Akses Website Lokal Lambat oleh Pelanggan ISP Telkom (Indihome & Astinet), ini Penyebabnya!

Akses Website Lokal Lambat oleh Pelanggan ISP Telkom (Indihome & Astinet), ini Penyebabnya!

Mungkin permasalahan koneksi Indihome milik PT Telkom Indonesia sudah ramai diketahui publik dan menjadi bulan-bulanan, terutama bagi para pelanggannya. Mulai dari koneksi internet yang berhenti tiba- tiba hingga kemunculan permasalahan baru- baru ini yang sangat meresahkan karena beberapa website lokal tertentu yang tidak dapat diakses.

Ini disebabkan oleh koneksi ISP (Internet service provider) Telkom diantaranya Indihome & Astinet menjadi lambat bahkan tidak dapat digunakan sama sekali. Adapun penyebab dari lambatnya dari ISP Indihome & Astinet juga bisa bermacam- macam, mulai dari tudingan sinyal yang lemot oleh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah hingga ketika Indonesia memulai work from home 2020 lalu.

Gangguan pada ISP ini berpengaruh besar bagi para pelanggan namun sepertinya PT Telkom Indonesia tidak menanggapi dan menangani masalah ini dengan benar. IDCloudHost adalah salah satu yang turut menerima dampaknya, mengingat sebagian besar penduduk Indonesia serta perkantoran menggunakan ISP Telkom seperti Indihome & Astinet maka pelanggan kami kesulitan untuk mengakses masuk website mereka yang menggunakan server IDCloudHost.

Baca Juga  :    Apa itu ISP (Internet Service Provider) : Layanan, Fungsi, dan Tujuannya

 

Penyebab ISP Menjadi Lambat atau Tidak Dapat Diakses

Gangguan seperti sudah sering terjadi dan sejauh ini belum ada niat dan perbaikan signifikan dari pihak Indihome. Tidak hanya kesulitan dalam mengakses website mereka, pelanggan juga ditinggalkan tanpa penjelasan dan tahu penyebabnya. Ini juga termasuk tidak adanya solusi yang bisa dibelikan Indihome kepada pelanggan mereka. Mau tidak mau, pelanggan harus berpikir kritis serta mencari tahu sendiri apa yang menyebabkan website mereka menjadi lambat atau akses masuknya berhenti sama sekali. Mari pelajari dan ketahui penyebab utama akses ISP Indihome yang sering lambat dibawah ini.

 

  1. Penerapan Fair Usage Policy (FUP) Indihome

    Meski pelanggan telah memilih paket kuota mereka, namun ketika semua pemakaian sudah mencapai limit, otomatis kecepatan internet akan diturunkan atau throttling. Ini dikarenakan Telkom telah menerapkan peraturan air Usage Policy (FUP) atau limit kuota sesuai paket yang dipilih pelanggan. Untuk dapat memahami ini, pelanggan dapat menyimak penjelasan resmi mengenai adanya Fair Usage Policy yang dikeluarkan oleh PT Telkom Indonesia.

    VP Corporate Communication Arif Prabowo menjelaskan bahwa Telkom Indonesia telah memberlakukan FUP pada layanan Indihome. Fair Usage Policy (FUP) diterapkan untuk dapat menjaga kualitas layanan dan memberikan kenyamanan kepada pelanggan IndiHome, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Lebih lanjut lagi, Arif Prabowo mengatakan bahwasanya “Penerapan kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi normal user dari pemanfaatan pemakaian berlebihan oleh heavy user”.

    Pernyataan resmi ini mendulang tanda tanya bagi para pengguna, jika benar penerapan FUP ini adalah opsi yang terbaik, lalu mengapa ISP besar Indonesia lainnya seperti FirstMedia, CBN stay CBN tidak menggunakan policy yang membingungkan ini? Bahkan ISP luar negeri diketahui juga tidak mempunyai FUP maupun policy yang serupa dengannya. Malah, jika berbicara mengenai jaringan internet dan ISP, negara lain berlomba-lomba meningkatkan mutu pelayanan mereka. Mulai dari penyediaan internet gratis di tempat-tempat umum, hingga meningkatkan kecepatan koneksi internet yang bisa mencapai 100 Mbps bagi mengakomodir kebutuhan perkantoran dan bisnis yang menggunakan ISP. Sedangkan disini PT Telkom Indonesia memberlakukan FUP yang menuai tanda tanya dan tidak efisien.

  2. Virus yang Menyusup di Network Indihome

    Munculnya iklan popup tanpa diminta membuat kecurigaan muncul kepada Indihome. Ini berarti penyedia jasa layanan internet BUMN Indonesia jadi turut menyebarkan virus kepada penggunanya. Jadi dengan beredarnya dan penyusupan malware ini, maka juga akan mempengaruhi bandwidth. Kecepatan jaringan akan terpengaruh, bandwidth yang tersedot dalam jumlah besar juga akan menurunkan kecepatan koneksi internet pelanggan.

  3. Koneksi OpenIXP dan IIX yang Overload

    Alasan dan penyebab lain yang menyebabkan ISP Indihome menjadi lambat adalah koneksi yang sudah sangat penuh/overload/saturated/bottleneck yang seharusnya membutuhkan penanganan cepat dan serius. Dikarenakan Internet Exchange bertujuan untuk membantu mengurangi latency dalam mengalirkan konten, ini membuat proses routing tidak lagi memerlukan terlalu banyak hops yang membuatnya dapat langsung melakukan interkoneksi. Sedikit informasi, hampir semua ISP serta penyedia konten terhubung ke Internet Exchange dengan tujuan yang sama yakni meningkatkan kecepatan jaringan di samping juga untuk dapat menghemat biaya network.

    Adapun setiap ISP yang berada di Internet Exchange akan berlangganan port network dengan kapasitas yang beragam, mulai dari yang terkecil 1 Gbps hingga ke kapasitas besar lebih dari 100 Gbps. Begitu juga besaran port network yang disewakan juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan pemakaian bandwidth. Jadi ketika pemakaian bandwidth telah mendekati kapasitas port, secara logika seharusnya ISP juga harus turut melakukan upgrade atau peningkatan pada kapasitas port. Upgrade ini adalah jalan logis untuk menghindari resiko kepenuhan, bottleneck juga packet loss.

Baca Juga  :    Daftar Negara Dengan Internet Tercepat di Dunia

 

Memahami Pemakaian Bandwidth ISP Indihome

Sebagai raksasa telekomunikasi Indonesia yang mendominasi lebih dari 70% pasaran koneksi Internet nasional saat ini, sayangnya Telkom tidak mengimbanginya dengan benar. Dengan hanya memiliki port berkapasitas 40 Gbps di OpenIXP dan 2 x 10 Gbps di IIX, jelas akan selalu ada permasalahan yang timbul. Berikut ini gambaran besar pemakaian bandwidth Indihome selaku ISP terbesar Indonesia.

 

    1. Telkom Port at OpenIXP (40 Gbps)
      Apabila mengikuti grafik MRTG (Monitoring Router Traffic Grapher) yang tercatat di Internet Exchange OpenIXP, terlihat jelas bahwa pemakaian port Telkom sebenarnya sudah mencapai kapasitas 40 Gbps sepanjang hari, kecuali antara jam 10 malam hingga 6 pagi.
    2. Telkom Port #1 at IIX (10 Gbps)

      ISP Indihome Bermasalah dan Menuai Keluhan dari Pelanggan
       

      Selanjutnya adalah pencatatan grafik MRTG di IIX yang memperlihatkan bahwa pemakaian port 1 (10 Gbps) sudah mencapai kapasitas 10 Gbps sepanjang hari di peak hours, yakni antara jam 8 pagi hingga 10 malam.

    3. Telkom Port #2 at IIX (10 Gbps)

      ISP Indihome Bermasalah dan Menuai Keluhan dari Pelanggan
       

      Kemudian data yang diambil grafik MRTG untuk port 2 (backup) Telkom di IIX. Link backup Telkom di IIX sepertinya jarang dipakai, yang menampilkan pemakaian yang terlihat masih rendah sekali tanpa ada penjelasan dan alasan yang valid.

Baca Juga :    Mengenal Apa Itu Internet Clean Pipe Technology : Fungsi dan Manfaatnya Dalam Perlindungan Online

 

Grafik dan data tersebut diambil karena adanya keluhan server yang lambat dan overload. Berbagai tudingan yang muncul dan pelaksanaan PPDB di wilayah DKI Jakarta diberikan sebagai penyebab utama permasalahan ISP ini. Tetapi jika ditilik kembali melalui data grafik diatas, jelas penyebab utama ISP yang lemot adalah tidak lain dan tidak bukan karena kapasitas port Telkom yang sudah terlalu penuh di OpenIXP dan IIX.

Kembali pada alasan penerapan FUP (Fair Usage Policy) khusus bagi pengguna Indihome saja demi menghemat penggunaan port yang jika tidak ada throttling dengan FUP, penggunaan port pasti akan mengalami lonjakan yang tinggi. Sebenarnya ini sangat wajar karena PT Telkom Indonesia adalah pemain dominan untuk market share ISP di Indonesia. Berlatar belakang inilah, harusnya sebagai pemain besar yang nyaris penguasa pasar, Telkom wajib paling tidaknya menyediakan multiple 100 Gbps port agar dapat melayani interkoneksi pelanggan dengan lancar melalui OpenIXP dan IIX.

 

Statement Resmi IDCloudhost terkait Issue ISP Telkom

Berikut adalah statement resmi dari IDCloudHost Terkait Issue ini :

 

Kesimpulan dan Penutup

Selain mendominasi, masyarakat Indonesia juga tidak mempunya banyak pilihan sehingga kerugian yang ditimbulkan mempunyai resiko yang fatal. Contoh gangguan massive ini sangat berpengaruh bagi pengguna dan penyedia layanan e-commerce, e-banking, dan layanan online lainnya. Jatuhnya ISP akan menyeret pemilik situs web serta aplikasi di data center lokal jatuh, karena pelanggan mengirimkan keluhan sedangkan sejatinya website dan aplikasi sendiri tidak mempunyai masalah melainkan masalah yang timbul adalah Telkom tidak mampu menyediakan solusi yang menumpuk dan menyempit pada port mereka.

Pengguna yang tidak mengetahui latar belakang permasalahan ini hanya diarahkan untuk menghubungi layanan hotline 147 dan operator akan meminta pelanggan untuk me-restart modem serta membuka akses web besar seperti Google yang jelas- jelas mempunyai network diluar tanpa harus melewati OpenIXP/IIX. Trik ini jelas tidak akan berhasil jika diaplikasikan pada situs web lokal yang sudah tertutup seiring menyempitnya saluran OpenIXP/IIX.

Meski informasi ini kurang awam bagi publik Indonesia, namun pelanggan diharapkan untuk dapat kritis dan mencari tahu penyebab lambatnya ISP mereka. Pihak Telkom Indonesia juga wajib mengedukasi pelanggan mereka dan melakukan transparansi serta menghentikan jawaban yang bertele-tele dengan kesan membodohi rakyat. Karena jika dikutip dari Pasal 33 UUD 1945 yang menekankan bahwa setiap sumber daya Indonesia, ini juga termasuk internet, yang dikuasai negara maka wajib dipergunakan untuk keperluan dan kesejahteraan rakyatnya. Tetapi apabila pihak Telkom Indonesia, dalam hal ini khususnya Indihome tidak juga melakukan introspeksi dan meningkatkan kapasita port OpenIXP dan IIX mereka paling tidak dengan standar negara lain, maka bisa saja pelanggan akan meninggalkan Indihome selain juga memicu naiknya provider lain.

solusi sempurna untuk bisnis anda
Subscribe here to get update