Mengenal Komponen Desain UX dan Elemen Pentingnya

Business

Untuk tetap kompetitif di era transformasi digital, perusahaan perlu menghadirkan produk digital seperti situs web dan aplikasi guna memperluas jangkauan konsumen. Dalam proses pengembangannya, desain UX memiliki peran krusial karena berdampak langsung pada pengalaman pengguna, yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas serta konversi bisnis.

UX design bertujuan menciptakan pengalaman yang mulus dan intuitif saat pengguna berinteraksi dengan website atau aplikasi. Mulai dari proses check-in di bandara hingga kemudahan menemukan tombol checkout di marketplace, UX design hadir di berbagai aspek kehidupan kita.

Tujuan utama UX design adalah menghadirkan produk atau layanan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah pengguna, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan secara keseluruhan. Ketika diterapkan dengan baik, UX design dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membantu bisnis berkembang.

Mengenal Desain UX dan Elemennya

Konsep “user experience” atau UX sendiri telah ada sejak lama dan pertama kali diperkenalkan oleh Don Norman pada tahun 1993, seorang ahli di bidang ilmu kognitif. Saat bergabung dengan Apple, Norman menciptakan istilah ini untuk memperkenalkan pendekatan desain produk Apple yang memudahkan pengguna dalam mengatur dan mengoperasikan perangkat mereka.

Seiring waktu, UX design berkembang menjadi berbagai disiplin dengan peran khusus, seperti UX researcher (peneliti pengalaman pengguna) dan interaction designer (desainer interaksi). Meskipun dapat diterapkan dalam interaksi fisik dan objek non-digital, UX design umumnya lebih dikaitkan dengan produk digital seperti website, aplikasi, dan perangkat lunak.

User experience design berfokus pada perancangan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna dengan tujuan meningkatkan kepuasan serta interaksi mereka dengan produk. Dengan desain UX yang baik, pengguna dapat mengakses suatu produk dengan lebih mudah dan efisien.

Dalam prosesnya, UX designer melakukan observasi terhadap pengalaman pengguna yang sudah ada, menganalisis perilaku mereka, serta mengidentifikasi pola dan kebiasaan untuk memahami aspek yang perlu ditingkatkan guna menciptakan pengalaman yang lebih optimal. UX design mencakup keseluruhan proses perolehan dan integrasi produk, termasuk aspek branding, kegunaan, dan fungsionalitas.

Baca juga: Apa Itu Design Thinking? Pengertian dan Tahapannya

Faktor dalam UX Design

design ux

Keberhasilan suatu produk dalam UX design ditentukan oleh berbagai faktor, tetapi ada faktor utama yang paling berpengaruh, yaitu:

Information Architecture (IA)

Komponen pertama dalam desain UX yang perlu diperhatikan adalah Information Architecture (IA). Komponen ini berperan dalam menghubungkan pengguna dengan konten di dalam website serta memastikan informasi dapat dipahami dengan jelas.

Information Architecture membantu menyusun hierarki konten dalam sebuah halaman dengan menggunakan berbagai elemen, seperti navigasi, untuk mempermudah pengalaman pengguna. Sebagai contoh, IA membantu pengguna memahami alasan mereka mengunjungi sebuah website, menemukan informasi yang tersedia, serta memperoleh dan mengantisipasi jenis informasi yang mereka butuhkan.

Usability

Komponen UX berikutnya yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah usability atau kemudahan penggunaan suatu website atau aplikasi. Usability berkaitan dengan pemanfaatan data untuk mengevaluasi validitas keputusan desain yang telah dibuat.

Peran UX desainer dalam aspek ini adalah memastikan kenyamanan pengguna saat mengakses dan menggunakan website. Mereka harus memastikan bahwa pengguna tidak mengalami kebingungan dalam memahami fungsi dan kegunaan website yang sedang mereka gunakan.

Dengan kata lain, memahami kebutuhan serta keinginan pengguna terhadap sebuah website adalah hal yang wajib. Data yang diperlukan untuk mendukung hal ini dapat diperoleh melalui berbagai metode, seperti survei, penelitian terkini, wawancara, pengujian, telemetri, dan lain sebagainya.

Melakukan pengujian usability dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai produk dengan mengamati perilaku serta kebutuhan pengguna. Selain itu, pengujian usability juga merupakan praktik yang efektif untuk memvalidasi hipotesis dengan pengguna, serta mengukur dan memastikan bahwa perubahan yang diterapkan pada produk sesuai dengan kebutuhan mereka.

Interaction Design

Sesuai dengan namanya, Interaction Design berkaitan dengan interaksi spesifik antara pengguna dan tampilan layar. Dalam hal ini, elemen visual berperan dalam membantu website berkomunikasi dengan pengguna melalui grafik, gambar, font, ikon, warna, dan elemen desain lainnya.

Komponen Interaction Design juga memanfaatkan prototipe untuk menentukan perilaku dan fungsi spesifik dari setiap elemen yang berbeda. Sebagai contoh, dalam desain aplikasi mobile, perlu ditentukan apakah pengguna harus mengetuk atau menggeser tombol untuk melakukan login.

Penting untuk melakukan pengujian dan evaluasi terhadap transisi interaksi dalam konsep yang interaktif. Dengan demikian, produk akhir yang dihasilkan dapat diimplementasikan sesuai dengan tujuan pemilik website atau aplikasi, sekaligus memberikan pengalaman yang nyaman bagi pengguna.

Focus On Content dalam Design UX

Konten yang disusun dengan baik dan terorganisir merupakan kunci untuk membuat website atau aplikasi seluler lebih menarik bagi pengguna yang ditargetkan. Tren terbaru berfokus pada menghilangkan elemen yang tidak diperlukan dan lebih menonjolkan aspek yang benar-benar relevan, yaitu konten itu sendiri.

Membangun user experience yang berpusat pada konten melibatkan penggunaan desain yang mendukung dan menyoroti konten, atau bahkan menjadikan konten sebagai elemen utama dalam tampilan. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa tidak ada gangguan yang mengalihkan perhatian pengguna dari website atau aplikasi yang mereka akses.

Simplicity

Kecepatan berawal dari kesederhanaan. Secara psikologis, manusia cenderung menyukai kecepatan, sehingga penting untuk menghindari desain website atau aplikasi yang terlalu rumit dan bertele-tele. Hindari elemen yang tidak perlu dan langsung arahkan pengguna ke fungsi utama dari website atau aplikasi. Desain UX yang dipenuhi dengan animasi berlebihan dan efek visual yang kompleks justru dapat membuat pengguna merasa tidak nyaman.

Selain itu, penggunaan animasi dan efek visual yang berlebihan juga dapat mempengaruhi performa website atau aplikasi seluler. Oleh karena itu, fokuslah pada desain User Experience yang tidak hanya estetis, tetapi juga optimal dalam hal kecepatan dan efisiensi.

Desain Visual

Setelah merancang interaksi yang diinginkan dalam website atau aplikasi mobile, langkah penting berikutnya adalah visual design. Komponen ini berperan dalam menerjemahkan interaksi yang telah dirancang ke dalam tampilan visual produk.

Dalam visual design, perhatian perlu diberikan pada berbagai elemen seperti garis, bentuk, warna, tekstur, tipografi, serta animasi atau elemen visual tiga dimensi. Setiap elemen tersebut harus dirancang sedemikian rupa agar menciptakan pengalaman yang nyaman dan intuitif bagi pengguna saat berinteraksi dengan produk.

Prototype

Prototipe dapat diartikan sebagai versi awal dari suatu produk yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut. Bagi seorang desainer, prototyping merupakan metode yang efisien dan fleksibel untuk menguji kesesuaian desain, baik untuk aplikasi seluler, produk fisik, maupun website.

Melalui pengujian prototipe, Anda dapat mengevaluasi tingkat fungsionalitas desain serta mengidentifikasi perubahan yang diperlukan agar hasil akhirnya lebih optimal.

Selain itu, proses ini juga memberikan wawasan berharga mengenai berbagai kendala atau konflik yang mungkin dihadapi pengguna saat berinteraksi dengan website atau aplikasi yang dirancang.

Content Strategy

Salah satu komponen penting dalam desain UX yang tidak boleh Anda abaikan adalah content strategy. Komponen ini berfokus pada perencanaan, pembuatan, pengelolaan, dan distribusi konten dalam aplikasi, baik itu website maupun mobile.

Dalam sebuah aplikasi atau website, seluruh elemen merupakan bagian dari konten. Mulai dari teks, gambar, hingga animasi. Tujuan utama dari content strategy adalah menciptakan konten yang bermakna, menarik, dan berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, pengguna akan lebih tertarik dan tetap menggunakan produk yang Anda kembangkan.

User Research

Komponen terakhir dalam User Experience yang tidak kalah penting adalah user research. Secara sederhana, user research merupakan proses wawancara dengan calon pengguna maupun pengguna aktual untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas mengenai kebutuhan dan harapan mereka terhadap suatu produk.

Dengan melakukan user research, Anda dapat mengidentifikasi kelemahan dalam produk sebelum diluncurkan serta memperkuat potensi produk agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan ini akan membantu Anda menciptakan website atau aplikasi yang lebih unggul dibandingkan produk lain di pasaran.

Baca juga: Mengenal UI dan UX Perbedaan dan Pentingnya dalam Desain

5 Elemen Dasar dalam User Experience (UX)

Design ux

User Experience (UX) terdiri dari lima elemen utama, yang semakin ke atas semakin terlihat, dan semakin ke bawah semakin abstrak:

Strategy

UX dimulai dengan strategi, yaitu alasan utama mengapa sebuah aplikasi, sistem, atau website dibuat. Strategi menjelaskan kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis. Proses ini melibatkan riset mendalam, wawancara pengguna, dan analisis pesaing untuk menentukan arah yang tepat.

Scope

Setelah strategi ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan ruang lingkup produk. Ini mencakup spesifikasi fungsional (fitur yang akan dibuat) serta kebutuhan konten (teks, gambar, video, dll.). Scope juga membahas perencanaan pengembangan fitur serta batasannya agar iterasi bisa dilakukan dengan cepat sesuai prinsip Interaction Design.

Structure

Struktur berkaitan dengan bagaimana sistem merespons interaksi pengguna. Ada dua aspek utama:

  • Desain interaksi: Menentukan pola interaksi yang jelas dan terstruktur bagi pengguna.
  • Arsitektur informasi: Mengorganisasi konten agar mudah diakses sesuai prioritas. Misalnya, ikon keranjang belanja ditempatkan di atas dalam aplikasi e-commerce karena memiliki prioritas tinggi.

Skeleton

Skeleton atau kerangka sistem menentukan bagaimana elemen visual dan navigasi diatur untuk memastikan pengalaman pengguna yang intuitif. Ini mencakup:

  • Desain antarmuka: Menyusun elemen visual agar mudah digunakan.
  • Desain navigasi: Memudahkan pengguna berpindah antar tugas dan informasi.

Surface

Lapisan paling atas dari UX adalah tampilan visual. Elemen seperti warna, tipografi, dan efek dipilih untuk memperkuat makna konten, memandu pengguna, mengurangi beban kognitif, serta meningkatkan pengalaman yang lebih intuitif dan sesuai dengan norma sosial maupun budaya.

Baca juga: 10 Skill yang Wajib Dikuasai Untuk Menjadi UX Designer

Penutup

User Experience (UX) adalah inti dari Human-Computer Interaction (HCI) dan merupakan peran utama seorang desainer UX. Fokus utama UX adalah memastikan sistem tidak hanya memiliki tampilan visual yang menarik, tetapi juga memberikan kepuasan, kegunaan, dan efisiensi bagi pengguna dalam menyelesaikan tugas.

Dalam dunia digital, desain UX yang baik memiliki dampak besar, termasuk pada strategi Search Engine Optimization (SEO). Website yang dirancang dengan baik tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga memudahkan mesin pencari dalam merayapi dan mengindeks konten.  Sehingga meningkatkan peringkat di hasil pencarian. Oleh karena itu, desain UX yang optimal harus mempertimbangkan baik kebutuhan pengguna maupun aspek teknis untuk meningkatkan visibilitas online.

Selain itu, untuk mendukung bisnis Anda dalam menghadirkan website dengan UX yang optimal, Anda bisa menggunakan layanan Website Instan dari IDCloudHost. Layanan ini menjadi solusi cepat dan praktis untuk membuat website profesional tanpa perlu keahlian teknis.