Mengenal Version Control System? Pengertian dan Fungsinya

Technology

Dalam mengembangkan suatu perangkat lunak, penting bagi pengembang untuk melakukan pelacakan dan mengelola setiap perubahan pada kode sumber. Biasanya, alat yang digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah Version Control System atau VCS. Dengan alat ini, tim pengembang bisa melakukan pelacakan, serta bekerja secara kolaboratif untuk menghasilkan sebuah perangkat tanpa khawatir kehilangan perubahan yang telah dilakukan. pada artikel ini kita akan mengenal lebih dalam Version Control System beserta rekomendasinya.

Apa Itu Version Control System?

Version Control System adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mencatat dan merekam semua perubahan-perubahan dari sebuah kode berkas atau perangkat lunak dari waktu ke waktu. Ini dilakukan agar tim pengembang bisa melihat kembali versi khusus atau versi sebelumnya suatu saat nanti. Misalkan, Anda saat ini akan menggunakan sumber kode perangkat lunak ke versi baru, namun Anda memerlukan versi lama sumber kode tersebut sebagai referensi. Nah disinilah VCS akan berperan memberikan data-data yang diperlukan pada setiap versinya.

Apabila Anda adalah seorang development atau perancang grafis dan web dan ingin menyimpan setiap versi dari setiap gambar atau layout pada website, VCS adalah solusi yang tepat. Sistem ini memungkinkan Anda untuk mengembalikan berkas-berkas ke keadaan sebelumnya. Selain itu, VCS juga mampu mengembalikan seluruh proyek kembali ke semula, serta membandingkan perubahan-perubahan di setiap waktu.

Baca juga : Mengenal Tipe Data JavaScript? Jenis dan Contoh Penggunaan

Jenis-Jenis Version Control System

Secara umum, terdapat dua jenis VCS yang sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, diantaranya adalah sebagai berikut.

Version Control System Terpusat

Jenis VCS ini memungkinkan semua kode sumber dan riwayat perubahan dalam pengembangan perangkat lunak disimpan dan dikelola dalam satu server. Ini bertujuan untuk mempermudah kolaborasi dan pelacakan versi. Dengan jenis VCS ini, setiap perubahan yang dilakukan pada kode bisa direkam secara rinci serta memastikan bahwa setiap perubahan bisa ditinjau kembali. Beberapa contoh Version Control System Terpusat yang umum digunakan adalah Subversion (SVN) dan Team Foundation Version Control, (TFVC).

Version Control System Terdistribusi

VCS Terdistribusi memungkinkan pengembang dalam sebuah proyek perangkat lunak memiliki Salinan lengkap dari repositori kode di komputer. Ini memungkinkan mereka untuk bekerja secara independen tanpa bergantung pada server pusat. Dengan sistem ini, pengembang bisa melakukan perubahan, ekperimen, dan pengembangan fitur baru secara lokal sebelum menggabungkannya kembali ke repositori utama. Adapun contoh VCS Terdistribusi adalah Git dan Mercurial.

Baca juga : 5+ Bahasa Pemrograman Tersulit untuk dipelajari

Fungsi dan Manfaat Version Control System

Version Control System

Menggunakan VCS memberikan banyak sekali manfaat berdasarkan pada fungsi yang ia tawarkan, antara lain:

1. Mencatat Perubahan

Version Control System memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan kode sumber dalam pengembangan perangkat lunak. Salah satu fitur utama VCS yaitu kemampuannya untuk mencatat dan menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan pada kode sepanjang waktu. Setiap kali pengembang melakukan perubahan dan mengirimkan pembaruan ke repositori, maka VCS akan merekam informasi mengenai perubahan tersebut. Dengan begitu, ini akan mempermudah pengembang dalam melacak revisi sebelumnya, bahkan mengidentifikasi evolusi kode seiring waktu.

2. Kemampuan Rollback ke Versi Sebelumnya

Salah satu keuntungan menggunakan VCS adalah kemampuannya dalam mengatasi kesalahan atau bug yang mencul pada versi terbaru dari suatu kode. Dalam situasi seperti ini, VCS akan memberikan solusi yang berguna yaitu dengan mudah mengembalikan ke versi sebelumnya dari kode. Dengan fitur ini, apabila ada masalah atau bug yang muncul setelah pembaruan, maka pengembang tidak perlu khawatir tentang kehilangan data atau perubahan penting yang telah dilakukan sebelumnya. Cukup dengan beberapa langkah, mereka mengembalikan kode ke versi yang stabil sebelum bug atau kesalahan tersebut terjadi.

3. Keamanan dan Backup Data

VCS memiliki kemampuan untuk menyimpan Salinan kode secara aman. Dengan begitu, sistem ini secara tidak langsung memberikan lapisan perlindungan ekstra terhadap kehilangan data. Jika terjadi kesalahan seperti penghapusan kode yang tidak sengaja atau perubahan yang salah, maka pengembang bisa dengan mudah mengembalikan kode versi sebelumnya. Ini tentunya sangat penting, terutama dalam proyek besar yang melibatkan banyak pengembang, dimana perubahan kecil saja bisa mempengaruhi keseluruhan sistem.

4. Manajemen Cabang

Fitur branching pada VCS memungkinkan pengemban untuk membuat cabang terpisah dari kode utama untuk mengembangkan fitur baru tanpa mengganggu kode utama. Dengan fitur ini, pengembang bisa bekerja secara terisolasi pada fitur baru atau perubahan tertentu. Setelah pengembangan atau perbaikan selesai dan fitur diuji dengan baik, cabang tersebut bisa digabungkan kembali ke cabang utama. Fitur branching ini sangat berguna dalam pengembangan perangkat lunak kolaboratif. Dimana, beberapa pengembang dapat bekerja pada berbagai fitur secara bersamaan tanpa saling mengganggu satu sama lain.

Baca juga : Mengenal Apa Itu Brainstorming? Fungsi dan Tujuannya

Rekomendasi Version Control System Terbaik

Apa Itu Version Control System

Terdapat beberapa VCS yang populer dan banyak digunakan oleh para pengembang, apa sajakah itu? Berikut adalah daftarnya.

Git

Git adalah Version control System yang cukup populer dan banyak digunakan oleh pengembang saat ini. Karena sifatnya yang terdistribusi, memungkinkan pengemban bisa bekerja secara offline. Git sendiri memiliki beberapa layanan hosting seperti GitHub, GitLab, dan Bitbucket, yang cocok untuk proyek skala kecil hingga besar.

Subversion (SVN)

SVN merupakan VCS yang bisa Anda gunakan karena sifatnya yang terpusat. Dimana, semua perubahan yang dilakukan saat melakukan pengembangan akan disimpan dalam satu server. Subversion sangat cocok untuk proyek yang membutuhkan kontrol akses ketat dan banyak digunakan dalam lingkungan korporat.

Mercurial

Mercurial bisa sebagai alternatif GIT. VCS yang satu ini hadir dengan tampilan antarmuka yang lebih sederhana dibanding dengan lainnya. Meski memiliki tampilan sederhana, Mercurial dirancang untuk proyek dengan skala besar dengan performa yang tinggi. VCS ini cocok digunakan oleh para pemula.

Azure DevOps

Azure DevOps adalah VCS yang dikembangkan oleh Microsoft dan sering digunakan dalam lingkungan Windows. Sistem ini terintegrasi dengan berbagai alat pengembangan lainnya, sehingga sangat mudah digunakan. Azure DevOps cocok digunakan dalam tim yang menggunakan ekosistem Microsoft.

Penutup

Version Control System adalah alat penting dalam pengembangan perangkat lunak untuk melacak perubahan kode. Sistem ini hadir untuk mempermudah pengembang dalam mengembangkan perangkat lunak mereka, karena menyimpan semua berkas-berkas kode dari versi sebelumnya. Pemilihan VCS yang tepat, tergantung pada kebutuhan proyek dan preferensi tim. Jika Anda ingin mulai mengembangkan web atau aplikasi, IDCloudHost hadir dengan layanan Cloud VPS. Sebuah solusi terbaik untuk menghasilkan website sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Coba sekarang