Mengenal Apa Itu Data? Fungsi dan Jenis-Jenis Data

Marketing

Di era digital saat ini, data memegang peranan penting sebagai acuan dalam mengambil keputusan, menganalisis situasi, hingga menentukan arah strategi. Data tentu menjadi bagian dari aktivitas harian manusia. Melalui ini, seseorang bisa memperoleh informasi yang relevan dengan kebutuhan, serta merangkum hasil pengamatan maupun penelitian dengan lebih sistematis. Namun untuk memahami fungsi dan manfaatnya secara maksimal, penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan data, serta jenis-jenisnya.

Apa Itu Data?

Secara umum, data adalah sekumpulan keterangan atau fakta mentah yang dapat disajikan dalam bentuk simbol, angka, kata-kata, atau kalimat. Data diperoleh melalui observasi, pengukuran, atau pencatatan terhadap suatu objek atau kejadian.

Secara etimologis, kata data berasal dari bahasa Latin datum yang berarti “sesuatu yang diberikan.” Dengan demikian, data merupakan hasil dari proses pengamatan terhadap suatu variabel, seperti warna, bentuk, jumlah, atau deskripsi lainnya. Karena bersifat mentah, membuatnya perlu diolah terlebih dahulu agar dapat memberikan makna dan informasi yang berguna. Keakuratan, relevansi waktu, dan kepercayaan terhadap sumber menjadi faktor penting dalam menentukan kualitas sebuah data.

Fungsi dan Manfaat Data

data adalah

Berikut beberapa fungsi utama serta manfaatnya:

1. Sebagai Acuan Kegiatan

Data digunakan sebagai dasar untuk merancang dan melaksanakan suatu kegiatan. Tanpa informasi ini, kegiatan akan berjalan tanpa arah dan tidak terukur.

2. Sebagai Dasar Perencanaan

Dalam membuat perencanaan, diperlukan parameter yang akurat. Sehingga sangat berperan penting sebagai referensi agar perencanaan lebih terstruktur dan tepat sasaran.

3. Dasar dalam Pengambilan Keputusan

Keputusan yang diambil akan cenderung lebih rasional dan bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini sangat penting baik dalam konteks manajemen bisnis maupun kebijakan publik.

4. Sebagai Alat Evaluasi

Terakhir, fungsi sekaligus manfaatnya adalah untuk membantu organisasi atau individu dalam mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi kekurangan, serta menyusun perbaikan ke depan.

Baca juga: Mengenal Data Manipulation Language (DML) dan Contohnya

Jenis-Jenis Data Beserta Contohnya

Berikut adalah klasifikasi jenis data berdasarkan beberapa kategori:

1. Berdasarkan Cara Memperoleh

  • Primer: Dikumpulkan langsung dari sumber pertama oleh peneliti, seperti melalui survei, wawancara, atau kuisioner. Contoh: Hasil wawancara pelanggan.
  • Sekunder: Diperoleh dari pihak lain atau sumber yang telah ada sebelumnya. Contoh: Sensus penduduk dari lembaga pemerintah.

2. Berdasarkan Sumber

  • Internal: Bersumber dari dalam organisasi atau perusahaan. Contoh: Data karyawan, laporan keuangan internal.
  • Eksternal: Bersumber dari luar organisasi. Contoh: Data kompetitor.

3. Berdasarkan Sifat

  • Kuantitatif:  Berbentuk angka atau yang dapat dihitung. Contoh: Jumlah penjualan, tinggi badan, skor ujian.
  • Kualitatif: Berbentuk eskriptif atau non-numerik. Contoh: Opini pelanggan, hasil observasi, studi literatur.

Metode Pengumpulan Data dalam Bisnis

Jika membahas tentang  dunia bisnis modern, data menjadi sumber informasi penting yang digunakan untuk menyusun strategi, meningkatkan efisiensi, dan memahami pasar. Oleh karena itu, memahami metode pengumpulannya menjadi langkah awal yang krusial dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Berikut beberapa metodenya:

1. Survei

Survei merupakan salah satu metode fading umum dalam pengumpulan data bisnis. Melalui formulir isian atau kuisioner, perusahaan dapat mengumpulkan opini, preferensi, dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan. Survei bisa dilakukan secara online maupun offline, dan sangat efektif untuk menjangkau responden dalam jumlah besar.

2. Wawancara

Wawancara memberikan informasi yang lebih mendalam dan kontekstual. Dalam bisnis, metode ini sering digunakan untuk riset pasar, studi kelayakan produk, atau evaluasi kinerja internal. Wawancara bisa dilakukan secara langsung( tatap muka), melalui telepon, atau secara virtual, dan umumnya menghasilkan data kualitatif yang kaya akan wawasan.

3. Observasi

Metode observasi dilakukan dengan mengamati perilaku pelanggan atau proses internal bisnis secara langsung tanpa intervensi. Contohnya adalah mengamati pola belanja pelanggan di toko atau memantau alur kerja karyawan di lini produksi. Observasi memberikan informasi yang objektif yang sering kali tidak terungkap dalam wawancara atau survei.

4. Pengumpulan Sekunder

Selain manual yang diperoleh langsung, bisnis juga dapat memanfaatkan data sekunder yang bersumber dari laporan riset pasar, publikasi pemerintah, atau historis perusahaan. Metode ini lebih hemat waktu dan biaya, meskipun perlu seleksi ketat untuk memastikan relevansi dan keakuratannya.

5. Analitik Digital

Dalam period digital, banyak bisnis mengandalkan tools analitik seperti Google Analytics, CRM, dan softwaree-commerce untuk mengumpulkannya secara otomatis dari aktivitas pengguna. Ini termasuk kunjungan website, perilaku pembelian, dan interaksi pelanggan yang terekam secara real- time.

Baca juga: Mengenal Data Flow Diagram (DFD), Pengertian dan Contohnya

Seberapa Pentingnya Data dalam Dunia Bisnis?

Data tidak hanya menjadi bahan evaluasi , tetapi juga alat proyeksi masa depan. Bisnis yang mampu mengelola dan memanfaatkannya dengan baik akan memiliki keunggulan kompetitif. Berikut alasan mengapa data sangat penting dalam dunia bisnis:

1. Mengambil Keputusan Lebih Tepat

Data memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang berdasarkan fakta, bukan sekadar intuisi. Misalnya, informasi penjualan dapat digunakan untuk menentukan produk mana yang paling laris dan kapan waktu terbaik untuk promosi.

2. Mengetahui Perilaku Konsumen

Melalui data seperti riwayat transaksi, demografi, atau aktivitas digital, bisnis bisa lebih memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Hasilnya, strategi pemasaran bisa dibuat lebih personal dan tepat sasaran.

3. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Analisis internal seperti stok barang, performa karyawan, hingga arus kas membantu perusahaan mengidentifikasi titik-titik inefisiensi, sehingga bisa dilakukan perbaikan proses secara berkelanjutan.

4. Mengukur Kinerja dan ROI

Data digunakan untuk mengukur efektivitas berbagai inisiatif bisnis dari kampanye iklan hingga peluncuran produk baru. Dengan informasi yang akurat, perusahaan bisa mengevaluasi Return on Investment (ROI) secara objektif.

5. Menjadi Dasar Inovasi Produk

Data pelanggan dan tren pasar membantu perusahaan dalam merancang produk atau layanan baru yang sesuai kebutuhan pasar, bahkan sebelum kompetitor bertindak.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Trial? Pengertian dan Contohnya dalam Bisnis

Penutup

Dengan memahami pengertian, fungsi, dan jenis-jenis data, Anda dapat menggunakannya secara tepat untuk kebutuhan pribadi, akademis, maupun profesional. Baik harus diperoleh dari sumber yang terpercaya, akurat, relevan, dan memiliki cakupan yang sesuai dengan konteks penggunaannya.

Jika Anda ingin mengelola dan menyimpan data dalam skala besar secara aman dan efisien, layanan seperti Object Storage dari IDCloudHost dapat menjadi solusi ideal. Layanan ini mendukung penyimpanan yang fleksibel, mudah diakses, dan cocok untuk kebutuhan analitik, backup, maupun integrasi sistem berbasis cloud.