Indosat Ooredoo merupakan perusahaan telekomunikasi yang produknya cukup banyak digunakan di Indonesia. Perang tarif dagang antara industri telekomunikasi yang saling membuat tarif lebih murah dari operator lainnya. Hal ini yang membuat industri telekomunikasi menjadi tidak sehat.
Tarif menjadi salah satu hal krusial di industri telekomunikasi. Tidak jarang ditemukan perang tarif di antara operator telekomunikasi untuk menggaet pengguna.
“Industri telekomunikasi merupakan industri dengan regulasi ketat dan pemerintah sebagai regulator berperan penting di dalamnya” kata Arief Mustain – Director & Chief Innovation and Regulatory Officer – Indosat Ooredoo. Menurutnya, untuk sebuah perusahaan telekomunikasi tidak bisa berdiri sendiri, hal itu dikarenakan adanya regulasi yang diterapkan pemerintah.
“Sebuah korporasi (telekomunikasi) gak bisa berdiri sendiri, karena ini highly regulated, (di dalamnya) ada struktur, dll,” kata Arief.
Menurut Arief bahkan model struktur industri telekomunikasi di Indonesia yang dinilai tidak sehat dan perlu diregulasi ulang. Ia juga melihat nantinya ada regulasi baru dari pemerintah mengenai harga tarif ini.
“Saat ini tarifnya memang lagi disiapkan PP (Peraturan Pemerintah). Ada isu, apakah perlu ada harga (tarif) dasar untuk menyehatkan pasar, biar gak ada banting-bantingan harga (tarif),” imbuhnya.
Nah, jika peraturan pemerintah tetang harga tarif telah ditetapkan, hal ini akan menyehatkan industri telekomunikasi. Pasalnya, selama ini industri telekomunikasi saling sikut dan banting harga tarif.
“ Pada 2020 mendatang perusahaan akan melanjutkan strategi tiga tahunan yang telah mulai diterapkan”. Ujar Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, President Director & CEO Indosat Ooredoo.
Baca Juga : Panduan Cara Memilih Web Hosting Unlimited
Indosat kini tengah gencar untuk menjadi perusahaan telekomunikasi utama di indonesia, hal ini dibuktikan nantinya pada tahun 2020 indosat akan membuat perombakan regulasi. Sehingga diharapkan strategi ini dapat menggaet pasar di Indonesia lebih banyak lagi.
