hanya memiliki nama .htaccess tanpa ekstensi file tambahan.
    3. Unggah ke direktori yang sesuai melalui FTP atau file manager berbasis browser Anda.

Baca Juga :   Cara Melakukan Traceroute (Tracert) dari Komputer/Laptop

 

Contoh Fungsi dan Penggunaan file .htaccess

Panduan Lengkap Penggunaan .htaccess Pemula
 

Dengan fleksibilitas dan kemampuannya yang cukup luas serta efisien, file .htaccess memberikan banyak keuntungan dalam pengaturan konfigurasi terhadap Apache Web Server. Berikut beberapa contoh penggunaan file .htaccess yang paling mudah untuk dipahami oleh para pemula.

  1. Mengelola kostumisasi halaman kesalahan (error)

    Ketika diatur pada pengaturan default, sebagian besar perangkat lunak server web mengirimkan halaman kesalahan kepada pengunjung Anda. Jika Anda ingin menampilkan halaman kesalahan yang lebih rapi dan ramah pengguna, maka Anda harus menggunakan penanganan dokumen kesalahan khusus dalam file .htaccess Anda. salah satu kesalahan yang bisa Anda rancang adalah error 404 khusus yang disebut “404.html” dan menyimpannya ke dalam sub-folder di direktori web Anda yang disebut “error_pages”.

  2. Menangani Redirect

    Mungkin ada saat-saat ketika Anda ingin mengatur blanket redirect sehingga Anda dapat mengarahkan pengunjung Anda ke halaman tertentu tanpa mereka sadari. Misalnya, jika Anda awalnya menggunakan HTTP tetapi karena proses menginstal SSL dan pindah ke HTTPS, Anda ingin semua pengguna menggunakan versi HTTPS situs Anda.

  3. Meningkatkan keamanan situs web Anda

    Banyak dari pemilik situs web baru lebih cenderung terlalu mengandalkan alat eksternal untuk membantu meningkatkan keamanan situs web mereka. Meski memang tidak dapat dipungkiri ada banyak aplikasi penjagaan keamanan situs yang bisa diandalkan, Anda juga dapat mengandalkan dasar- dasar file .htaccess.

  4. Perlindungan Hotlink

    Kasus Hotlink akan terjadi ketika situs web lain ikut menaut atau mengaitkan ke gambar konten hosting Anda. Cara ini sangat mengganggu dan sebaiknya dibuang karena akan menggunakan serta menyerap banyak ruang Anda serta bandwidth Anda.

  5. Melindungi file .htaccess

    Mengingat banyaknya yang bisa dilakukan oleh file .htaccess, membuatnya juga harus dilindungi dengan cara tersendiri. Untuk melindungi file .htaccess Anda adalah dengan cara menggunakan file .htpasswd yang dapat Anda setting sendiri.

  6. Mengatur zona waktu server Anda

    Kegunaan selanjutnya adalah mengubah zona waktu pada server penggunanya. Anda dapat menggunakan file .htaccess untuk menyesuaikan zona waktu. Selain itu ada banyak daftar zona waktu yang tersedia dan Anda dapat menyesuaikannya dengan zona waktu terdekat Anda.

Baca Juga :  Tutorial Cara Install WordPress dengan LEMP di Ubuntu 18.04

 

Kesimpulan dan penutup

Selain penggunaan dalam menjaga keamanan situs Anda maupun memberi perlindungan dari Hotlink, file .htaccess dapat digunakan untuk menjalankan tugas yang berhubungan dengan SEO seperti melakukan pengalihan. Arahan ulang dapat digunakan untuk menghindari 404 pesan kesalahan dan untuk membiarkan crawling mesin pencari tahu halaman mana yang harus mereka indeks.

Anda juga dapat mengatur header HTTP untuk meningkatkan kecepatan memuat halaman yang dapat meningkatkan peringkat mesin pencari untuk menemukan situs web Anda. Disamping itu Anda dapat menggunakan .htaccess untuk memberlakukan kebijakan garis miring (slash policy) yang konsisten. Caranya menikombinasikan dengan aturan www dan HTTPS, dapat membantu Anda menghindari duplikat konten yang bisa dikenakan sanksi oleh Google. Itulah tadi yang bisa Anda ketahui dari .htaccess yang semoga saja dapat membantu Anda.

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update