Tips Mengukur Efisiensi Aset Rumus Return on Asset (ROA)

Marketing

Investor berpengalaman dalam dunia saham tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Return on Asset atau ROA. Rasio ini menjadi salah satu indikator utama yang biasanya diperhatikan pertama kali saat menelaah laporan keuangan suatu perusahaan.ROA memiliki peran penting sebagai sumber informasi untuk menilai prospek kinerja perusahaan di masa mendatang. Karena fungsinya yang signifikan, sangat penting bagi investor untuk memahami makna ROA dan berbagai aspeknya dengan tepat. Simak penjelasan selengkapnya pada artikel ini.

Mengenal Return on Asset

ROA atau pengembalian atas aset merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Melansir dari Horne dan Wachowicz, ROA digunakan untuk mengukur efektivitas keseluruhan perusahaan, mulai dari kemampuan menghasilkan keuntungan hingga pemanfaatan aktiva tetap.

Bambang Riyanto juga menyatakan bahwa ROA menunjukkan sejauh mana dana perusahaan yang diinvestasikan dalam bentuk aset mampu menghasilkan laba bersih setelah dikurangi pajak. Sementara itu, Kasmir berpendapat bahwa ROA adalah rasio yang menilai hasil total dari aktiva perusahaan.

ROA berfungsi sebagai alat untuk melihat keberhasilan investasi dalam menghasilkan laba, berdasarkan besarnya nilai aset yang ditanamkan. Berdasarkan pandangan para ahli ini, ROA dapat disimpulkan sebagai ukuran efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya untuk meraih keuntungan.

Semakin tinggi nilai Return on Asset, maka semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimilikinya. Rasio ini menjadi penting karena tidak hanya digunakan oleh manajemen internal, tetapi juga oleh analis keuangan dan investor dalam menilai kinerja perusahaan.

ROA juga mencerminkan seberapa besar imbal hasil yang diperoleh manajemen atas penggunaan aset yang ada, baik yang berasal dari modal sendiri maupun dana pihak ketiga. Menurut Kasmir (2010), ROA termasuk dalam rasio profitabilitas yang dapat menggambarkan performa keuangan suatu entitas bisnis.  Dengan demikian, ROA memberikan gambaran penting bagi pengambilan keputusan strategis perusahaan, khususnya dalam perencanaan dan evaluasi kinerja unit bisnis, terutama di lingkungan perusahaan multinasional.

Baca juga: Apa itu ROAS? Ketahui Cara Menghitungnya!

Fungsi ROA

Return on Asset

Return on Asset merupakan salah satu indikator penting dalam analisis keuangan yang memiliki berbagai manfaat strategis bagi perusahaan. ROA mengukur sejauh mana sebuah perusahaan mampu menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama ROA bagi operasional dan manajemen bisnis

Mengukur Efisiensi Penggunaan Modal

Return on Asset memberikan gambaran menyeluruh tentang seberapa efisien perusahaan dalam memanfaatkan modal yang tersedia. Apabila proses akuntansi telah dilakukan secara akurat, maka ROA memungkinkan manajemen untuk mengevaluasi efisiensi dalam penggunaan dana, kegiatan produksi, serta penjualan. Informasi ini sangat berguna untuk memastikan bahwa setiap unit modal dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan keuntungan.

Membandingkan dengan Standar Industri

Dengan adanya data industri yang relevan, perusahaan dapat menggunakan Return on Asset untuk membandingkan performa finansialnya dengan para pesaing. Perbandingan ini memungkinkan manajemen mengetahui posisi perusahaan di industri terkait, apakah lebih unggul, setara, atau justru tertinggal dalam hal efektivitas penggunaan aset.

Menilai Tingkat Keuntungan Produk

Salah satu manfaat penting dari ROA adalah kemampuannya dalam menilai tingkat profitabilitas produk. Dengan menggunakan metode perhitungan biaya produk yang tepat, perusahaan bisa mengalokasikan modal untuk berbagai produk secara bijak. ROA membantu mengidentifikasi produk mana yang memberikan laba tinggi dan mana yang perlu evaluasi, sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih berbasis data

Menilai Efisiensi Berbagai Aktivitas Operasional

Tak hanya terbatas pada penggunaan aset utama, Return on Asset juga berperan dalam menilai efisiensi dari berbagai aktivitas operasional lainnya. Analisis ini memungkinkan perusahaan meninjau bagaimana biaya dan sumber daya dialokasikan pada divisi-divisi yang berbeda, serta mengevaluasi kinerja dari masing-masing bagian tersebut.

Menjadi Landasan Pengambilan Keputusan Strategis

Return on Asset juga sangat berguna sebagai acuan dalam perencanaan bisnis jangka panjang. Misalnya, ketika perusahaan ingin melakukan ekspansi atau diversifikasi usaha, data dari analisis ROA dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai kelayakan dan potensi keuntungan dari langkah tersebut.

Baca juga: Mengenal Teknik Analisis Data dan Penerapannya pada Bisnis

Keunggulan Analisis ROA

Analisis ROA tidak hanya memberikan data kuantitatif, tetapi juga menyuguhkan wawasan strategis bagi perusahaan. Berikut beberapa kelebihan dari penggunaan Return on Asset dalam pengelolaan bisnis:

  • ROA mempermudah perusahaan dalam melakukan benchmarking terhadap rasio industri, sehingga bisa mengetahui posisinya dalam peta persaingan dan menyusun strategi bisnis yang lebih efektif.
  • Ketika akuntansi dilakukan dengan tepat, Return on Asset menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk mengukur efisiensi dalam penggunaan aset secara menyeluruh, mencerminkan kesehatan dan efektivitas operasional perusahaan.

Dengan demikian, Return on Asset bukan hanya sekadar angka, tetapi merupakan indikator penting untuk mengarahkan perusahaan pada pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan terukur.

Tips Memahami dan Menggunakan ROA

Berikut ini cara memahami dan menggunakan ROA yang penting untuk Anda ketahui:

1. Menentukan Laba Bersih

Laba bersih merupakan jumlah pendapatan yang tersisa setelah perusahaan mengurangi seluruh biaya operasional, pajak, dan pengeluaran lainnya.

2. Menghitung Total Aset

Total aset mencerminkan keseluruhan kekayaan perusahaan, termasuk aset lancar (seperti kas dan piutang) serta aset tetap (seperti bangunan dan peralatan).

3. Menghitung ROA

Rumus dasar ROA adalah membagi laba bersih dengan total aset, lalu mengalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan nilai dalam bentuk persentase.

4. Menganalisis Hasil ROA

Return on Asset yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menggunakan asetnya secara efisien untuk menghasilkan laba. Ini mencerminkan efektivitas manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Sebaliknya, ROA yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa aset perusahaan belum dimanfaatkan secara optimal atau terdapat inefisiensi dalam operasionalnya.

Namun, angka ROA akan lebih bermakna jika dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, karena setiap sektor memiliki karakteristik penggunaan aset dan tingkat efisiensi yang berbeda. Perbandingan ini membantu menilai apakah kinerja perusahaan berada di atas, setara, atau di bawah rata-rata industri.

5. Gunakan Rata-Rata Total Aset

Untuk mendapatkan perhitungan yang lebih stabil, sebaiknya gunakan rata-rata dari total aset awal dan akhir periode dalam perhitungan ROA.

6. ROA sebagai Ukuran Kinerja

ROA bermanfaat untuk menilai seberapa efektif manajemen dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan laba, serta dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam keputusan investasi.

7. Dampak Struktur Aset

ROA juga bisa mengungkap karakteristik perusahaan apakah termasuk padat aset (asset-intensive) atau ringan aset. Misalnya, perusahaan penerbangan biasanya memiliki ROA lebih rendah dibanding perusahaan berbasis teknologi yang minim aset fisik.

8. Strategi Meningkatkan ROA

ROA bisa ditingkatkan dengan menaikkan margin keuntungan atau mempercepat perputaran aset, yang berarti meningkatkan efisiensi penggunaan aset dalam menghasilkan pendapatan.

Pertimbangan ROA yang Baik

Return on Asset mencerminkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan keuntungan. ROA yang baik umumnya lebih tinggi dari rata-rata industri, meskipun standar ini bisa berbeda tergantung pada sektor dan ukuran perusahaan.

Misalnya, di sektor manufaktur, ROA 5% bisa dianggap baik, sedangkan di sektor teknologi, angka 20% lebih mungkin menjadi standar.Untuk menilai apakah ROA suatu perusahaan tergolong baik, beberapa hal perlu diperhatikan. Pertama, perbandingan industri sangat penting. ROA yang melebihi rata-rata industri menunjukkan efisiensi yang relatif lebih tinggi.

Kedua, tren ROA dari waktu ke waktu harus dilihat, peningkatan berkelanjutan menandakan perbaikan dalam manajemen aset. Ketiga, konsistensi ROA menunjukkan stabilitas kinerja perusahaan. Selain itu, struktur keuangan juga mempengaruhi ROA. Perusahaan dengan utang tinggi mungkin menunjukkan ROA tinggi karena efek leverage, bukan efisiensi nyata. Oleh karena itu, ROA sebaiknya dievaluasi bersama ROE (Return on Equity).

Perbandingan dengan perusahaan sejenis juga dapat memberikan konteks tambahan. Terakhir, tujuan strategis perusahaan turut menentukan apakah ROA yang dicapai mendukung arah bisnis yang diinginkan. Penting untuk diingat bahwa Return on Asset bukan satu-satunya indikator keuangan. Untuk gambaran menyeluruh tentang kinerja dan kesehatan perusahaan, ROA perlu dianalisis bersama metrik keuangan lainnya.

Penutup

Mengukur efisiensi aset melalui rumus Return on Asset (ROA) adalah langkah penting bagi perusahaan untuk menilai seberapa optimal penggunaan aset dalam menghasilkan laba. Dengan memahami nilai ROA, pelaku usaha dapat mengambil keputusan strategis yang lebih akurat, mulai dari alokasi sumber daya hingga evaluasi kinerja unit bisnis.

Untuk mendukung pengelolaan data keuangan dan operasional secara efisien, Anda dapat memanfaatkan, dengan performa tinggi dan keamanan terjamin, Cloud VPS memungkinkan Anda menjalankan aplikasi bisnis, akuntansi, atau analitik secara andal, sehingga pengukuran efisiensi aset bisa dilakukan secara real-time dan tepat sasaran.